13. semu

2K 86 0
                                    

Happy reading!!🐣

    Haechan memasuki rumahnya ketika pukul 9 malam. Entah kenapa ia takut jika Mark sudah pulang dan memergokinya baru pulang. Ia bukannya lupa bahwa Mark tadi meminta nya untuk pulang sebelum jam 6. Tapi ada suatu urusan yang menyebabkan ia harus pulang jam segini. Baterai ponsel nya habis, jadi ia tidak izin kepada Mark bahwa ia pulang terlambat. Entah kenapa hatinya menjadi tidak tenang saat ini. Firasatnya mengatakan ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi.

Rumahnya terlihat sangat gelap, lampu ruang tamu juga belum dinyalakan.

Ia bergegas mencari saklar lampu,

Tek..

"Jam berapa ini Haechan?" interuspsi dari Mark dengan suara yang rendah membuat ia semakin gemetar.

"Habis dari mana? dari club? apa dari rumah selingkuhanmu?" Mark menyudutkan Haechan kembali.

|Haechan pov|

"Mark hyung aku dar-"

"Kau habis menjual tubuhmu ha!!" tidak itu tidak benar, apa maksud Mark. Kenapa ia berkata seperti itu. Aku terus menunduk, tak berani menatap mata tajam yang terus mengeluarkan aura murka dan kebencian.

"AKU TANYA HAECHAN, KAU DARI MANA?" ia maju dan mencengkram kedua bahuku erat. Hingga aku meringis kesakitan.

"Mark hyung le-lepass..sakkiittt-" rintihku memohon agar ia mau melepaskan cengkramannya.

"HAECHAN APA YANG KAU LAKUKAN!! APA KAU SELINGKUH DENGAN HYUNJIN? APA KAU SUDAH PERNAH TIDUR DENGANNYA? APA KAU SUDAH MENJADI JALANG HA!! Atau jangan-jangan anak yang kau kandung ini bukan anakku-

PLAK//

aku menatap pipi Mark yang sedikit memerah karena tamparan ku, telapak tanganku panas, tapi tak sesakit panasnya hati yang ku rasakan.
Ia sungguh keterlaluan, tak seharusnya mulutnya berkata seperi itu. 

"APA MAKSUDMU MARK??, INI ANAKMU,.." bentak ku tak terima, bagaimana bisa anakku di katai seperi itu oleh ayah nya sendiri.

Ia menarikku ke arah meja ruang tamu,

"Kau tidak punya mata?? LIHAT KELAKUAN JALANGMU SIALANN!!"
Mark melemparkan map yang berisi  banyak foto itu ke wajahku, aku menunduk melihat foto tersebut, itu fotoku dan Hyunjin tadi siang. Aku menggelengkan kepalaku, jadi Mark marah  karena foto-foto ini.

"Mark tidak, foto itu tidak benar-" aku mengambil tangannya, ku genggam tangan tersebut dengan lembut untuk meredakan amarahnya.

"Aku mohon percaya sama aku, ini anakmu, bukan anak orang lain. Aku bukan jalang Mark..hikss-" aku memohon kepadanya, tapi Mark masih mengeluarkan aura mencekam nya, ia masih marah.

"Itu anak Hyunjin bukan??!, KAU KELUAR DARI RUMAH SAKIT BERSAMA NYA!!" teriak Mark sekali lagi. Mana mungkin ini anak Hyunjin, tadi perutku kram ketika akan pulang, jadi Hyunjin mengantarku ke rumah sakit terlebih dahulu. Dan aku kekurangan cairan, itulah mengapa aku harus di infus dan pulang terlambat.

"TIDAKK MARKK, dengarkan penjelasanku dulu...hikss..perutku tadi kram, jadi-"

"JANGAN MENCARI ALASAN HAECHAN!!"

Bruk

ia mendorongku hingga aku mengenai sudut meja, aku berusaha melindungi perutku, anakku.

ahh

Perutku, tidak perutku sakit sekali. Aku meringis merasakan perutku yang seperti ditusuk berjuta pisau.

Aku menggapai tangannya meminta tolong, aku mulai menangis karena rasa kram yang amat sangat di perutku.

"Mark, a-aku mohoonn bawa aku ke rumah sakit..ahh..hikss sakiiitt..Mark-" ia melepas tanganku,

"gw jijik sama lu jalang, biarkan anak itu mati" ucapan yang tidak pernah ku bayangkan akan dikeluarkan oleh ayah dari anakku sendiri.

Ia pergi, benar-benar pergi, aku mendengar suara mobil menjauh dari rumah ini. Aku hanya bisa berharap ada seseorang yang datang.

Perutku semakin sakit, darah keluar semakin banyak, kepalaku pusing, aku terus memegang perutku, mengucapkan beribu permohonan agar anakku bisa bertahan.

Ber..tahan..lah sayang...mom..my moh..on, berjuanglah de..mi mom..my, ma- afkan mo..mmy

lirihku sebelum semuanya menjadi gelap. aku sudah siap untuk menjemput kematianku, asalkan bayiku selamat.

|Haechan pov end|

~ tbc ~

Gimana komentarnyaa??🦋

Come and Go | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang