Joahaeso Mian [2Min reverse]

Special Story : Festival Kampus

Suara gaduh mengawali pagi yang cerah di sebuah Universitas di Korea. Hari ini adalah acara Festival Kampus dan para mahasiswa serta mahasiswi sedang menyiapkan hal-hal yang perlu mereka lakukan untuk festival ini.
"Yaaa! Hong Jae Joon!" seorang gadis berteriak pada laki-laki yang sedang duduk bersantai di bawah pohon.
"Aahh.. " Jae Joon menggerutu saat teman seangkatannya yang bernama Lee Min A berjalan mendekat dengan wajah kesal.
"Kenapa kau disini!? Apa kau lupa kau harus gladi untuk pertunjukan malam ini??!" MinA mendelik pada Jae Joon.
"Bukan salahku! Salahkan saja Kim Seungmin yang terlambat!! Kami jadi susah latihan band tanpa vokalis" Jae Joon mendengus. MinA memutar bola matanya mendengar alasan temannya itu. Ia berjalan menjauh sambil menatap ponselnya untuk mengirim pesan pada hoobae nya.
"Segeralah datang atau kau akan ku bunuh!" MinA baru saja akan mengirim teks itu saat seseorang menabraknya dan membuat ponselnya jatuh.
"Aaaaa sekki...."
"Jeongmal mianhae" ucap seorang laki-laki berkacamata sambil membungkuk dan menyerahkan ponsel MinA yang tadi dipungutnya. MinA menatapnya sebentar dan tersenyum "Tidak apa-apa" MinA menjawab tenang.
"Wah nona, apa kau mahasiswi disini? Kau sangat cantik sekali" laki-laki itu menatap MinA dengan takjub. Laki-laki itu kelihatan tampan namun sedikit.....
"Hyeong!! Aku mencarimu kemana-mana" MinA melihat sosok Kim Seungmin berlari ke arah mereka sambil ngos-ngosan.
"Hyeong?" MinA berucap pelan lalu menatap mereka bergantian.
"Ooh noona" Seungmin menyapa MinA dengan senyum manis.
"Segeralah bersiap untuk latihan!" Ia mendelik pada Seungmin lalu berjalan pergi meninggalkan mereka, namun masih sempat mendengar percakapan mereka.
"Apa dia sunbaemu? Dia sangat cantik.. Kenalkan padaku!"
"Sudahlah hyeong, sebaiknya kita pergi" Seungmin berusaha menjauhkan kakaknya. MinA menggeleng lalu berbelok menuju toilet. Ia membasuh wajahnya di depan cermin.
"Dasar Kim Seungmin, dia selalu saja tersenyum konyol seperti seekor anak anjing" tanpa sadar MinA tersenyum tipis saat mengatakannya.
Saat MinA menutup keran air dan mengeringkan tangannya, dia mendengar percakapan dua orang gadis yang baru saja masuk ke dalam toilet itu..
"Hei kau lihat tadi? Kim Seungmin sangat keren.... Suaranya juga bagus dan dia tipeku.. Apa aku harus menyatakan perasaan padanya ya? Kyaa" seorang gadis berambut panjang berteriak senang. MinA menaikan sebelah alisnya mendengar nama Kim Seungmin. Apa yg dimaksud gadis itu adalah Seungmin yang dikenalnya?
"Aah aku juga mau jadi pacarnya. Dia sangat baik dan lucu.. Kau tau senyumnya sangat menawan, mirip seperti anak anjing" gadis satunya menimpali. Mereka bergosip di sebelah MinA tanpa sadar telah menganggu kenyamanan orang lain. MinA berjalan keluar dengan kesal
"Cih ternyata anak itu populer juga, padahal dia selalu mengikutiku kemana-mana sejak SMA" MinA mencibir dan berjalan cepat sehingga tak sengaja menabrak orang lagi.
"Ah mianhamnida" suara lembut berucap dan MinA menoleh. Seorang gadis cantik dengan rambut setengah bahu tengah menatapnya khawatir. Gadis itu sangat cantik, bahkan MinA mengakuinya.
"Gwaenchanayo?" gadis itu bertanya lagi.
"Gwaenchana" MinA menjawab sambil tersenyum lalu berjalan pergi.
"Ah, jogiyo... Aku sedang mencari adikku Hwang Ye Ji dari jurusan seni tata rias tapi aku tampaknya tersesat dan ponsel adikku tak bisa dihubungi" gadis itu menjelaskan. MinA sebenarnya sedang banyak pekerjaan untuk mempersiapkan penampilan band yang disiapkan jurusan prodinya namun gadis itu seolah memohon padanya.
"Baiklah, akan aku antarkan ke gedung itu" MinA menjawab dan dibalas dengan senyuman oleh gadis tersebut.
"Yu Jin eonnie!" seorang gadis melambai dan tersenyum pada mereka saat mereka tiba di gedung itu.
"Maaf aku tersesat untung saja aku diantar oleh dia"
"Terima kasih sudah membantu kakakku" Ye Ji tersenyum tulus.
MinA merasa hari ini terlalu berat dan dia memutuskan untuk beristirahat. Dia duduk di sebuah bangku yang agak jauh dari keramaian.
"Kau tampak lelah" segelas minuman muncul di hadapan MinA. Dan MinA yakin minuman itu tidak bisa bicara sendiri, makanya dia menoleh ke samping.
"Seungminie!" ia sedikit kaget, namun segera meraih minuman itu.
"aku tak keberatan asal penampilan band kita lancar" MinA menyedot minuman yang dipegangnya.
"Tenang saja noona" Seungmin tersenyum dengan wajah imutnya.
"Bagaimana kau bisa tau aku disini?" MinA menoleh pada Seungmin.
"Mm entahlah, mungkin takdir membawaku kesini" Seungmin tertawa membuat MinA tersedak.
"Yaa... Kau ini" MinA menatap tajam Seungmin.

Akhirnya hari sudah gelap dan yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Penampilan dari band Seungmin yang mewakili jurusan seni peran dan pertunjukan. Seungmin akan menjadi penampil terakhir sebelum bintang tamu utama tampil. MinA berdiri diantara kerumunan orang-orang dan menatap ke arah panggung. Ia tersenyum saat Seungmin mulai bernyanyi. Suaranya sangat merdu dan bisa menghipnotis pendengarnya. MinA bisa merasakan bahwa sesekali Seungmin dan dia beradu pandang dan saat hal itu terjadi, dada MinA berdegup.
"Ah ini pasti hanya efek suaranya" MinA meyakinkan dirinya.
"Seungmin-ah~" suara gadis-gadis berteriak memanggil Seungmin.
"Berisik sekali sih mereka!" MinA merasa kesal lalu keluar menjauh dari kerumunan. Dia berjalan di sepanjang taman dan melihat beberapa orang sudah menutup dan merapikan stand mereka. Di ujung sana MinA melihat dua orang tengah mengobrol dengan senang.
"Bukannya itu kakak Seungmin ya dan.... " MinA memicingkan mata...
"Gadis tersesat tadi.." MinA menghela nafas lalu melangkah pergi.
MinA menatap langit yang penuh bintang dan berharap bahwa dia tak sendirian. MinA bisa mendengar sorakan keras saat lagu yang dibawakan Seungmin selesai dan tak beberapa lama digantikan oleh bintang tamu.
"Noona, aku mencarimu" Seungmin berlari ke arah MinA sambil tersenyum.
"Ada apa?" MinA menatap curiga.
"Tidak ada hehe.... " Seungmin tertawa dan membuat MinA memutar bola matanya.
"Aku lapar, ayo kita cari makan" Seungmin menarik tangan MinA mencari tempat yang masih bisa mereka datangi untuk mencari makan. MinA awalnya ingin menolak tapi akhirnya ia mengikuti juga dengan senyum tipis di wajahnya..