#29

304 14 0
                                    

"Dahyun!!" Seseorang memeluknya dari belakang.

Semua serempak melotot kaget dan kesal karena yang memeluk Dahyun ada seorang wanita. Irene.

Ia berlari dan kemudian memeluk Dahyun dari belakang.

Sana yang melihat tentu tidak menyukainya, api kecemburuan itu terus membara diatas kepalanya.

Tapi ia sadar tak bisa melakukan apapun.

Dahyun melihat ke arah Sana, ia menyadari Sana tak akan suka. Ia dengan cepat melepas pelukan itu.

Dahyun menengok untuk mengetahui orang yang memeluknya dan apa maksud dari pelukan itu.

"Hi!" Tanpa rasa bersalah, Irene melambaikan tangan pada Dahyun dan juga yang lainnya.

"Aku boleh gabungkan?" Irene mengambil kursi dan duduk di samping Dahyun tanpa mendengar persetujuan siapapun.

Duduk disamping dan menempel seperti benalu, itu yang dilakukan Irene.

Mereka semua yang melihat serempak menatap Sana, mereka semua tahu apa yang dirasakan Sana sekarang.

Tapi mereka tak bisa melakukan apapun, karena permintaan dari Sana untuk merahasiakan hubungannya.

"Aku kangen banget sama kamu, Hyun." Ia melingkarkan tangannya di lengan Dahyun.

Dahyun melepasnya dengan lembut. Bagaimanpun, Irene adalah seorang wanita.

"Gak enak sama yang lain."

Semua mata menatap ke arah Dahyun dan Irene. Bukan cuma teman temannya, tetapi juga murid lain menatap dan mungkin sedang membicarakan mereka.

"Kenapa? Kita kan gak lagi berbuat dosa." Irene menampakkan wajah lesunya.

Sana memutar bola mata malas, ia mencoba tak peduli, tetapi ia tak mau munafik jika ia sangat cemburu sekarang.

Lu dosa, udah rebut cowo orang!!. Batin Sana.

Dahyun tahu, Sana cemburu sekarang. Dan itu sangat menggemaskan.

Wajah cemburu itu, rasanya ia ingin melihatnya setiap hari. Sangat menghibur.

"Pergi." Sudah cukup membuat Sana cemburu. Ia tak mau perempuan yang ia sayangi itu sedih.

"Gamau, aku mau disini sama kamu" Irene malah memeluknya dengan erat.

"Lepas."

Wajah itu... Wajah itu kembali muncul di wajah mulus Dahyun. Wajah yang datar dan aura dingin, membuat orang yang berada di sekitarnya merinding. Termasuk Irene.

Ia pun mengendurkan pelukannya yang semula sangat erat, Ia pun takut jika Dahyun sudah seperti ini.

"Lihat, bulu gue berdiri." Adu Chaeyoung pada Jeongyeon dengan lirih.

Berbeda dengan yang lainnya, Sana yang melihat malah tersenyum karena ia tahu Dahyun seperti itu karena tak ingin ia cemburu lebih lama.

Dahyun berdiri. Membuat semua menatapnya.

"Gue yang pergi atau Lo?" Tanyanya dengan wajah datar.

"T-tapi Hyun...G-gue mau sama Lo"

"Gue udah punya orang lain."

"Siapa?" Irene mengerutkan alisnya tak suka. Ia ingin menghajar orang itu karena ia sudah merebut 'miliknya'.

Tak menjawab, Dahyun menatap Sana lalu tersenyum kepadanya. Dengan mudahnya, wajah dingin itu menghilang setelah menatap Sana.

Tanpa diberitahu, Irene mengerti dan mengetahui siapa yang telah merebut 'miliknya'.

"Oh, ternyata lo!!" Irene berdiri dan menghadap ke belakang, lalu mendorong dada Sana.

Only You || SAIDA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang