JANGAN LUPA VOTENYA
Happy reading
_
"Ngapain sih berantem segala sok jagoan banget", cibir Jaehyuk, anak itu sibuk mengobati memar yang ada di wajah Doyoung akibat pukulan Arka.
Sedangkan haruto duduk terdiam disamping Yoshi, matanya menatap kosong dan tangannya meremat kuat remot yang sejak tadi ia pegang, bisa Yoshi rasakan anak ini masih memendam emosinya yang belum sepenuhnya tersampaikan, Yoshi menggenggam tangan Haruto mencoba menyalurkan kehangatan agar emosi anak itu perlahan mereda.
Jujur ketika mendengar penjelasan dari Hyunsuk kenapa mereka berdua bisa berantem dengan Arka juga membuat emosinya meradang, tapi Yoshi tahan karena tahu bukan waktu yang tepat menunjukan perilaku yang seperti itu.
"Akh pelan-pelan bang jae sakit nih", protes Doyoung ketika dengan sengaja Jaehyuk menekan lukanya.
"Jangan diulangain lagi, lain kali selesaikan masalah dengan kepala dingin, bukan malah tonjok-tonjokan kaya gitu", ujar Hyunsuk diangguki semuanya.
"Gw selama ini sabar banget bang ngadepin Arka, selalu ngalah karena memang keadaan dia yang lebih berantakan dari kita akhh", ringis Doyoung ketika Jaehyuk kembali menekan lukanya bahkan sebelum ia selesai bicara.
"Omongannya dijaga, gak usah nge judge kehidupan orang lain", ujar Jaehyuk, semuanya tau keadaan keluarga Arka.
"Yee emang nyatanya gitu", cibir Doyoung.
"Kan Abang bisa diemin aja tuh bang Arka, orang kaya bang Arka kalo di ladenin nanti malah makin ngelunjak", timpal Junghwan yang ada di meja makan, anak itu sibuk mengemut es kiko yang biasanya di stok bang Yoshi.
"Udah gw diemin dek, gw udah sabar banget ngadepin Arka, tapi nggak bisa kalo soal_", Doyoung menghela napas sebelum melanjutkan apa yang akan ia bicarakan, Jaehyuk mengusap punggung adeknya pelan "gw gak bisa kalo soal bunda", ujarnya.
Junghwan terdiam, ia juga sangat sensitif jika ada yang membahas bunda "bang Doy sama bang ruto kan udah gede, harusnya bisa nahan emosi, bunda juga gak bakal suka liat kalian berantem kaya gitu",
PRANKK
"BISA DIEM GAK SIH LU!!", bentak Haruto
Semuanya terdiam, terperangah ketika tiba-tiba Haruto melempar remot yang sejak tadi ia genggam ke dekat meja makan, tidak mengenai Junghwan karena memang Haruto tidak berniat melemparkan nya pada anak itu.
Junghwan yang masih terkejut dengan apa yang terjadi hanya bisa terdiam kaku, bahkan es kiko yang tadi ia emut jatuh di atas meja.
"Haruto", peringat Hyunsuk namun tidak di gubris oleh termuda, ia tidak tau apa yang ada dipikiran Haruto sampai membentak Junghwan.
"Gak usah sok bijak kalau faktanya kejadian ini juga lu penyebabnya", pekik Haruto menunjuk-nunjuk Junghwan yang masih terdiam.
"Haruto", Yoshi menarik tangan Haruto, mencoba menenangkan nya, ia mengerti kemana arah pikiran Haruto.
"KALO BUKAN GARA-GARA LU BUNDA MASIH ADA SAMA KITA SAMPE SEKARANG, GAK AKAN ADA YANG NGEHINA KITA KARENA GAK PUNYA SEORANG IBU, DAN ITU GARA-GARA LU WAN, GARA-GARA LU",
"Haruto", hardik Yoshi, melihat adiknya diluar kendali ia mencoba menahan Haruto agar anak itu tidak semakin jauh membahas ini, melihat tubuhnya bergetar dan matanya mulai berkaca-kaca.
Sedangkan yang lain masih terperangah melihat Haruto, dan Hyunsuk langsung berlari memeluk Junghwan melihat bagaimana tubuh anak itu bergetar dengan mata memerah menahan tangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My home
RandomIni bukan tentang bagaimana rumah menjadi tempat mu pulang. Tetapi, bagaimana rumah menjadi tempat dimana mereka yang selalu ada untuk memahamimu, menjadi tempat ternyaman untukmu. lachimolala 2.4