#16

262 25 0
                                    

Sana segera membuang buket bunga itu ke tempat sampah terdekatnya, lalu dia beranjak pergi untuk ke kamarnya.

saat berada di anak tangga yang kedua, ia kembali turun untuk mengambil kembali bunganya dan segera memberikan bunga itu ke Bi Lala.

"bakar Bi" ucapnya dengan nada dingin setelah memberikan bunga itu.

ia sangat jarang menampilkan sifatnya yang ini, karena Sana adalah anak yang terkenal ceria dan hangat. jika ia sudah seperti, bisa dipastikan moodnya benar-benar sudah hancur.

Bi Lala hanya mengangguk dan segera pergi dengan cepat untuk melaksanakan perintah Sana. karena ia sangat takut kalau Sana sudah mode seperti ini.

setelah selesai dengan urusan bunga itu, Sana segera naik keatas untuk melakukan aktifitas yang sedari tadi tertunda

saat berada di kamar, telepon berbunyi didalam saku baju Sana.

"siapa si?! gatau apa gue lagi ga mood" gerutu Sana kesal

ia mengambilnya dengan malas untuk melihat siapa yang menelponnya. Ia sedikit terkejut karena nama yang tertera di benda persegi panjang itu, segera ia mengangkatnya dengan cepat

Halo?

📞 hm

kenapa?

📞 gapapa

telepon dimatikan secara sepihak, yang membuat mood Sana kian memburuk

"Dahyun baka!" bahasa Jepang nya keluar dengan spontan.

ia pun menaruh handphonenya diatas nakas dan segera pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan aktifitas bebersih nya.

kurang lebih 30 menit terlewati, kini Sana sudah wangi dan semakin cantik, ia pergi untuk mengambil handphone nya berniat bermain sebentar untuk menaikkan moodnya kembali

saat melihat 17 telepon tak terjawab dari Dahyun. Ia melotot melihatnya, kenapa Dahyun niat sekali untuk mengganggu nya?

dan disaat bersamaan Dahyun kembali meneleponnya.

lo kalo mau ganggu, jangan sekarang. gue lagi ga mood

📞 keluar sebentar

hah?

📞 gua didepan rumah lo

eh?! bentar

Sana mematikan handphone nya dan segera berlari keluar rumah untuk menemui Dahyun.

"shh sejakkk khh khapanh lhh-lohh dhisinii?" tanya Sana dengan napas terengah-engah karna habis berlari

Sana membungkuk dan memegang lututnya untuk menormalkan napasnya, ia tidak tahu kenapa ia harus berlari seperti ini. ia menyesalinya sekarang

"daritadi" jawab Dahyun yang ikut membungkukan badannya untuk menyamakan tinggi mereka

melihat wajah Dahyun membuat Sana memutar bola matanya malas karena ia tahu Dahyun sedang bahagia melihatnya kehabisan napas seperti ini, terlihat dari matanya yang seperti mengejeknya sekarang.

psikopat

"lo ngapain kesini?" tanya Sana yang kini sudah berdiri dengan tegak diikuti Dahyun.

"gatau"

"hah?" kaget Sana tak percaya dengan jawaban Dahyun, ia benar menyesali perbuatannya karena berlari untuk menghampiri Dahyun.

"eh nak Dahyun? udah dateng? dari kapan?" Bi Lala menghampiri mereka, ia memanggil Dahyun dengan sebutan nak karena permintaan Dahyun sendiri.

"dari sore bi" jawab Dahyun seramah mungkin lalu mencium tangan Bi Lala sebagai ucapan salam

Only You || SAIDA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang