23

324 46 12
                                    

Kecepatan gak sih up nya?


Happy reading

_

Junkyu menyandarkan tubuhnya, tv di ruangannya menyala sejak tadi, dan suara ribut adik adiknya juga terdengar nyaring, namun di dalam kepalanya malah berputar suara jihoon dan hyunsuk yang sejak kemarin tidak sengaja ia dengar.

'dalam seminggu kita harus nemuin pendonor buat Jeongwoo'

'Kita juga butuh pendonor buat dia hoon, RJP cuma buat dia kesakitan'

'KALO KAYA GINI KITA BAKAL KEHILANGAN MEREKA BERDUA BANG'



"A'a gak papa?",

Junkyu tersadar dari lamunannya ketika Junghwan memegang tangannya lembut, anak itu menatapnya dengan raut khawatir.

Dengan senyuman, junkyu mengangguk pelan balas memegang tangan adiknya. Karena hari ini weekend, sejak tadi pagi Junghwan, yedam, haruto dan Asahi berada di ruangannya, menjaganya bergantian dengan yang lain, makanya suasana di ruangannya sangat ramai karena tingkah mereka. Jeongwoo sudah tidak bisa di jenguk sembarang orang, atau bahkan disana cukup dua orang yang menjaga.

"Gak papa ko",

"Kalo aa butuh sesuatu bilang aja yah", ucap Junghwan.

"Boleh tolong aa", pinta junkyu.

"Apa?",

"Panggilan bang hyunsuk, mas jihoon sama kak yosh yah", ucap junkyu, diangguki Junghwan dan anak itu langsung keluar dari ruangannya, kebetulan memang jihoon dan Yoshi sedang berada di ruangan jeongwoo.

"Nanti kalo mereka datang kalian keluar dulu yah, gak papa kan?", Ujar junkyu pada adiknya yang lain, dan diangguki semuanya.

Junkyu menghela napas pelan, sejak saat kemarin pikirannya benar-benar kacau, ketika Yoshi masuk ke ruangannya dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa padahal junkyu mendengar semua yang jihoon dan hyunsuk katakan.

Tidak mau bertanya pada siapapun, karena ia yakin mereka tidak akan memberitahu nya, dengan paksaan saat dokter Ayman memeriksa nya, ia mengancam nya agar memberi tahu keadaan dirinya, apa yang terjadi sampai bang hyunsuk bilang junkyu butuh pendonor, atau melakukan RJP.

Ginjal, junkyu memegang dadanya dan merematnya kuat, kenapa dari keseluruhan tubuhnya harus ginjal yang rusak? yang butuh seorang pendonor agar ia bisa bertahan hidup. Kenapa tidak tangan, kaki bahkan jika itu mata junkyu akan lebih bersyukur, walaupun dia akan di diagnosa buta juga gak papa, setidaknya itu tidak butuh pendonor dibanding kerusakannya pada ginjal.

Namun pikirannya tertepis ketika satu hal terbesit dalam pikirannya dan membuatnya benar-benar bersyukur pada tuhan atas takdir ini.

◍◍◍◍◍●●◍◍◍◍◍

Jihoon menatap sendu kaca yang menjadi pembatas dirinya dan jeongwoo, melihat anak itu terbaring lemah membuat dadanya nyeri, anak itu tetap berusaha bertahan hidup dengan masker oksigen dan kabel kabel yang yang terpasang di tubuhnya, entah kabel apa jihoon bukan jurusan kedokteran.

Semenjak saat itu ketika Jeongwoo kembali kambuh, anak itu kondisinya benar-benar semakin memburuk, bahkan untuk menjenguknya dibatasi sampai dua orang, karena itu anak-anak lebih sering di ruangan junkyu.

Ketika berbalik, ia mendapati Yoshi yang terduduk di sofa sambil memainkan hp nya, bang hyunsuk sedang pulang bersama yang lain.

Tepat ketika hendak duduk di samping Yoshi, suara Junghwan tiba-tiba menghentikannya. Anak itu membuka pintu dengan tergesa-gesa.

My homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang