01

1.3K 118 7
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE YA:)



◉‿◉◉‿◉◉‿◉◉‿◉◉‿◉◉‿◉




    Pagi itu langit gelap ditutupi awan hitam, hujan turun cukup deras sejak tadi malam, sesekali terdengar suara guntur yang bergemuruh, aroma tanah basah menyeruak, hawa sejuk seperti ini paling nikmat untuk melanjutkan tidur, berkemul di balik selimut melindungi diri dari dinginnya udara pagi, masa bodoh dengan waktu yang terus berjalan, bahkan hampir menunjukan pukul setengah tujuh, toh hari ini hari libur, pikir jeongwoo.

   Namun, jeongwoo menghela napas kasar, masih tidak terima ketika mengingat selimutnya ditarik paksa oleh mashiho, ekspetasi nya tidur sampe siang hari melebur begitu saja, karena realitanya ia sekarang berjalan gontai menuruni tangga bahkan dengan mata yang masih setengah terpejam dan wajah belernya, mashiho mengekor di belakangnya dengan sutil bekas nasi goreng.

    Di keluarga ini selalu ada peraturan jangan tidur abis subuh entah itu hari biasa  atau hari libur, katanya rejeki nya bakal dipatok ayam, entahlah mitos kolot, dia tidak terlalu percaya itu, dan jika ada yang tidur lagi bang hyunsuk selaku abang tertua akan mendumel.

    "Disini Abang, mas, kakak sama a'a yang cari uang, kalau rejeki kita kehambat, itu gara gara kalian yang suka tidur abis subuh, mau uang jajannya abang potong!!",

    Mereka hanya bisa berdecak kesal, kalau Abang sudah mengomel apalagi udah bawa bawa uang jajan, gak akan ada yang berkutik sama sekali.

    Disaat ia masih mengumpulkan kesadarannya, dahinya sedikit mengernyit ketika mendengar derap langkah dari belakang yang terdengar grasak grusuk, ketika ia berbalik, ia mendapati junkyu berlari tergesa-gesa menuruni tangga, jika saja dia dan mashiho tidak menghindar sudah dipastikan akan terjadi tabrakan yg berakhir mereka terguling ke bawah.

    "Pelan pelan napa sih", gerutu mashiho, jeongwoo hanya berdecak pelan, terlalu mengantuk hanya untuk mengomentari kelakuan kakak ke empatnya itu.

    "Maaf-maaf panggilan alam gak bisa dikompromi nih", ucap junkyu berlari menuju toilet.

   "A'a kan abang udah bilang kalo berak jangan bawa hp, kecemplung bau tau rasa lu", teriak hyunsuk ketika melihat junkyu masuk ke dalam toilet dengan hp di genggamannya.

    "Lah a'a kalo gak bawa hp mau ngapain bang, yakali ngeliatin tai a'a yang kecemplang kecemplung", teriak balik junkyu dari toilet.

   "A'A JOROKKK IHHH", rengek junghwan dengan keadaan dihadapannya ada nasi goreng buatan mashiho.

    Jaehyuk yang sedang menuruni tangga tergelak mendengar adik bungsunya berteriak, sudah hal biasa dengan kelakuan sengklek saudara saudaranya, bahkan mungkin mereka akan melaporkan ke BMKG bahwa besok kiamat jika sehari saja rumah ini dengan keadaan aman damai tentram sejahtera.

    Tidak dipungkiri bahkan dirinya sendiri termasuk kedalam list orang terjail di rumah ini, seperti sekarang ia menyeringai melihat jeongwoo duduk di meja makan dengan dagu yang di topang kedua tangannya, anak itu sibuk menatap mashiho yang sedang memindahkan nasi goreng ke piring, dengan langkah pasti, jaehyuk mendekati bocah ingusan itu dan dalam sekejap...

CELEPOK*

    Suara clepok itu benar benar membuat semua orang yang ada di sana bergidik ngeri, menatap nanar jeongwoo yang sedang memegangi pipinya yang baru saja dicium oleh abang laknatnya, satu adegan yang paling dihindari oleh anggota anggota termuda di keluarga ini, mereka selalu menjadi sasaran ciuman maut dari abang abang tertuanya.

My homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang