Happy reading!!🐣
Saat ini Haechan dan Mark tengah duduk berdua di depan rumah Haechan, Keyra sudah tidur di kamarnya.
Ada yang Mark harus sampaikan pada Haechan.
"Apakah kamu mencintaiku?" tanya Mark melihat Haechan yang kini juga menatapnya.
"Mark hyung-"
"Apa kamu masih mencintaiku?"potong Mark
"Aku, aku, Mark hyu-"
"Iya atau tidak Haechan? Aku hanya membutuhkan jawabanmu bukan alasanmu." Mark menggenggam tangan Haechan menunggu Haechan menjawab pertanyaan nya.
"Ma..af" lirih Haechan sambil menundukkan kepalanya.
Mark melepaskan genggaman tersebut, ia menghela napas sebentar kemudian menatap Haechan.
"Pergilah Haechan,-"
"Mark hyu-"
"Kalian membutuhkan Hyunjin," potong Mark menghentikan Haechan.
"Aku tahu, kamu sudah mencintainya-" Mark menatap Haechan yang kini menundukkan kepalanya, tak berani menatap Mark sama sekali.
"Kembalilah bersamanya. Tak perlu mengasihaniku. Semua pengorbanan yang ku lakukan bukan untuk di balas dan di kasihani Haechan, itu adalah tanggungjawabku sebagai seorang ayah."
Ya pada akhirnya Mark sadar, apa yang Haechan lakukan untuknya selama ini, bukanlah rasa cinta melainkan rasa iba.
Haechan menatap Mark dengan air mata yang mengalir di pipi tembamnya. Entahlah Haechan tidak tahu bagaimana perasaannya pada Mark saat ini.
Mark menghapus air mata di pipi Haechan, "menikahlah dengannya, aku akan datang ke pernikahan kalian.-"
"Aku akan ke luar negeri untuk berobat,-"
"Iya, kau tahu, sebenarnya aku masih dalam masa pengobatan untuk organ dalam ku. Hehe. Tangan dan kakiku memang pulih Haechan, tapi ginjalku? Aku harus berobat dulu." ujar Mark menjawab kebingungan Haechan.
"Daddy Jae dan Bubu akan mengantarkanku ke Australia untuk berobat. Tapi aku akan pergi setelah kamu menikah dengan Hyunjin."
"La..ma?" tanya Haechan
Mark yang mengerti maksud Haechan menganggukkan kepalanya,
"emm, aku tak tahu sampai kapan aku di sana. Tapi aku bisa bahagia jika kamu tidak kesepian di sini. Ada Hyunjin yang akan menjaga dan mencintaimu Chanie. Aku juga pasti akan mencari istri kok di sana haha-" Mark tertawa canggung.
"Sebelum kamu menjadi istri orang, boleh aku memelukmu untuk yang terakhir kali-"
Belum selesai Mark berucap, Haechan sudah memeluk tubuh Mark erat.
Mark membalas tak kalah erat pelukan tersebut, memejamkan mata menikmati rasa hangat dan nyaman kembali memeluk matahari di hidupnya.
Ia sangat merindukan pelukan Haechan, dulu saat semua masih baik-baik saja setiap Mark lelah maka pelukan Haechan adalah obatnya.
"Bahagia selalu Chanie, aku akan selalu mencintaimu." bisik Mark lirih mengecup rambut Haechan.
.
.
.|Haechan's pov|
Hari ini aku berdiri di altar untuk yang kedua kalinya.
Ya pada akhirnya hari ini aku akan menikah dan hidup bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come and Go | MARKHYUCK
Fanfictionaku sayang sama kamu, sampai napas terakhirku hanya namamu yang selalu aku sebut dalam untaian cintaku-mk aku percaya sama kamu mark, jangan pernah hancurin kepercayaanku, sekali kamu hancurin aku nggak akan ngasih kesempatan kedua-hc gw jijik sama...