8. Beruntung

2.5K 129 14
                                    


Typo komen!!

Tiktok : Littlerii26

Happy reading.....

Sesuai dengan apa yang Clarisa katakan tadi pagi. Saat jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Clarisa, sampai di kantor Michael. Suasana kantornya masih terasa ramai, hanya saja terasa sedikit berbeda karena para karyawan berlalu lalang untuk mencari makan siang.

Clarisa berjalan menuju lantai di mana ruangan kerja Michael berada. Tanpa permisi dan mengetuk pintu, Clarisa masuk ke dalam dan mendapati suaminya yang tengah sibuk dengan berkas berkas di hadapannya.

Menyadari ada seseorang yang masuk ke ruangannya tanpa permisi, Michael menoleh ke arah pintu dan melihat istrinya yang seperti sedang mencari sesuatu. "Clarisa? Kamu ke sini naik apa? Kenapa nggak bilang sama saya?  Kan saya sudah bilang kalo mau ke sini kabari  saya, biar saya suruh orang jemput kamu." Ucapnya yang tidak di perhatikan oleh Clarisa. "Clarisa! Kamu denger nggak?! Saya lagi bicara sama kamu." Bentaknya.

"Sekretaris baru kamu mana?" Tanya Clarisa tanpa memperdulikan ucapan Michael barusan. "Dia lagi keluar."

"Mau ngapain?"

"Beli makanan buat saya."

"Kok kamu nyuruh dia? Kamu pasti sengaja kan nyuruh dia biar kalia makin akrab, makin lengket."

"Ngomong apa sih?"

"Bilang sama aku, kamu suka sama dia?"

"Nggak."

"Terus kenapa nyuruh dia yang belu hah? Caper banget sih kamu."

"Karena dia pegawai saya."

"Terus kenapa gak nyuruh aku? Aku juga pegawai kamu. Ada kontraknya juga kok."

"Dina itu pegawai saya, kalo kamu istri saya." Ucap Michael yang membuat Clarisa ingin menjerit.

"Tapi setidaknya kamu nyuruh aku aja biar tadi sekalian di beliin, atau kamu suruh ob."

"Kamu lagi hamil. Saya gak mau kamu kecapean."

"Aku masih sanggup kok kalo cuman beli makan doang mah."

"Terus kalo nanti kamu kecapean dan terjadi apa apa sama bayi kita siapa yang repot? Saya juga kan."

"Bayi kita?" Rasanya clarisa ingin menjerit karena ucapan Michael yang berhasil membuat Clarisa tersipu malu "pipi kamu kenapa?"

"Hah? Ah... Mungkin aku ketebalan pake blush on nya." Gugupnya.

"Serius? Kamu nggak sakit kan?"

"Nggak kok."

"Dek, lihat mamah kamu bohongin papah. Padahal udah jelas kalo mamah kamu lagi salting, tapi dia nggak mau ngaku." Godanya.

"Apa sih mich! Gak lucu tau." Memukul lengan Michael. "Dia tuh belum bisa bicarakan."

"Tapi dia bisa merasakan kebohongan mamahnya."

"Michael!" Ucapnya sambil menghentakkan kakinya.

"Jangan suka bohong lagi ya. Kalo anak kita mirip kamu saya juga yang repot."

"Tapi kalo dia mirip kamu, aku juga yang harus sabar."

"Kenapa?"

"Karena kamu galak banget."

"Memangnya saya galak?"

"Emang gmnggak sadar? Waktu itu juga bentak aku."

"Itu karena saya kesal sama kamu. Mulai Dari sekarang, kalo kamu nggak mau saya bentak, jangan buat saya marah, okay?"

Michael's ladies of the night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang