16. Gray Sky

691 78 62
                                    

Sudah terhitung selama seminggu lebih Yim menetap di kediaman Minor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terhitung selama seminggu lebih Yim menetap di kediaman Minor. Bahkan sikap Pete terhadap Yim mulai berubah. Kerap kali Nang Minor selalu berbicara sedikit ketus kearah tamunya itu. Semenjak kejadian Yim mengoda Vegas di kolam ikan.

Menyebalkan sekali.

Sekarang ini Pete sibuk menemani Venice belajar bereksplorasi. Bayi kecil itu tertawa ketika kakinya menyentuh rumput. Tiba-tiba saja Venice berlari memeluk kaki Ibunya ketika merasakan kegelian. Jemari lentik milik Pete menyentuh surai putranya mudah sekali tubuh panjang. Hingga akhirnya senyuman cantik Nang Minor terpatri ketika melihat putra kecilnya. Bahkan Pete tidak memungkiri bila putra semata wayangnya ini duplikat suaminya.

Namun tanpa mereka sadari bila kebersamaan sepasang Ibu dan anak yang berada di taman sedang di awasi. Apa yang telah di pikirkan Yim saat ini belum ada yang tahu? Tapi yang jelas bila Yim menyimpan tidak suka pada kebahagiaan yang terpancar di wajah Pete. Bahkan Yim meremas kuku buku jarinya hingga memutih.

Dia sudah bertekad untuk membuat sesuatu yang akan berpihak pada dirinya.

Bila Vegas tidak bisa menjadi miliknya untuk selamanya. Maka Pete harus bisa kehilangan seseorang yang sayangi.

"Lihat saja nanti? Kau akan menangis darah." Ucap Yim penuh kebencian.

Wanita ular itu pun segera menutup gorden jendelanya ketika Pete ingin melirik kearahnya. Bahkan dendam dan iri hati yang berada di dalam diri Yim sudah memuncak. Sedangkan, Pete sama sekali tidak menaruh kedengkian apapun pada dirinya.

Kali ini di taman kediaman Minor yang begitu luas. Terlihat Pete yang sibuk memeluk tubuh Venice ke dalam gendongannya. Bahkan jemari Venice mendorong perahu kertas di dalam kolam kecil. Bocah laki-laki terlihat senang ketika tangannya merasakan air segar.

"Apakah Nic suka bermain air?" Tanya Pete sambil mencium pucuk kepala putranya.

Nang Minor mengelus surai panjang putranya. Bahkan Pete berharap suatu hati nanti Vegas akan menyayangi putranya. Venice pun turun dari pangkuan Ibunya dan berjalan menuju kearah rerumputan.

Masih memakai baju yang begitu rapi, Venice pun mendudukan dirinya di rerumputan sambil memakan rumput. Hal itu membuat Pete terkejut dan tersenyum.

Pria cantik itu pun segera membersihkan mulut putranya yang memakan rumput. Kadang kala Venice selalu melakukan hal yang tidak masuk akal. Bahkan Pete sibuk mengawasi Venice yang sedang senang-senangnya berlarian.

"Nang Minor, mungkin sudah waktunya Khun Noo potong rambut supaya rapi?" Ucap Bibi Hom memberikan saran.

"Mungkin aku akan memotongnya sendiri." Jawab Pete lembut.

Venice sibuk melihat kearah kecebong. Bahkan Nang Minor mendekat, tangan lembutnya memeluknya lembut, tanpa sadar air mata Pete pun menetes.

"Nang Minor, apakah anda baik-baik saj?" Tanya Bibi Hom ramah.

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang