Happy reading
_
Jihoon berjalan menyusuri koridor sejak tadi, sambil mendengus sebal karena sejak tadi muter muter kampus tidak juga menemukan keberadaan junkyu.
Saat datang ke kampus ia berniat memberikan langsung bekalnya ke junkyu, namun kelasnya keburu dimulai, jadi sekarang saat kelasnya sudah selesai dan mau ngasih bekalnya ke anak itu susahnya kaya nyari jarum di balik jerami.
"Lu dimana sih Jun, cape gw anjir", keluh jihoon, ia terduduk, mengistirahatkan kakinya sebentar, bisa saja ia langsung pulang dan masa bodo sama bekal ini, tapi ia tau bagaimana junkyu anak itu tidak akan memakan apapun bahkan sampe malam nanti.
"Gw mau makan dulu keburu gak nih",
"Keburu lah anjir, tadi kata junkyu kelas kita sejam lagi", mendengar suara perempuan itu atensi jihoon teralihkan, dua perempuan yang satu fakultas dengan junkyu, matanya berbinar siapa tau mereka tau dimana junkyu.
"Eh lu", panggil jihoon, ia memejamkan matanya menahan malu kenapa harus kaya gitu sih, tapi ia juga gak tau nama mereka siapa.
Merasa terpanggil keduanya menoleh, melihat jihoon yang beranjak menghampiri mereka "kk manggil kita?", Tanya salah satu dari mereka saat mengenali jihoon sebagai kating namun beda fakultas.
"Maaf tadi gw denger junkyu junkyu gitu", ucap jihoon.
Keduanya mengangguk "iya Kak kenapa?",
"Tau junkyu dimana nggak?",
"Oh tadi aku pas ketemu sama dia, dia ke belakang kak, gak tau mau kemana, coba cari di taman belakang kampus", ucap perempuan yang tadi menyebutkan nama junkyu.
"Ah oke makasih yah", ucap jihoon diangguki keduanya.
Jihoon langsung bergegas ke taman belakang, ntah disana ada junkyu atau tidak ia akan mengecek nya terlebih dahulu, jika tidak ada masa bodoh ia akan pulang menjemput anak-anak ke rumah sakit.
Ketika sampai di taman, jihoon menghela napas lega melihat junkyu yang terduduk di bangku menghadap pagar pembatas dengan jalan raya, anak itu menatap kosong kendaraan yang berlalu-lalang di balik pagar.
"Bego lu", umpat jihoon mengambil duduk di samping junkyu, membuat nya terkejut.
"Kalo dateng tuh assalamualaikum, bukannya malah ngatain orang bego", hardik junkyu, menggeser tubuhnya agar jihoon lebih leluasa untuk duduk "lagian ngapain lu kesini dateng-dateng ngumpat",
Jihoon meletakan bekal yang tadi ia bawa ke pangkuan junkyu "gw tau lu stress tapi perut harus tetep keisi, lu mau sakit?",
Ketika jihoon menatap junkyu ia bergidik, melihat mata junkyu berbinar menatap balik padanya "apa sih anjir tatapan lu kaya homo goblok", protes jihoon meraup wajah junkyu seenaknya.
"Jahat banget", rengek junkyu, mengusap wajahnya pelan "tapi tumben lu baik, pasti ada maunya nih?", Selidik junkyu.
"Yeee bersyukur gw bawain bekel ege, cepetlah makan",
Bukannya membuka bekal yang jihoon bawa, junkyu malah kembali menatap ke depan, memandangi kendaraan yang sedari tadi tidak berhenti berlalu-lalang.
Junkyu menghela napas pelan "pendonor nya gimana?", Tanyanya lirih membuat jihoon menoleh.
Melihat jihoon terdiam, junkyu terkekeh "keajaiban dunia banget yah kalo tiba-tiba ada pendonor yang dateng ke kita",
Jihoon ikut tertawa sambil dalam hatinya mengaminkan itu.
"Eh mas, lu bawa mobil bang hyunsuk yah?", Tanya junkyu diangguki jihoon "eh tungguin gw dong, yah yah mas yah",
"Lu bukannya bawa motor a?",
Junkyu menyengir bodoh "iya, tapi gak papa nanti biar temen gw yang bawa",
"Jangan ngerepotin orang selagi lu masih bisa a, udahlah pulang sendiri aja", ujar jihoon beranjak dari duduknya namun ujung bajunya ditahan oleh junkyu.
"Ayolah mas sebentar lagi kok, tungguin gw yah",
"Sebentar lagi pala lu, kelas lu bahkan mulai sejam lagi Jun, udah nanti pulang sendiri aja, lagian ngapain sih mau pulang naik mobil gak biasanaya lu?", Cerocos jihoon.
"Gak tau pengen pulang bareng lu aja, males naik motor, ya mas yah boleh ya", mohon junkyu.
"Nggak, udah gw mau jemput anak-anak, bang hyunsuk juga sendirian di rumah sakit, awas lu ah", jihoon melepaskan tangan junkyu yang terus memegang ujung bajunya, dan beranjak pergi dari taman, telinganya berdenging mendengar teriakan junkyu yang mengejek nya dari belakang.
Ia hanya terkekeh membayangkan muka masam junkyu sekarang, lagian aneh aja bawa motor sendiri malah pengen pulang bareng, namun saat ia memasuki mobil dan siap berangkat, tiba-tiba ada yang membuatnya tidak tenang, ada yang salah dengan perasaannya, ia memegang dadanya sebentar.
"Lu kenapa Hoon, nggak nggak, semuanya bakal baik-baik aja", ucapnya pelan sambil menggelengkan kepalanya kuat, dan segera mengendarai mobilnya keluar dari parkiran kampus.
Bersambung
Hayoo firasat jihoon kenapa😂?
KAMU SEDANG MEMBACA
My home
RandomIni bukan tentang bagaimana rumah menjadi tempat mu pulang. Tetapi, bagaimana rumah menjadi tempat dimana mereka yang selalu ada untuk memahamimu, menjadi tempat ternyaman untukmu. lachimolala 2.4