14. luka

2.4K 87 0
                                    

Song recommended : She Used To Be Mine - Chloe Adams

Happy reading!!🐣

Jeno masuk ke dalam rumah kakak nya, ia disuruh Bubu untuk menginap saja di rumah kakak nya karena besok harus berangkat pagi ke kampus, jarak antar kampus dengan rumah kakaknya ini lebih dekat dari pada dari mansion Jung.

Ia merasa aneh kenapa dari 5 menit yang lalu tidak ada yang membukakan pintu. Kakaknya pun tak menjawab telfon dari nya.

Akhirnya ia mencoba membuka pintu rumah Haechan, dan boom tidak dikunci.

"Udah malam kok belum di kunci? Apa Mark hyung lembur." gumam Jeno terheran-heran.

"Haechan, Mbull,..Mark hyunggg. Kalian di manaa, aku mau mengi-

HAECHANNN!!" teriak Jeno, ia segera berlari ke arah Haechan yang sudah tergeletak di lantai dengan keadaan mengenaskan. Lantai yang penuh darah dan wajah Haechan yang sudah pucat.

"Haaechaniee, astagaa kau kenapa??" panik Jeno, ia segera membopong tubuh Haechan dan segera dibawanya ke rumah sakit.

"Je-no..ba..yi..ku" lirih Haechan kepada Jeno.

"Iyaa echaann,,bertahanlah. Aku mohon." pinta Jeno sambil berlari.

Jeno menidurkan Haechan di kursi penumpang, ia segera mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, ia tak peduli lagi tentang aturan berkendara, yang penting Haechan harus segera ditangani.

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

"JENOOOO,,ADA APA DENGAN HAECHANN!!" teriak Johnny ketika sudah sampai di hadapan Jeno. Ia dan Ten segera pergi ke rumah sakit, setelah Jeno menelepon tentang kondisi Haechan yang sudah tidak sadarkan diri di rumahnya.

"hikss..Jenoo..ada apa dengan Haechaniee. hikss..Haechanieeku kenapaa..." lirih Ten ketika ia melihat kondisi kemeja Jeno yang banyak darah, ia yakin itu darahnya Haechan.

"Maafkan aku uncle, aku tidak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya. Saat aku masuk, aku sudah menemukan keadaan Haechan yang seperti itu." terang Jeno.

"Jen, ganti bajumu terlebih dahulu. Biar kami yang menjaga Haechan." ucap Hendery sambil menyerahkan paper bag berisi baju nya.

"terimakasih bang" Jeno berlalu meninggalkan IGD untuk mengganti bajunya terlebih dahulu.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

"John, Haechan akan baik-baik saja kan?" tanya Ten.

"Pasti, bear kita anak yang kuat. Ia akan baik-baik saja." Yakin Johnny.

"Hendery, pergilah ke rumah Mark dan Haechan, cari sesuatu yang bisa menjadi titik terang penyebab adikmu seperti ini." Perintah Johnny kepada putra sulungnya, ia ingin mencari tahu sendiri, tapi Ten butuh sandaran, jadi ia tak bisa meninggalkan Ten sendiri di sini.

"baik dad, kabari aku terus mengenai kondisi Haechan dad." Ia berjalan keluar rumah sakit.

(jika sampai firasatku benar tentang bajingan itu, aku sendiri yang akan membunuhnya) janji Johnny dalam hati.

Setelah kurang lebih 3 jam pintu ruangan itu tertutup, kini pintu itu terbuka.

"Wali dari pasien atas nama Jung Haechan?" tanya dokter yang menangani Haechan tadi.

"Kami orangtuanya dok, bagaimana keadaan anak saya?"

"Begini, bersyukur Tuhan masih melindungi. Kandungannya masih bisa diselamatkan, dan bayinya bisa bertahan." jelas dokter.

"Haechanieekuu bagaimana, Haechaniee dokter..bagaimana putraku hiks.." tangis ten.

"Mohon maaf, saudara Haechan kehilangan banyak darah, kami sudah memberikan transfusi, dan saat ini kondisi nya masih drop. Jika kondisinya sudah stabil kami akan segera memindahkannya ke ruang rawat. Saya permisi dulu"

"hikss Johnn,, Haechanieekuu..dia terluka John, aku tidak becus melindungi nya...hiks" pecah sudah tangis Ten di pelukan Johnny.

"Kita berdoa semoga Haechanie kita kuat dan mau bertahan di sini hmm" ujar Johnny menenangkan Ten, ia juga lemah sebenarnya. Tapi siapa yang akan menjadi pilar, jika ia roboh dan lemah.

(beruang kesayangan daddy, jangan meninggalkan daddy nak..bertahanlah untuk daddy sayang, daddy mohon..) pinta Johnny, semoga Tuhan mendengar doa nya kali ini.

~ tbc ~

jangan lupa vote dan komen ya🦋

Come and Go | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang