Happy reading!!🐣
"Selamat datang tuan Mark" ucap satpam yang menjaga mansion Jung. Ya Mark baru saja tiba di Korea Selatan setelah hampir satu minggu di Kanada. Saat ini ia tengah memasuki mansion Jung, seperti yang diperintahkan daddy nya kemarin.
"Bubu, Mark pulaaang.."
"Mark hyung??" sapa Sungchan, adik kedua Mark.
"hmm, Bubu kemana Chan..? kok sepi sekali" memang biasanya mansion sangat ramai, karena ulah Jeno dan Sungchan atau pun teriakan Bubu nya itu.
"Bubu sama Jeno lagi ke rumah nya uncle John, mereka lagi jenguk Haechan hyung."
"Haechan sudah dibawa pulang?"
"Hyung tidak tahu? Bagaimana sih hyung, hyung ini suaminya kenapa malah tidak tahu?"
"iyaa, Haechan belum mengabari hyung kemarin, jadi-.."
"Gimana mau tau keadaan Haechan, kalau kakak mu ini sangat sibuk di Kanada." sindir Jaehyun.
"Sungchan, segeralah pergi ke Kampus, bukannya kau bilang tadi sudah terlambat?"
"Astagaa, aku lupaa sudah terlambat. Bye hyung bye dad."
Sungchan terburu-terburu menuju garasi dan berangkat ke kampus.Saat ini tinggalah ayah dan si sulung.
"Naiklah! Daddy tunggu di ruang kerja!" Jaehyun beranjak ke dapur karena ia ingin minum air terlebih dahulu, ia harus mendinginkan otaknya sebelum nanti terbakar.
•°•°•°•°•°•°•°•°
"Jelaskan sekarang Mark!!" Jaehyun memulai pembicaraan panasnya dengan Mark.
"Daddy, tidak ada yang ingin Mark jelaskan." Mark masih bingung, apa yang harus di jelaskan.
"Hentikan perbuatan bejatmu di belakang Haechan Mark Jung." Jaehyun tidak membentak, ia hanya menekan kata-kata nya. Tatapan tajam dan aura mendominasi memerintahkan ultimatum yang seperti nya tidak akan dilakukan Mark.
"Daddy, aku tid-.."
"PECAT YERI SEKARANG JUGA DAN PUTUS KAN HUBUNGANMU DENGANNYA, atau Daddy sendiri yang akan turun tangan!" bentak Jaehyun, aura di dalam ruang kerja semakin mencekam.
"tapi dad, Yeri memiliki kinerja yang bagus -"
"Omong kosong dengan kinerja, besok kau sudah harus ganti sekretaris atau ku urus surat perceraianmu dengan Haechan lusa, daddy tidak pernah main-main dengan ucapan daddy Mark."
"Dad, daddy tidak berhak ikut campur urusan rumahtanggaku. Lagi, Yeri itu sekretaris ku, aku yang berhak memecatnya atau tida-"
BUGH
Jaehyun memukul Mark, hingga Mark mundur ke belakang. Ia sangat geram dengan anaknya ini. Siapa yang mengajari anaknya menjadi sebrengsek ini.
"KAU, BAJINGAN. Aku masih direkturnya Mark Jung. Aku berhak memecat siapa saja karyawanku yang tidak becus dan merusak keluarga anakku."
Jaehyun maju, dan memegang kerah Mark "Haechan sedang hamil Mark, jangan sampai kau menyesal kemudian. Pergilah, temui istrimu itu!"
Mark membeku mendengar kabar dari daddy nya, jadi Haechan hamil? anakku? Jadi ini yang dimaksud Haechan hadiah? Oh Tuhan, Ia sangat merasa bersalah hampir dua bulan ini, ia bersikap dingin dan kasar kepada istri manisnya itu. Daddy nya benar, ia tidak boleh menyesal kemudian, ia akan segera menemui Haechan dan meminta maaf.
Mark pergi dari ruangan daddy nya, dan segera mengendarai mobil nya menuju rumah sang mertua untuk menjemput istri manisnya kembali.
(Sayang maafkan aku, aku benar-benar khilaf, aku mohon maafkan aku sayang, aku akan berubah, tunggu dulu yaa..) gumam Mark dalam hati.
●○●○●○●○●○●○●○●○
Di lain tempat, saat ini Haechan pergi ke toko roti nya bersama Jeno, Renjun, dan Nana seperti yang mereka bilang kemarin, mereka akan melihat toko roti haechan karena besok akan pembukaan toko.
"Jeno, nanti kalian pulanglah dulu, aku masih menunggu hyunjin disini."
"Mbull, tapi kami nanti di marahi oleh mae jika tidak membawa serta dirimu pulang." Protes Nana diangguki oleh Renjun dan juga Jeno.
Karena ya mereka sudah diamanahi oleh mae dan daddy jo untuk menjaga bear kesayangannya ini, lalu jadi apa mereka jika tidak membawa pulang Haechan.
"tidak kok, aku tidak akan lama, kalian tenang saja."
Tring
Pintu toko terbuka, semua menoleh padanya."Haii, Selamat siang!" sapa orang tersebut. Sambil berjalan mendekati mereka.
"Hallo, hyunjin. Lama tidak berjumpa." Sapa Nana, dulu ia dan hyunjin pernah dalam satu projek di kampusnya.
"Haii Nana, kau semakin cantik saja."
"Ehmm, maaf ya bapak hyunjin, Nana udah punya pawang." Jeno menahan kesal dengan Hyunjin ini.
"apasih Jeno, kan hyunjin cuman muji, seharusnya kau itu senang, aku dipuji cantik. eh makasih ya hyunjin."
Hyunjin menganggukkan kepalanya sebagai tanda ucapan sama-sama nya."Hai Haechan, kau apa kabar?"
"Aku baik sekali hyunjin. Makasih udah mau datang, besok datang ya!"
"Pasti, pasti besok aku datang."
"emm yaudah deh Chan, kita pergi dulu ya. Hyunjin titip Haechan jangan sampai dia lecet sedikitpun." pamit Renjun, ia pun pergi keluar toko diikuti Nana dan Jeno.
"Daaa embulll.." ucap Nana sebelum hilang dibalik pintu toko.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
"Makasih ya Hyunjin, udah mau nurutin kemauan baby aku hehe"
Haechan saat ini sedang diantar oleh hyunjin menuju rumahnya. ia dan Hyunjin habis selesai makan malam, dede bayi pengen bangen makan spagheti tadi, jadi mampir dulu deh di restoran."sama-sama Chaniee, kaya sama siapa aja, kamu tenang aja, dede bayi ini udah aku anggap anakku sendiri hmm, dan kamu sudah aku anggap adikku. Jadi tidak usah sungkan begitu. Sekarang tidurlah, pasti kamu lelah, nanti kalau udah sampai aku bangunin."
Haechan menyamankan posisi duduknya, dan mulai meistirahatkan tubuhnya, ia benar-benar lelah. Ia rindu Mark, tapi ia juga tidak berani menghubungi Mark lagi. Ia takut kecewa lagi, jadi sebaiknya seperti ini dulu.
°•°•°•°•°•°•°•°
"Chaniee, bangunn.." pelan hyunjin membangunkan Haechan sambil menepuk pelan pipi Haechan. Tapi kaya nya Haechan udah lelah sekali, dan Hyunjin juga kasian jika nunggu Haechan bangun nanti Haechan semakin sakit badannya karena tidur dalam posisi duduk di waktu yang lama. Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian, ia mulai menggendong Haechan dengan brydal style, Haechan semakin menyamankan posisi tidurnya di gendongan Hyunjin.
Hyunjin memasuki mansion keluarga Haechan, dengan Haechan di gendongannya.
"Permisi om tante.."
"HAECHAN!!" teriakan khawatir Mae membangunkan Haechan.
|Haechan Pov|
Aku terbangun, dan mengerjapkan mataku, menatap sekitar, dan melihat kondisiku, aku dalam gendongan Hyunjin dan Hyunjin yang tersenyum ke arahku, ohh tidak aku canggung sekali. Hyunjin menurunkan ku dengan hati-hati. Aku tersenyum canggung ke arahnya seakan mengucapkan terimakasih. Aku segera melihat orang-orang di ruangan ini. Ada Daddy Jo, Mae, Bang Hendery, dan..
Mark? ohh tidak tatapan matanya, bukan nya tatapan khawatir, tapi tatapan tajam bercampur cemburu? mungkin.
|Haechan pov end|
~ tbc ~
yeyy, Mark nya udah sadarr, terimakasih daddy Jef udah ngingetin Mark.
Semoga ceritanya tidak membosankan.Jangan lupa vote dan komennya🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Come and Go | MARKHYUCK
Фанфикaku sayang sama kamu, sampai napas terakhirku hanya namamu yang selalu aku sebut dalam untaian cintaku-mk aku percaya sama kamu mark, jangan pernah hancurin kepercayaanku, sekali kamu hancurin aku nggak akan ngasih kesempatan kedua-hc gw jijik sama...