Eh ayo bantu follow, tuh angka greget banget nambah satu aja udah kelar wkwk
Happy reading
_
Ketukan sepatu dengan lantai pualam putih bergema di lorong kantor, ini jam istirahat untuk makan siang, Hanni berniat hanya membuat kopi saja, jika bertanya bagaimana kabar nya dia dengan Hyunsuk? Semuanya baik-baik saja, setelah kejadian Arka waktu itu, Hyunsuk tetap bersikap seperti biasa padannya.
"Hanni",
Merasa namanya dipanggil dari belakang ia berbalik dan mendapati Hyunsuk yang tersenyum dan melambai.
"Ayo makan bareng", ujar Hyunsuk.
"Yah gw niatnya cuma mau buat kopi dibawah suk, lu aja deh yang makan",
"Ah lama udah pesen kopi disana aja, ada yang mau gw omongin sama lu", tanpa meminta persetujuan dari Hanni, Hyunsuk menarik begitu saja tangannya menuju restoran yang biasanya mereka datangi.
Setelah makanan datang, Hanni hanya menyeruput kopinya sambil ngeliatin Hyunsuk makan, entah ia tidak tahu apa yang ingin pemuda didepannya bicarakan.
"Jadi kenapa?", Tanya Hanni ketika Hyunsuk kembali duduk setelah membayar bill yang dikasih oleh pramusaji.
"Lu nanti malem sibuk gak?",
Hanni sedikit kaget tiba-tiba hyunsuk bertanya seperti itu, namun tetap memasang wajah stay cool walaupun hati udah Jedar jedor.
"Nggak kayaknya, mau ngapain?", Tanya Hanni, dalam hati ia harap harap cemas Hyunsuk tidak merusak ekspetasi yang berkeliaran dalam otaknya, date night.
"Nanti malem ke rumah gw yah mau berbeque",
Mata Hanni melotot lebar, ia benar-benar terkejut Hyunsuk mengajaknya ke rumah, bukan apa-apa di rumah pasti ada Doyoung, Haruto dan yang lainnya, yang pasti sudah tau kelakuan adiknya Arka seperti apa, bukannnya malah disambut bisa bisa dia nanti ditendang dari tu rumah.
"Lu gila suk, bisa ditendang gw sama adik-adik lu itu", sungut Hanni
Hyunsuk terkekeh melihat reaksi Hanni yang menurutnya sedikit berlebihan "lah ditendang gimana, adek-adek gw bukan pemain sepak bola", ejek Hyunsuk membuat Hanni berdecak kesal.
"Bukan gitu", rengek Hanni "ya lu pikir aja perlakuan Arka ke mereka gimana, terus tiba-tiba kakaknya Arka dateng cuma numpang ikut berbeque, mana ini acara formal keluarga kan",
"Mereka bukan pendendam kaya adik lu hann", goda Hyunsuk, Hanni mendesis mendengarnya. "Ini Junghwan yang minta, dia pengen banget lu dateng, mau yah bisa-bisa tuh anak nangis tujuh hari tujuh malem kalo gak diturutin",
"Tapi_", belum selesai Hanni berbicara Hyunsuk langsung memotongnya "gak ada tapi tapi pokoknya nanti malem lu gw jemput",
Mengingat seberapa keras kepalanya Hyunsuk, Hanni hanya bisa pasrah, kalaupun dia nolak sekarang juga, Hyunsuk akan tetap datang ke rumahnya nanti malam buat jemput.
◍◍◍◍◍●●◍◍◍◍◍
"Ruto ini bawa ke halaman", teriak Yoshi, yang sedang menyiapkan bahan-bahan di dapur "bisa gak sih gak usah lari-larian", kesal Yoshi melihat Haruto dan Jeongwoo berlari saling dorong-dorongan.
"Kok bang Hyunsuk belum pulang yah kak?", Tanya Junkyu yang sedang membantu.
"Gak tau kerjaan lagi banyak kali dikantor",
"Ninut ninut ninutttt minggir minggir bahan utama berbeque harus selamat sampai tujuan", teriak Haruto yang membawa daging sapi ke halaman dibelakangnya mengekor Jeongwoo yang membawa bahan lainnya, sudah ada jihoon, Mashiho, Asahi di dekat pemanggang, sedangkan Jeongwoo menghampiri jaehyuk dan yedam yang duduk di gazebo sambil main kartu remi.
Sedangkan di ruang tamu, ada Doyoung dengan dan Junghwan sedang duduk menonton tv sambil menunggu bang Hyunsuk pulang, tuh mau bantuin juga gak ada yang bisa mereka kerjakan, mau manggang nanti malah gosong, mau bikin bumbunya gak tau caranya ya udahlah serahin aja sama Abang-abang yang lain.
Mendengar suara mobil dari luar, Junghwan meloncat dari sofa ke pintu, orang yang dari tadi ia tunggu akhirnya datang, begitupun Doyoung yang ikut melongok dari pintu, namun malah membuatnya terkejut ketika melihat bang Hyunsuk membawa seorang perempuan, lebih speechless melihat bagaimana Junghwan memeluk perempuan itu erat.
"Woii woiii woiii", teriak Doyoung yang berlari ke halaman belakang dimana saudara-saudaranya berada.
"Bang Hyunsuk bawa cewek anjir, bang Hyunsuk bawa cewek", heboh Doyoung, ia jingkrak jingkrak entah karena senang atau apa setelah teriak ia balik lagi ke ruang tamu hanya meninggalkan tanda tanya pada semuanya.
Tapi melihat Doyoung yang seheboh itu membuat semuanya ikut penasaran, tidak pernah ada satupun yang membawa cewek ke rumah ini kalau memang belum masuk ke jenjang serius, itu kesepakatan nya, karena melihat isi rumah ini laki-laki semua kalo bawa cewek takutnya malah ada siur-siur fitnah yang tidak diinginkan dari tetangga.
Semuanya bergerudukan ke ruang tamu, membuat Hanni terkejut dan langsung meremas tangan Hyunsuk yang duduk di sampingnya, siapa yang gak kaget tiba-tiba dataeng gerombolan dari arah halaman, Hanni yang sedang duduk di sofa dengan Junghwan yang masih gelendotan, menatap heran pada mereka.
"Bener anjrit bawa cewek", cerocos Haruto.
"Wah parah lu bang, kenapa gak ngomong ke kita kalo lu mau cepet nikah", protes Jihoon membuat Hanni membelalakkan matanya, nikah apaan pacar aja bukan pikirnya.
"Maaf gw bukan pacarnya", kilah Hanni.
"Lah kalau bukan pacarnya, terus?", Tanya Jaehyuk.
"Cewek kalo udah dibawa ke rumah ini berarti udah serius mba", sambung Jeongwoo.
"Ada apa sih, Wohhhh ini siapa, hah ceweknya bang Hyunsuk?", Tanya Junkyu heboh yang baru datang dari dapur.
Hanni menelan ludahnya, kenapa malah jadi kaya ajang interogasi, kalo gini mending tadi dia bener bener nolak aja ajakan Hyunsuk, Hanni meremas tangan Hyunsuk meminta bantuan biar dia yang menjawabnya.
"Junghwan yang minta dia kesini", ucap Hyunsuk yang membuat semuanya mengernyitkan dahi, juga bagaimana melihat Junghwan yang manja banget dengan Hanni.
"Hah Junghwan mau nikah?", Ceplos Jihoon.
Junkyu yang ada disampingnya menggeplak mulut jihoon cukup keras "kalo ngomong gak pernah dipikir dulu ya mas, lu mau dilangkahin sama Junghwan?", Cemooh junkyu, jihoon sibuk mengelus-elus mulutnya.
"Ini bau apaan?", Tanya Jeongwoo mencoba mencium bau yang samar-samar.
"Bau apaan?", tanya Jaehyuk, pasalnya ia tidak mencium bau apapun begitu pun dengan yang lainnya
"Kecium gak sih bau gosong",
Hening sesaat semuanya mencoba memastikan ini bau apa.
"ANJIR DIBELAKANG ADA SIAPA? DAGINGNYA", teriak yedam.
Semuanya tersentak mendengar teriakan yedam, sekaligus panik dengan nasib daging berbeque mereka.
"Huwaa dagingnya gosong anjrit, gak ada siapa siapa di sana", sambung Jihoon sambil berlari tunggang langgang ke halaman, diikuti yang lainnya, bahkan Hanni yang tidak tau apa apa ikut berlari panik.
'Kenapa gw capek banget liat keluarga ini' batin Hanni
_
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA VOTENYA 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My home
RandomIni bukan tentang bagaimana rumah menjadi tempat mu pulang. Tetapi, bagaimana rumah menjadi tempat dimana mereka yang selalu ada untuk memahamimu, menjadi tempat ternyaman untukmu. lachimolala 2.4