#25

271 18 0
                                    

Sana pov.

Kim Dahyun aku sangat membutuhkan mu, cepatlah keluar.

"Ini beneran Sana kan? Minatozaki Sana?" Dia mencengkram bahu ku, dia terlihat sangat senang, tapi tidak denganku.

Oh tuhan! Cobaan apalagi ini? Mengapa susah sekali untuk bahagia sebentar?

"Hey? I Miss you baby!" Dia memelukku, aku memberontak melepas pelukannya. Tetapi percuma, kekuatan nya lebih besar dariku.

Tapi aku sudah tidak tahan, rasanya begitu mual.

"Lepas anjing!" Aku sudah tidak dapat menahannya, rasanya begitu menjijikan jika dipeluknya.

Masa bodo dengan kata kata kasar dan para mata yang melihat kami. Aku sudah tak perduli.

"Kok kamu kasar, sayang?"

Sana pov End.

"Sekali lagi Lo ngomong sayang, gua gorok leher Lo!" Amarah Sana memuncak.

Lelaki itupun tersenyum miring. Ia menundukkan kepalanya, lalu mengangkat nya dengan wajah yang sudah berubah menjadi sedih

"Kamu udah berani sama aku sayang..." Bibir merucut bak anak kecil di perlihatkan.

Cuih!

Sana meludah tepat di muka lelaki itu, Lelaki brengsek lebih tepatnya.

Lelaki itu mengelap ludah Sana yang menempel di wajahnya menggunakan telapak tangannya lalu ia menjilatinya tanpa rasa jijik.

"Najis!" Umpat Sana.

Tak ditanggapi, Lelaki itu menarik Sana dengan kasar dan membawa pergi menjauhi orang banyak.

Tentu saja Sana memberontak ingin dilepaskan. tetapi apa daya, lelaki itu 3x lebih kuat darinya.

"Brengsek! Lepasin anjing!" Umpatan terus dikeluarkan.

"Kamu harus tanggungjawab, Sayang" cengkraman semakin kuat. Lelaki itu nampak gila.

Saat sudah berada di tempat yang jarang di lewati banyak orang, cengkraman di longgarkan  membuat Sana dengan cepat melepaskan tangannya. Hal membuat lelaki itu mendorong Sana ke sudut tembok untuk memojokkannya.

"Tzuyu... Lepasin gue..." Sana sudah sangat ketakutan, bahkan ia terlihat memohon kepada lelaki yang ia sebut Tzuyu itu.

"Lepasin, hm?" Tanya lelaki itu dengan suara beratnya. "setelah ini ya..."

Drrtt...Drttt...Drrtt...

Terdengar deringan handphone milik Sana yang berada di dalam tasnya, Sana ingin mengambilnya karena ia yakin panggilan itu berasal dari Dahyun, tapi Tzuyu sudah lebih dulu membuat tas itu kesembarang arah.

"Fokus ke aku baby..."

Tzuyu langsung menerkam bibir Sana dengan ganas, melumat tanpa memikirkan Sana yang memberontak ingin di lepaskan.

"Mmh..." Sana terus memukul punggung lelaki itu dengan pukulan sekeras mungkin. Entahlah, mungkin lelaki itu sudah mati rasa sehingga ia tidak merasa kesakitan.

Dahyun...

Batin Sana memohon agar Dahyun segera datang menghampirinya, Sana sudah pasrah dengan apa yang dilakukan lelaki brengsek yang sedang melumat bibirnya itu.

Namun secara otomatis otak Sana memflashback kejadian kejadian ia bersama Dahyun, bagaimana Dahyun menjaganya, membuatnya tertawa, bahkan membuatnya kesal karna Dahyun menggodanya.Ia tak pernah tak bahagia jika bersama Dahyun.

Only You || SAIDA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang