64. Bring Her Back

423 53 6
                                    

Nang Main hanya melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nang Main hanya melamun. Bahkan, hari ini kediaman Main terbilang cukup ramai. Di tambah lagi semua orang memakai pakaian hitam untuk menghormati mendiang Nang Namphueng. Saat ini sepasang kakak beradik itu berdiri di sebelah kiri peti milik sang Ibu.

Rasanya air mata Porschay juga sudah kering. Hanya tubuhnya yang terasa lemas tak berdaya.

Tatapan sepasang kakak beradik itu terlihat kosong.

Sementara itu, Pete berada di bawah tangga untuk memberikan salam pada pelayat yang datang. Semua orang sedang bersedih atas meninggalnya Nang Namphueng.

Upacara penghormatan di lakukan secara tertutup. Namun media masih berusaha untuk mengulik informasi meninggalnya Nang Namphueng. Tapi Kinn berusaha keras untuk menutupi semuanya dari media luar. Sebab hal ini cukuplah privasi untuk keluarga besar Treerapanyakun.

"Anak-anak, sekarang ikut Bibi Hom?"

Titah Tankhun pada kedua keponakannya yang ingin menemui Ibu mereka. Bahkan kondisi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Lalu Bibi Hom datang untuk membawa kedua tua mudanya.

"Khun Venice, Khun Wristband.. mari kita keluar dari tempat duka." Ucap Bibi Hom dan membuat kedua Tuan muda itu patuh.

Bahkan Tuan Korn hanya bisa menitihkan air matanya ketika melihat peti Nang Namphueng. Terlihat sekali bila pria tua itu menyesal tidak berada di samping adiknya yang akan mendekati ajal. Bahkan sekarang ini Kim sedang mendorong kursi roda milik sang Ayah.

Macau pun juga hadir di dalam ucapacara pengormatan terakhir untuk Nang Namphueng. Lalu iris mata pria tampan itu melihat kearah Porschay yang terlihat terpuruk.

Beberapa tamu dekat seperti teman dan tetangga mulai berdatangan. Parahnya lagi para pengawal sedang berjaga dengan begitu ketat. Acaranya terbilang cukup tertutup bagi media massa manapun itu. Pete dan Tankhun sibuk memberikan salam pada pelayat yang ingin memberikan bunga pada mendiang Nang Namphueng.

"Porsche, ayo makan dulu?" Bujuk Kinn pada Nang Main.

"Tidak perlu."

Porsche berusaha keras untuk menolak bujukan dari suaminya. Bahkan kali ini Kinn menyerah telah membujuk Porsche berkali-kali dan hasilnya tetap sama. Wajah ayu Porsche terlihat sangat layu dan tidak seperti biasanya.

Kinn juga melihat kearah Porschay yang terlihat sangat pucat. Sebab dia tahu bila sejak semalam adik iparnya ini juga belum makan.

"Chay, pergilah makan agar kau tidak lemas?" Bujuk Kinn pada sang adik ipar.

Namun Porschay hanya mengeleng pelan kearah kakak iparnya. "Aku belum lapar, Phi Kinn."

Hingga akhirnya Kinn memilih mundur. Sebab Tankhun menyuruhnya untuk turun dan menemui para tamu. Sebab para pelayat petinggi mulai datang. Bahkan Kim, Vegas, dan Macau juga sudah ada di depan untuk memberikan salam.

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang