Seungmin tengah menatap seorang anak laki-laki di hadapannya. Anak itu menatapnya balik dengan wajah kesal seolah-olah siap untuk berkelahi. Tadi pagi Seungmin di telpon oleh kakak iparnya Yu Jin untuk menjaga anak-anaknya sebentar, karena dia ada pekerjaan. Kebetulan hari ini Seungmin sedang luang, jadi dia bisa membantu untuk menjaga kedua putra kakaknya itu.
"Seungmin-ah, yeoboseyo" suara Yu Jin dari seberang telepon, bergema di telinganya.
"nee, noonim?" jawab Seungmin singkat.
"bagaimana dengan anak-anak?"
Seungmin masih menatap Changbin saat mengangkat telepon dari kakak iparnya itu.
"mereka baik" Seungmin menjawab singkat lagi tanpa mengalihkan matanya dari Changbin. Saat ini mereka sedang berada di apartemen milik Jisung, kakaknya.
"oh syukurlah" Yu Jin terdengar lega.
"mungkin Jisung akan pulang lebih awal hari ini, jadi tolong tunggu sebentar ya" Yu Jin kembali berbicara. Seungmin menatap sekeliling dengan tatapan datar.
"nee, kau tidak perlu khawatir noonim"
"baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke pekerjaanku dulu. Terimakasih Seungmin-ah" telepon ditutup. Seungmin menutup telepon dan masih menatap Changbin lalu memperhatikan sekeliling. Semuanya tampak seperti tumpukan salju yang indah... Sangat indah, lalu ia melihat di sudut ruangan ada sebuah boneka salju putih yang sangat lucu..... Bukan!! Ini bukan cerita seperti itu. Saat ini keadaan rumah sedang tidak baik-baik saja, tepung seputih salju sedang bertebaran di lantai dan boneka salju yang dilihatnya tadi bukanlah boneka salju sungguhan, melainkan Chan yang berlumuran tepung. Kacau, benar-benar kacau dan semua ini adalah ulah Changbin.
"bukan salahku, itu semua gara-gara Channie" Changbin berteriak kesal pada Seungmin.
"kau benar-benar ya" Seungmin menggertakkan giginya untuk menahan emosi. Meskipun Changbin berbuat seperti itu, ia tetaplah keponakan yang disayanginya. Hal ini bermula saat Seungmin sedang membuatkan mereka makan siang. Ia mengeluarkan beberapa bahan untuk membuat nugget kesukaan Chan. Saat sedang sibuk menggiling daging, dia tidak melihat bahwa Changbin menyelinap ke dapur dan menggambil barang yang pertama kali dilihatnya, yaitu tepung terigu. Ia membawanya ke ruang tengah dimana Chan sedang asik bermain mobil-mobilan.
"Channie, apa kau mau melihat salju?" bisik Changbin dengan senyum nakalnya.
"Channie salju suka sekali.. Mau... Hyeong, yuk buat boneka salju" suara Chan yang masih terbata-bata membuat Changbin semakin bersemangat.
"kau bisa jadi boneka saljunya" Changbin kemudian langsung menuang sekantung tepung ke atas kepala Chan dan itu membuat Chan tertawa gembira. Hingga akhirnya Seungmin selesai dengan masakannya dan menyaksikan hal itu.
"apa yang kalian lakukan?!" suara Seungmin agak meninggi karena kaget. Ia menatap Changbin yang sedang mendandani Chan dengan selimut yang diambilnya dari kamar. Wajah Chan benar-benar putih seperti boneka salju. Seungmin merasa kesal namun juga ingin tertawa. Ia menatap Changbin lagi membuat anak itu berdiri dan menatapnya dengan wajah menantang. Seungmin baru saja akan mendekati anak itu saat ponselnya berdering. Ia melihat nama kakak iparnya terpampang di layar.
"kau, diam saja disana jika tidak ingin ibumu tau" ancam Seungmin sebelum menerima panggilan itu. Changbin hanya berdiri disana dengan tatapan kesal.
Setelah Seungmin menutup panggilan itu, Changbin berteriak padanya. Seungmin mendekati anak itu seolah ingin menampar dan Changbin reflex melindungi diri, namun ternyata Seungmin menuju kearah Chan yang sejak tadi masih sibuk dengan berpura-pura jadi boneka salju. Seungmin kemudian mengangkat tubuh mungil Chan lalu menatap kearah Changbin.
"ayo cepat kita bersihkan badan kalian sebelum orang tua kalian datang" ia lalu menyambar tangan Changbin dan menyeretnya ke kamar mandi.
"lepaskan, aku tidak mau mandi" Changbin berusaha berontak namun Seungmin menguatkan pegangannya.
Setelah selesai memandikan kedua anak kecil itu, ia berusaha untuk merapikan tepung yang berceceran serta memberi makan Chan dan Changbin. Setelah semua pekerjaan selesai akhirnya dia duduk diatas sofa sambil memangku Chan yang tampak mengantuk, sementara Changbin meletakan kakinya diatas paha Seungmin dan mulai tertidur. Seungmin pun merasa lelah dan ikut tertidur hingga tidak sadar jika Yu Jin sudah tiba di rumah..
"astaga, kenapa gelap sekali" ia menyalakan lampu dan mendapati tiga orang sedang tertidur pulas diatas sofa. Ia tertawa pelan
"dasar kalian" lalu dia mengambil selimut dari kamar dan memakaikannya pada mereka.
Ia menoleh pada jam di dinding dan mengerutkan dahi.
"katanya Jisung tidak lembur hari ini, tapi kenapa dia terlambat pulang ya" Yu Jin terlihat agak lelah namun ia mengusap kepala anak bungsunya dengan sayang.
"kau pasti akan jadi ayah yang baik Seungmin-ah" Yu Jin tersenyum sebelum masuk ke dalam kamar untuk mandi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Joahaeso Mian [2Min reverse]
FanficSeungmin tidak menyangka bahwa hubungan pernikahannya dengan Lee Min A kandas hanya beberapa bulan saja. Ia berusaha keras untuk mempertahankan pernikahannya yang sudah hampir berada diujung tanduk itu. Beberapa kali ia harus duduk di meja mediasi...