26. Memaafkan

388 16 0
                                    

Typo komen!

Jangan lupa buat vote!

Tiktok : @littlerii26_

Happy reading....

Di sisi lain di waktu yang sama. Dea dan vino masih belum baik baik saja. Mental Dea yang mulai terganggu karena pikiran yang akhir akhir ini mengganggunya.

Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, dan setelah banyaknya perdebatan dan pemaksaan. Akhirnya, Dea mau menuruti vino untuk di cek jika Dea benar-benar hamil atau tidak.

Jujur, sebenarnya Dea sangat takut. Dia takut akan hal yang selama ini iya bayangkan.

Setelah melakukan berbagai pemeriksaan akhirnya, dokter pun memberitahu hasilnya.

Di sana, Dea sangat khawatir. Badannya bergetar cukup hebat "selamat, nona akan segera menjadi seorang ibu." Mendengar itu, Dea diam seribu kata. Dia benar-benar terkejut. Ternyata, firasat vino tidak salah.

"A-apa?" Ingin sekali rasanya Dea menangis saat itu juga. Dia tidak pernah membayangkan akan hamil di luar nikah dalam kondisi dia masih kuliah. "Dokter serius?" Berbeda dengan Dea, vino tampak senang dan bersemangat.

"Iya. Usianya masih sangat muda. Masih bisa dihitung jari. Dan kandungannya sangat sehat."

"Astaga. Saya tidak pernah berpikir akan menjadi seorang ayah di usia yang sangat muda."

"Di jaga ya kandungannya. Walaupun kandungannya sehat, saya akan tetap memberi vitamin." Dea hanya diam. Dia tidak memikirkan apapun lagi selain memikirkan bagaimana cara untuk menyingkirkan kekacauan ini "baik dok, terimakasih. Kalo begitu, saya permisi dulu." Vino mengambil resep itu dan langsung keluar sambil menarik Clarisa.

Dengan posisi masih menggandeng tangan Dea, vino berjalan ke luar rumah sakit dengan raut wajah yang begitu bahagia. "Brengsek!" Dea melepaskan genggaman tangan vino, dan langsung menamparnya "apa yang harus aku katakan pada kakak ku! Aku benci sama kamu Vin! Aku benci sama kamu vino!" Teriaknya.

Vino berusaha menenangkan Dea yang marah marah di depan umum. Perdebatan mereka berhasil mengambil perhatian orang-orang di sekitar "Dea, tenang dulu. Aku akan tanggung jawab. Kita menikah secepatnya agar kakak kamu tidak curiga."

"Kamu pikir segampang itu? Cepat atau lambat, kakak ku akan tau! Lagian dia tidak akan mengizinkan ku menikah di usia muda!"

"Percaya sama aku." Berusaha meyakinkan Dea jika semua akan baik-baik saja. "Nggak, Vin. Ini salah. Semua ini salah."

"Dea.."

"Semuanya salah, Vin. Anak ini tidak seharusnya ada. Ini nggak benar." Dea menjambak rambutnya lalu berjongkok dan menangis "ini salah, Vin. Hiks.."

"Dea, jangan berpikir macam-macam. Jangan pernah berpikir untuk mengaborsi nya."

"Anak ini memang tidak diinginkan, sudah seharusnya kita tidak melihatnya."

"Dea! Ini anak kita! Ini hasil perbuatan kita!" Bentak vino sambil menggoyangkan tubuh Dea "tapi, aku nggak menginginkannya, Vin. Aku belum siap di benci kakak ku sendiri!"

"Kak clarisa pasti mengerti, Dey."

"Aku benci sama kamu, Vin." Dea menatap tajam vino "aku mau pulang. Aku nggak mau tinggal di apartemen kamu lagi." Dea menyeka air matanya lalu berdiri.

Michael's ladies of the night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang