Kakak ipar yang sangat menarik

317 23 0
                                    

MinA meletakkan piring diatas meja makan. Ia sedang berada di rumah mertuanya saat ini.
"eonnie, apa ini sudah selesai?" MinA yang sedang menyiapkan makan malam bersama Yu Jin, menoleh pada kakak iparnya. Yu Jin menganggukan kepala dengan senyum mengembang di wajahnya.
"bagaimana rasanya setelah menjadi istri?" Yu Jin memulai obrolan.
"sangat melelahkan untuk mengurus orang lain" MinA sedikit menghela nafas. Yu Jin tertawa pelan, "nanti juga kau akan terbiasa, apalagi jika sudah memiliki anak, rasanya lelah tapi sangat menyenangkan". MinA menatap kakak iparnya dengan wajah heran. Bukankah memiliki anak hanya akan menambah beban pekerjaan rumah saja ya? Belum lagi ia harus bekerja.
"berapa lama kau sudah menikah dengan Ji Sung-ssi?" MinA kini meletakan beberapa sumpit di meja makan.
"aku pikir itu sudah hampir 8 tahun"
"wah, bagaimana kau bisa hidup dengan orang lain selama itu?" MinA merasa takjub. Yu Jin kembali terkekeh.
"tentu saja kau bisa, jika kau mencintai suamimu. Seungmin-ah adalah anak yang baik dan tidak banyak menuntut, jadi aku rasa kau bisa bahagia dengannya" Yu Jin tampak senang saat memuji adik iparnya itu. MinA hanya memutar bola matanya. Dia pikir suaminya itu aneh dan suka melakukan hal diluar nalar, mereka saja yang kurang mengenalnya.
"suamiku sangat ramah, sampai ia sering menggoda wanita lain" Yu Jin mendesah pelan. MinA mengerutkan dahi, ah pantas saja... Tapi sepertinya dia memang orang yang menarik, berbeda sekali dengan Seungmin yang aneh.
"aigoo.... Menantuku sangat rajin ya" nyonya Yang masuk ke dapur dan menepuk punggung MinA.
"eommoni, sepertinya kami sudah siap" Yu Jin meletakan mangkuk sup terakhir diatas meja.
"eomma, aku lapar" Changbin menerobos masuk ke dapur sambil menepuk pinggang ibunya.
"bukannya kau baru saja makan cemilan bersama Channie? Lalu dimana adikmu?" Yu Jin menoleh.
"tapi aku lapar lagi. Dan si bodoh itu sedang bermain kuda dengan appa" Changbin mengucap dengan keras. MinA sebenarnya ingin menjitak anak yang suka berteriak itu. Andai saja itu anaknya, sudah pasti akan dimasukan kedalam air fryer.
"MinA-ah, ayo panggil yang lain untuk makan malam" nyonya Yang duduk di kursi pojok.
"Nee, eommoni" MinA keluar menuju ruang keluarga dimana dia menyaksikan hal random keluarga ini. Seungmin sedang memijat bahu ayahnya sementara kakak iparnya sedang menggendong Chan yang menangis.
"cup cup baby, jangan menangis lagi. Ah eottokhae? Nanti appa ikut nangis juga" Ji Sung sedang menenangkan putra bungsunya namun tangisan Chan malah lebih keras.
"ada apa?" MinA mendekati mereka. Ji Sung menatapnya meminta tolong.
"Sini sayang, sama imo" MinA mengambil Chan dari Ji Sung membuat wajah Ji Sung tampak lega.
"ah, kau menangis karena kakimu terbentur ya, imo usap ya" MinA mengusap kaki mungil Chan sambil menggumam "sakit sakit pergilah, jangan datang lagi pada Channie". Kata-kata itu membuat anak itu terkekeh dan melupakan tangisannya.
"wah kau sangat pintar merawat anak, jagi" Ji Sung mengeluarkan dua jempol padanya membuat wajah MinA merona merah.
"makan malam sudah siap, yang lain sudah menunggu" MinA mengembalikan Chan kepada ayahnya lalu pergi dengan segera. Ia tidak mau terlihat sedang malu. Kemudian ia menghampiri ayah mertuanya yang sedang bersama Seungmin dan memberitahu mereka untuk ke ruang makan.
"kenapa wajahmu merah jagiya, apa kau demam?" Seungmin menyentuh dahi istrinya.
"Oh bukan apa-apa" MinA menepis tangan suaminya.
"Jika kau tidak enak badan, kita bisa langsung pulang setelah ini" Seungmin masih tampak khawatir.
"aku sudah bilang tidak apa-apa!" MinA mendelik dan akhirnya Seungmin mengalah dan berjalan memuju ruang makan bersama istrinya. MinA menepuk wajahnya yang panas sebelum memasuki ruang makan. Ah, sangat aneh...

Joahaeso Mian [2Min reverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang