20. Respect to the Wind

674 79 44
                                    

Siang itu cuaca terlihat sangatlah cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu cuaca terlihat sangatlah cerah. Hingga akhirnya Pete di kejutkan dengan orang-orang yang menyambut kedatangannya. Parahnya lagi terdapat beberapa sepanduk besar yang bertuliskan selamat datang.

Nang Minor terlihat terkejut bagaimana bisa orang-orang di kampung halamannya menyiapkan kejutan ini. Iris mata Pete pun melihat kearah suaminya.

"Kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" Ucap Vegas.

Pete tidak bisa berkata-kata lagi. Bahkan dia tahu betul bila suaminya sudah menghubungi Kakek dan Neneknya. Sebab itu Vegas buru-buru mengajak Pete pergi ke Chumphon.

Vegas melihat kearah Nang Minor yang mengendong Venice. Hingga akhirnya pria cantik itu mendekati prianya.

"Apakah kamu yang memberitahu mereka?" Tanya Pete lembut.

"Iya. Aku ingin kau merasa senang." Jawab Vegas.

"Terima kasih suamiku. Aku sangatlah senang." Ujar Pete sambil melihat haru ke arah keluarganya yang menyambutnya berlebihan.

Bahkan kapal superyacht mereka hampir saja dekat dengan pulau. Lalu telunjuk milik Vegas menunjuk kepulau di mana spanduk dan kertas warna-warni mengudara. Hal ini menjadi pertama kalinya Vegas melihat penyambutan yang paling meriah.

"Apakah itu span..." Tanya Vegas pun terhenti.

"Jangan lihat itu lagi? Aku bahkan baru sadar ada spanduk sebesar itu di sana." Ucap Pete pada suaminya.

Tak berselang lama, kapal mereka pun mendekat di pelabuhan. Bahkan Nenek Jui dan Kakek Noi sudah menunggu di dermaga. Lalu Pete pun segera memalingkan wajahnya pada suaminya.

Dae Dae!! Dae Dae!!

Suara gendang terdengar sangatlah meriah dan ramai. Kali ini Vegas sedang berjalan membawa koper dan di bantu oleh beberapa pengawal. Bahkan tangan kekar Vegas mengelus lembut surai milik istrinya.

"Ini dia... Ayo kita turun." Ucap Vegas lembut.

Terlihat sekali bila Nenek Jui sangatlah heboh dan melihat bayi kecil di pelukan cucunya.

"Cepatlah turun, Pete kecilku! Nenek sangat merindukan kesayanganku sampai mati! Lalu anak siapa yang kamu gendong?" Ucap Nenek Jui yang mengenakan panung yang indah. Dia mengurai air matanya dan menyambut cucunya dengan gembira. "Cucu kesayangan Nenek telah kembali. Kupikir jika kamu mati dengan tidak wajar. Sebab aku sangat takut bila kamu melupakan jalan untuk pulang kerumah ketika kembali ke Chumphon." Kata Nenek Jui heboh.

Vegas hanya terdiam dan hanya sedikit-sedikit memahami bahasa Thailand selatan. Bahkan dia paham tapi tidak bisa untuk mengatakannya dengan fasih.

"Nenek! Apakah ada seseorang yang sudah menghubungi Nenek bila aku akan berkunjung ke Chumphon? Bagaimana bisa Nenek menyiapkan spanduk itu?" Tanya Pete pada Neneknya yang menjaga dan membesarkan dirinya sejak kecil.

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang