18

289 37 1
                                    

Double up 😘 biar cepet tamat haha

Happy reading

_


Suara decitan pintu itu memenuhi ruangan serba putih, Jaehyuk memasuki ruangan dengan buah-buahan ditangannya, matanya menatap sayu sang adik yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Sudah sejak 5 hari Jeongwoo dirawat, bahkan beberapa kali dia kembali merasakan sakit di dadanya, namun sampai sekarang belum ada hilal pendonor yang mereka temukan sama sekali, jaehyuk menghela napas pelan dan berjalan ke sang adik yang sedang tertidur lelap.

"Sabar ya dek, Abang janji bentar lagi bakal nemu pendonor buat kamu", ucap jaehyuk lirih mengusap surai jeongwoo lembut.

Hyunsuk yang sedari tadi duduk terdiam di sofa menyuruh Jaehyuk duduk disampingnya.

"Anak-anak udah pulang sekolah?", Tanya Hyunsuk

Anak-anak yang masih sekolah sudah sejak semalam disuruh hyunsuk pulang, mereka masih ada kewajiban sekolah paginya, mereka juga sepakat untuk berjaga bergantian menunggu jeongwoo.

"Udah, tadi pas gw kesini mereka baru sampe dijemput mas jihoon pake mobil lu bang, eh terus lu kesini naik apa?", Tanya jaehyuk sambil menata buah di dalam piring.

"Diantar jihoon, emang sengaja mobilnya dibawa dia, biar jemput anak-anak sekalian",

Jaehyuk hanya manggut-manggut menanggapi nya sambil melahap buah apel yang sedang ia kupas, namun ia meletakkan pisaunya ketika teringat sesuatu, lalu menatap hyunsuk dengan serius.

"Bang", merasa dipanggil hyunsuk menoleh, namun  melihat jaehyuk hanya terdiam membuatnya memegang tangan adiknya lembut.

"Udah nemu pendonor buat jeongwoo?", Tanyanya lirih.

Hyunsuk menghela napas panjang, menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa sambil memijat keningnya pelan "cari pendonor gak segampang itu je, bahkan jika gampang mungkin udah dari dulu kita dapet pendonor buat jeongwoo",

"Dokter Ayman?", Tanya jaehyuk lagi, mengingat dokter Ayman juga mencoba membantu mereka mencari pendonor.

Namun melihat gelengan lemah hyunsuk membuat tubuhnya juga melorot bersandar pada sofa "belum ada kabar juga dari dokter Ayman", ucap hyunsuk.

Keduanya terdiam, hening lama ketika pikiran mereka berkecambuk di dalam kepala, namun atensi mereka teralihkan oleh suara seseorang.

"Gak usah cari pendonor bang!",


Keduanya tersentak ketika tiba-tiba jeongwoo berbicara, anak itu bahkan tidak menoleh pada mereka, tapi bisa hyunsuk dan jaehyuk liat Jeongwoo menatap kosong atap ruangan serba putih itu.

"Dek?", Hyunsuk dan jaehyuk berlari ke dekat ranjang rumah sakit "gak ada yang sakitkan?", Tanya jaehyuk.


Jeongwoo menggeleng sambil tersenyum


"Bangun sejak kapan?", Tanya Hyunsuk

"Pas bang jae ngelus rambut", ucap jeongwoo tersenyum sambil memperlihatkan gigi-giginya yang rapih "tadinya mau tidur lagi, tapi denger pembicaraan kalian malah jadi gak bisa tidur",


Hyunsuk menatap jaehyuk "maaf yah kalo kita ganggu tidur kamu, sekarang istirahat lagi yah", titah hyunsuk sambil mengusap surai adiknya lembut.

Hyunsuk merapihkan selimut jeongwoo agar anak itu kembali tidur nyaman, dan jaehyuk berjalan ke arah sofa mengambil buah yang tadi ia kupas, jaga jaga siapa tau jeongwoo tidak akan tertidur lagi dan lebih baik makan buah.

"Kalo gak nemu pendonor juga gak papa bang", ucap Jeongwoo pelan, namun masih bisa didengar oleh keduanya, bahkan jaehyuk yang sedang membersihkan sampah kulit buah terdiam.

"Kamu ngomong apa sih dek?", Sangkal hyunsuk

"Gak papa bang, selama beberapa tahun aku cuma jadi beban di keluarga ini, kalo gak nemu pendonor gak papa, seenggaknya kalian gak kerepotan lagi ngurus jeongwoo", lirih anak itu sambil menggenggam kedua tangan hyunsuk.

"Kita lagi usaha nyari dek, bertahan yah sebentar lagi, Abang mohon!!", hyunsuk benar-benar frustasi melihat wajah putus asa jeongwoo, jaehyuk hanya terdiam di sofa bahkan tangannya masih memegang plastik sampah yang berisi kulit buah.

Jeongwoo mengangguk "tapi kalo gak nemu gak papa, gak usah cari lagi ya bang!",

"Kenapa?", Tanya Hyunsuk.


"Jeongwoo capek", anak itu menunduk dalam, menyembunyikan wajahnya agar hyunsuk tidak melihat matanya yang sudah memerah.

Karena jujur jeongwoo sendiri benar-benar muak dengan hidupnya, bagaimana hidupnya seperti selalu dikendalikan oleh obat-obatan, bagiamana repotnya orang-orang rumah ketika penyakit sialan ini kambuh, ia selalu merasa menjadi orang paling tidak berguna di dunia ini, dan orang malang yang setiap saat selalu dikasihani.


Melihat Jeongwoo yang terisak, hyunsuk langsung membawanya ke dalam pelukan, membiarkan anak itu menangis sepuasnya.

"Kamu hebat udah bertahan sampai hari ini, jadi Abang mohon bertahan sebentar lagi dek, sebentaaaar lagiiiii, Abang yakin bakal nemu pendonor buat kamu", ujar hyunsuk.

Jaehyuk hanya terdiam di sofa, matanya sesekali mengerjap menghalau air yang berusaha keluar.



◍◍◍◍◍●●◍◍◍◍◍



Jihoon memarkirkan mobilnya di garasi, tepatnya sih mobil hyunsuk yang ia pinjam, setelah beres ia melenggang masuk ke dalam rumah mengekor adik-adiknya yang sedari hanya terdiam.

Jihoon menghela napas pelan melihat adik-adiknya sangat murung, bahkan sedari tadi di mobil tak ada satupun yang bersuara, yang biasanya bahkan bisa kedenger ke luar mobil suara tawa haruto, sampe pernah di tegur pak polisi karena anak-anak itu sangat berisik ketika lampu merah membuat hyunsuk memijat pelipisnya pusing.

"Dek", panggil jihoon membuat ketiganya menoleh dari atas tangga.

"Mas mau balik ke kampus, kalian istirahat dulu terus makan, ada makanan di dapur buatan bang mashiho tadi, nanti kalo kelas mas udah selesai, mas kesini jemput kalian yh", jelas jihoon diangguki semuanya.

"Tapi kita tetep ketemu jeongwoo nanti kan mas?", Tanya haruto.

Jihoon tersenyum "iya kita nanti ketemu jeongwoo, kalo sekarang mah waktunya Jeongwoo istirahat, jadi kalian istirahat juga yh",


Semuanya mengiyakan perkataan jihoon, ketika ketiganya beranjak ke kamar masing-masing, jihoon melipir ke dapur untuk mengahangatkan makanan sebelum dirinya berangkat ke kampus.


Ketika sibuk menghangatkan makanan di atas kompor tiba-tiba ponsel nya berbunyi, jihoon beranjak mengambil ponsel nya di atas meja makan.

KakYosh : kalo mau ke kampus bawa bekal sekalian buat aa, suruh makan, kalo gak mau paksa aja dari pagi tuh anak belum makan apa-apa.


Jihoon mengehela napas pelan, semuanya benar-benar sedang kacau sekarang, hyunsuk yang sibuk mengurus Jeongwoo di rumah sakit dan dirinya mengurus adik-adiknya,  bohong jika sekarang ia bilang keadaan dia baik-baik saja, tapi kalo dia sendiri kacau maka siapa yang bakal memberi semangat pada yang lain.






Bersambung

Makasih yah yang masih baca, tinggal beberapa part lagi ko

My homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang