15

266 39 2
                                    

Double up😊




Happy reading




_




"Selamat pagi dunia tipu-tipu", teriak jihoon sambil menuruni tangga dengan sarung yang yang membungkus badannya.

"Dunia tipu-tipu pala lu, jam segini baru bangun, gak sholat subuh ya lu mas?", Cibir mashiho yang sedang memotong buah-buahan di meja makan.

"Astagfirullah fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan cio, lu gak liat gw masih pake sarung kaya gini", ujar jihoon dramatis.

"Untung bang hyunsuk gak ada, kalo ada fw yakin lu bakal di omelin abis-abisan abis sholat subuh tidur lagi mas", sambung doyoung dari dekat tv, anak itu dan yedam sedang sibuk membersihkan ruang tamu.

Tanpa menghiraukan ucapan doyoung, dengan santai nya jihoon kembali merebahkan dirinya di sofa, membuat doyoung yang sedang membersihkan bagian ruang tamu mendengus sebal.

"Gak ada rebahan lagi, sana bantuan yang di luar", teriak doyoung mencoba mendorong tubuh yang lebih tua sampai-sampai kalo saja jihoon tidak menyeimbangkan badannya mungkin dia sudah terjungkal dengan tidak epik saat ini.

Jihoon menatap kesal adiknya "lagian pada ngapain sih, yang namanya weekend itu yah dipake buat leha-leha, ini malah pada kerja bakti",

"Kebersihan itu sebagian dari iman Hoon", celetuk mashiho.

"Kalau bersih-bersih bikin iman kita kuat berarti gw gak usah sholat yah, kan kebersihan itu sebagian dari iman?", Tanya jihoon membuat mashiho dan doyoung yang mendengarnya jengah.

"Gak gitu konsepnya goblok", sahut jaehyuk yang keluar dari kamar mandi.

Bukannya tersinggung jihoon malah tergelak melihat jaehyuk keluar dari toilet membawa ember,  anak itu kembali mendapatkan jatah membersihkan kamar mandi seperti Minggu kemarin.

"Lu dapet kamar mandi lagi je?", Tanya jihoon yang yang masih berusaha menahan tawanya.

Jaehyuk mendelik "diem lu, gw siram pake air seember bau tau rasa lu ya mas",

Jihoon tergelak, melihat jae yang ancang-ancang memegang embernya jihoon terbirit lari ke arah pintu sambil berteriak "lu emang udah jodoh sama WC je",

Ketika jihoon yang masih tergelak sampai teras, Yoshi mencibir melihat anak itu baru bangun "Mahasiswa macam apa jam segini baru bangun, tanda-tanda masa depan suram",

Jihoon mendelik kepada Yoshi, dan Junghwan yang tertawa melihat muka sepet abangnya. Yoshi dan Junghwan sedang merapihkan tanaman yang ada di pot pot memindahkan mereka ke tempat yang lebih tersorot sinar matahari.

"Hidup gw gak akan suram yosh, kita udah terjamin kaya raya sampai 7 turunan, duit bang hyunsuk banyak", jumawa nya jihoon menembus langit ketujuh, anak itu tertawa mendengar ucapannya sendiri membuat junkyu dan haruto yang sedang membersihkan motor mendengus kesal.

"Belagu banget lu, makan noh kaya raya 7 turunan", cibir junkyu anak itu mengarahkan selang yang dari tadi ia pakai untuk membersihkan motor ke arah jihoon.

"Woyy kampret basah", sungut jihoon, mencoba menghindar dari selang yang diarahkan junkyu, haruto yang melihatnya tergelak, begitu juga Junghwan, Yoshi hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah keduanya dan kembali fokus merapihkan tanaman.

Melihat junkyu dan jihoon yang masih serang-serangan pake selang, Junghwan kembali membantu Yoshi memindahkan tanaman ke tengah taman, agar tanamah itu terkena sinar matahari dengan baik "Kak yosh pasti gak tau, istilah kaya gini tuh namanya..", berniat menyombongkan diri dengan kepintarannya, junghwan malah lupa nama istilah ini apa.

"namanya apa sih wan?", Tanya Yoshi yang emang penasaran apa yang mau dibilang Junghwan.

"Ituloh kak, bentar apasih namanya, foto? Fotografi? Fotografer? Fotosi? Apa sih namanya ah elah?", sungut Junghwan gemas sendiri dengan otaknya yang gak bisa diajak kerja sama "ituloh kak yang sinar matahari buat pertumbuhan tanaman?",

Yoshi Mendengus pelan "fotosintesis dek fotosintesis, bukan fotografi apalagi fotografer, makanya kalo guru lagi ngejelasin tuh di dengerin bukannya molor kaya a'a",

"GW DENGER YAH KAK YOSH", teriak junkyu yang masih siram-siraman sama jihoon, melihat itu otak licik jihoon bekerja, ia berbisik pada junkyu, lalu mengambil selang satunya yang ada di haruto.

"Satu dua tiga seranggggg", teriak jihoon.

Yoshi yang tidak tau apa-apa terjengat ketika tiba-tiba selang air yang dipegang junkyu dan jihoon mengarah padanya, membuatnya terbirit lari menghindar begitupun Junghwan yang kena imbasnya.

Haruto yang melihatnya cuma geleng-geleng kepala, tidak mau ikut basah basahan anak itu melenggang masuk ke dalam rumah, dan matanya berbinar melihat sop buah yang ada di dalam mangkuk besar.

"Wahhh seger bangetttt",

"Sana panggil yang lain, kita makan sop buahnya di halaman belakang aja", ujar mashiho.

Ketika haruto memanggil abang-abangnya di depan, mashiho berteriak pada Asahi dan jeongwoo yang sudah stand by di halaman untuk membawa sop buahnya kesana.

Yedam dan doyoung sudah lebih dulu duduk bersila di gazebo, namun muka cerah keduanya pudar ketika yang lain datang dengan baju basah semua.

"Abanggg itu rumah baru aja dibersihin, lagian kenapa pada basah-basahan gini sih?", rengek doyoung.

"Jihoon biang keroknya", timpal Yoshi.

"Kok gw, junkyu duluan, salah lu", sewot jihoon menunjuk-nunjuk junkyu yang ada di sampingnya.

Namun sebelum perdebatan itu berlanjut suara Asahi mengalihkan atensi semuanya.

"Sop buah datangggg", teriaknya sambil membawa semangkuk besar sop buah segar buatan mashiho, terlalu fokus dengan Sop buahnya sampai tidak sadar jalan yang ia lewati sudah basah dan licin...

PRANKKK

Semuanya cengo melihat bagaimana sop buah itu berceceran di tanah dengan mangkok yang sudah pecah.

"ASAHII" Teriak semuanya

"SIAPA YANG MAIN AIR DISINI ANJIR", Balas teriak Asahi frustasi.







Bersambung

My homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang