Dua bulan kemudian, MinA sedang mempersiapkan kelahiran anak pertamanya. Ia tengah merapikan baju bayi yang baru saja dibelinya.
"Ooh... Apa kau berencana kesini?" Ia sedang menelpon Innie, adiknya.
"Kapan kau akan lahiran?" Tanya Innie di seberang sana.
"Entahlah, kata dokter sih perkiraan Minggu depan" MinA duduk diatas kasur kamarnya sambil melihat baju bayi mungil diatas kasur.
"Ooh Innie, sudah dulu ya.. aku mau menyiapkan makan malam" kata MinA menyela Innie yang sedang berbicara dengan temannya.
"Bye eonnie..." Jawab Innie
"Ooh" MinA menutup ponselnya. Sejak tadi dia merasa perutnya sakit tapi ia mengabaikannya toh dia akan lahiran seminggu lagi wajar jika sakit. Ia berjalan ke dapur dan mulai memasak.
"Sebentar lagi dia akan pulang" MinA bergumam sambil meringis. Dia merasakan ada cairan yang keluar.
"Ah ketubanku sudah pecah" Ia segera menelpon suaminya.Seungmin tengah menunggu diluar ruang persalinan dengan harap- harap cemas. Dia tidak ingin terjadi apa-apa kepada MinA maupun anaknya. Tak selang beberapa lama, tangisan seorang bayi perempuan membuat Seungmin lega dan ingin segera menemui anaknya.
"Bisakah ayahnya masuk?" Tanya seorang perawat dengan senyuman.
"Saya.. saya ayahnya" kata Seungmin dengan senyum senang. Anak yang sudah lama ia inginkan akhirnya datang juga kedunia. Seungmin masuk dan melihat anaknya yang kini ada di kereta dorong dengan haru lalu mendekap peri mungil itu.
"Selamat datang di dunia ini putri cantik ayah" Seungmin tak dapat menahan air matanya yang keluar. Kemudian dia melihat MinA yang masih terkulai lemas.
"Terimakasih yeobo, kau sudah berjuang" kata Seungmin. MinA membalasnya dengan senyuman karena tak bisa menjawab.Malam itu MinA sudah bangun, dan nafsu makannya bertambah. Saat ini dia tengah melahap makanan yang Seungmin berikan. Anak mereka sedang di ruang bayi bersama anak-anak lainnya. Baru saja nenek Jun In dan kakek Yong bok pulang, mereka juga kaget saat tau keadaan MinA dan memarahi Seungmin karena nenek Jung In tidak sempat merawat menantunya.
"Pelan-pelan nanti kau tersedak" Seungmin berusaha mengingatkan MinA.
"Diam kau" MinA meliriknya kesal dengan mulut menggembung.
Pintu kamar ruangan MinA terbuka dan Changbin berlari kearah mereka disusul oleh Yu Jin bersama Channie dan Ji Sung di belakangnya. Wajah Ji Sung tampak sedikit murung.
"Wah aku ingin lihat adik bayi mana mana?" Changbin celingukan mencari bayi yang dimaksud.
"Dia tidak ada, adanya diruang bayi" kata Seungmin.
"Min Ahjussi..." Channie yang berdiri disamping ibunya berlari menghampiri Seungmin.
"Apa nanti Channie masih disayang Min Ahjussi?" Wajah Channie tampak sedih.
"Tentu saja Channie" Seungmin mengelus keponakannya dengan sayang.
"Sudah sudah biarkan samchon kalian istirahat" kata Yu Jin kepada anak-anaknya.
"Hai MinA bagaimana kabarmu? Selamat ya sudah menjadi ibu" kata Yu Jin senang.
MinA yang sibuk makan tiba-tiba berhenti.
"Ternyata melahirkan itu sakit sekali. Makanya kalian jangan galak-galak dengan ibu kalian" ia melotot pada Changbin membuat anak itu menatapnya dengan kesal.
"Aku kaget saat di telpon Seungmin tadi pagi. Kenapa kalian merahasiakannya" kata Yu Jin lagi.
" Biar menjadi kejutan" Seungmin menjawab. Ia melirik kakaknya yang benar-benar shock.
"Ayo ngopi. Aku yang belikan" katanya kepada Ji Sung yang dijawab oleh anggukan. Mereka berjalan menuju area kopi...

KAMU SEDANG MEMBACA
Joahaeso Mian [2Min reverse]
FanfictionSeungmin tidak menyangka bahwa hubungan pernikahannya dengan Lee Min A kandas hanya beberapa bulan saja. Ia berusaha keras untuk mempertahankan pernikahannya yang sudah hampir berada diujung tanduk itu. Beberapa kali ia harus duduk di meja mediasi...