52. Mouse Street

545 51 60
                                    

Time menyempatkan dirinya untuk singgah ke rumah sebelum berangkat dinas luar kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Time menyempatkan dirinya untuk singgah ke rumah sebelum berangkat dinas luar kota. Kali ini juga bertepatan dengan Sam yang sakit dan rewel. Hal itu membuat Tay menjadi kewalahan sendiri.

Pria cantik itu pun segera menyiapkan makan malam untuk putra kecilnya. Bahkan Sam sibuk menangis di dekapan Joseph.

Terlihat sekali bila Time sibuk menata beberapa pakaian ke dalam koper. Rasanya hati Tay menjadi ngilu ketika Time sibuk bekerja tanpa memperdulikan situasi di rumah. Berkali-kali Sam memanggil nama Ayahnya.

Balita kecil itu menaruh kepalanya di bahu kakaknya.

"Hikss... Daddyy..!! Daddyy...!!" Panggil Sam berkali-kali.

"Cup!! Daddy, sebentar lagi akan turun." Ucap Tay pada putra kecilnya. "Phi Joseph, makan dulu di meja makan?"

"Baik, Mommy." Jawab Joseph dan beranjak dari sofa ruang keluarga.

Hingga akhirnya Tay menitipkan Sam pada pengasuhnya. Kaki jenjang milik Nang Tantijibul pun segera menaiki tangga untuk menuju kearah kamarnya. Disana iris mata Tay bisa melihat bila suaminya sibuk menyiapkan perlengkapan ke luar kota.

Hal itu pun membuat Nang Tantijibul segera menghentikan tindakan suaminya. Bahkan kali ini Sam sedang sakit dan Time sibuk ingin pergi bekerja. Seharian ini Sam banyak sekali rewel memanggil nama Ayahnya.

"Kau sudah gila dengan mengembalikan bajuku ke dalam lemari?" Tanya Time pada Nang Tantijibul.

"Seharunya kamu yang berpikir bila Sam sekarang sedang sakit." Kesal Tay terhadap suaminya.

"Aku harus bertemu dengan clientku untuk membahas sebuah bisnis." Tekan Time terdengar mutlak.

Sepasang suami istri itu pun bertengkar dengan hebat. Bahkan Time memilih untuk segera pergi meninggalkan rumah. Namun Tay berusaha untuk menahan suaminya.

"Aku tidak perduli kamu mau bertemu dengan Raja. Mau siapa juga aku tidak akan peduli." Amarah Tay pada suaminya yang kekeh untuk pergi menjalani bisnis luar kota. "Kamu tidak dengar bila Sam terus memanggil namamu?"

"Tenang dulu." Jawab Time.

"Tenang bagaimana?"

"Tay, kali ini salah satu client kita akan memberikan keuntungan yang berlipat untuk bisnis kita. Aku kerja buat kita semua. Bahkan semua uangku aku berikan untukmu agar bisa menyekolahkan Joseph dan memenuhi kebutuhan Sam." Jelas Time pada Nang Tantijibul.

"Saat ini Sam sedang sakit gigi. Bahkan aku melihat giginya rusak. Tapi aku sudah memberikannya obat pereda nyeri." Ucap Tay sambil menangis.

"Kalau begitu hubungi dokter keluarga kita." Kata Time dengan tenang.

"Tapi tetap saja tidak berefek apa-apa." Jawab Tay kesal.

"Kalau begitu bawa kerumah sakit." Ujar Time dengan santainya pada sang istri.

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang