Obsession - Woosan

2.4K 522 39
                                    

Wooyoung merasakan tangan dingin menyentuh sisi wajahnya, menelusuri tiap lekuk wajahnya hingga berhenti diantara celah bibirnya yang sedikit terbuka.

Udara hangat yang terasa tepat di depan hidungnya juga beberapa sentuhan lembut di setiap jengkal wajahnya membuat Wooyoung menggeliat.

Menggerjap pelan Wooyoung mengusap matanya yang mulai terbuka.

Menatap sekeliling kamarnya yang gelap.

Ahh, cuma mimpi..

Wooyoung menggeliat tidak nyaman semakin merapatkan selimut di tubuhnya merasakan angin malam yang dingin melewati jendela kamarnya yang terbuka.

Mengernyit kesal Wooyoung meringkuk menyembunyikan sebagian kepalanya dibawah selimut.

Beberapa menit akhirnya Wooyoung menyerah, menyibak kasar selimutnya bangkit guna menutup jendela kamarnya.

"Ck, ingetin gue besok-besok biar nutup jendela sebelum tidur" dumel Wooyoung pelan berjalan kembali ke ranjang setelah menarik gorden jendela kamarnya.

••••••••••

Wooyoung menaruh beberapa buku yang dibawanya keatas meja kantin.

Menjatuhkan kepalanya Wooyoung mencoba menutup mata berbantalan buku tebal dibawah lengannya.

"Ga tidur berapa hari?" Tanya Yeosang yang sedari tadi memperhatikan Wooyoung.

"Gatau, ga ngitung. Gue capek banget demi"

"Kurang tidur hooaamm" lanjut Wooyoung meregangkan tubuhnya sambil menguap.

"Perasaan tugas juga banyakan gue, bisa-bisanya lo sampe ga punya tenaga gini. Nge-game terus ya lo!" Tuding Yeosang pada Wooyoung.

"Engga! Gue bisa tidur malem cuma beberapa jam aja ih, akhir-akhir ini perasaan gue ga enak.. kayak ada yang merhatiin" suara Wooyoung memelan, matanya melirik sekitar dengan was-was.

Yeosang menaikkan sebelah alisnya heran.

"Ketempelan kali lo- hmmp" Wooyoung yang mendengarnya mendelik, membekap mulut Yeosang dengan kedua tangan.

"SANG IH JANGAN NGOMONG GITU!! GUE TAKUT ANJING" rengek Wooyoung kepalanya menggeleng ribut.

"Ishh tangan lo bau" ronta Yeosang melepas paksa tangan Wooyoung di mulutnya.

"Enak aja lo! Gue abis cuci tangan" balas Wooyoung sinis.

"Dah lo mau makan apa? Sekalian gue pesen"

"Terserah. Samain aja lah biar ga ribet" Yeosang mengangguk, bangkit untuk memesan makanan.

Sambil menunggu Wooyoung mengeluarkan ponsel dari sakunya, menggerakkan jarinya lincah di atas ponsel hingga tak lama jari Wooyoung berhenti diudara.

Lagi, Wooyoung merasa seperti ada yang memperhatikan dirinya.

Mendongakkan kepala Wooyoung menatap ke segala arah tapi semuanya tampak normal dan biasa saja.

Berkali-kali Wooyoung mengenyahkan rasa cemasnya, tangannya membenahi rambutnya yang sedikit panjang kebelakang telinga tanda Wooyoung merasa tak nyaman dan cemas.

Ateez OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang