Michael's ladies of the night

6. ketauan

Happy reading........

Vote dulu!

Typo komen

Clarisa menekan pin apartemen dan masuk ke dalam. Di dalam, Clarisa di sambut ah maksud nya sedikit di marahi oleh Michael yang sedang merapikan makanan di meja "kenapa lama banget? Saya kan bilang, sebelum saya pulang kamu harus sudah ada di rumah."

"Aku belum tau anak yang ada di dalam kandunganku ini anak siapa. Apa Michael akan marah jika aku bukan hamil anak dia." Batinnya.

"Hey, kenapa malah bengong? Sini cepetan makan, saya sudah siapkan kamu makanan. Katanya kamu mau makan masakan saya, ini saya buatkan."

"Aku udah kenyang. Aku ke kamar dulu, ya."

"Kamu kenapa? Kenapa murung gitu? Kamu ada masalah? Atau tadi ada yang ngehina kamu lagi? Kasih tau siapa orangnya, biar saya kasih pelajaran."

"Nggak kok, aku cuman mau istirahat aja, badanku Lemes."

"Yaudah istirahat nya abis makan aja ya. Sekarang kamu duduk terus makan."

"Michael, aku boleh nanya?"

"Iya kenapa?"

"Kalo semisal aku hamil, kamu bakalan marah gak?"

"Ya Pati tidak lah Clar. Ngapain saya marah? Itu kan karunia tuhan."

"Tapi belum tentu itu anak kamu. Aku udah tidur berkali-kali dengan pria lain."

"Mau anak siapapun itu, kalo dia lahir dari rahim kamu itu anak saya jugaa. Karena status mu saat itu adalah sebagai istri saya. Memangnya kamu udah ada tanda tanda kalo kamu hamil?"

"Nggak kok, aku cuman nanya aja."

"Yaudah kalo gitu makan." Suruhnya.

"Maafin aku mich, aku belum siap buat jujur sama kamu."

"Oyah Clarisa, kalo kamu hamil segera kabari saya. Dan jangan pernah berfikir untuk mengaborsi nya, paham?"

"Tapi kontrak kita akan berakhir 2 bulan lagi."

"Jangan fikirin itu, yang penting saya mau kejujuran kamu. Kamu ngerti?"

"Iya, aku ngerti mich." Ucap clarisa sambil memperhatikan makanan yang ada di depannya. "Kenapa? Laper?"

"I-iya." Gugupnya.

"Mangkanya kalo di tawarin dan di suruh makan itu nurut. Ngiler kan liat makanan buatan saya."

"Iya. Aku mau ayam goreng tepung itu, boleh?"

"Nih. Makanlah." Ucapnya sambil memberikan ayam tepung pada Clarisa. "Enak banget."

"Pakai nasi Clar biar kenyang."

"Gak mau mau makan gini aja. Itu apa?"

"Oh, ini udang saus tiram. Kamu mau coba?"

"Boleh, boleh."

"Nih, ini agak sedikit pedas. Awas masih panas."

"Eummm! Enak banget. Pasti lebih enak kalo pakai nasi."

"Nih nasinya, kalo kurang nambah lagi."

"Enak banget." Seru Clarisa. "Pelan pelan Clar,  saya tidak akan mengambil makananmu."

"Enak banget! Makasih ya mich."

"Iya, sama sama. Nih nambah lagi. Saya seneng liat kamu makan lahap seperti itu." Kekehnya.

"Tapi kalo aku gendut gimana?" Ucapnya sambil berhenti mengunyah. "Saya bayarin kamu buat sedot lemak."

"Beneran?"