63. Last Message

410 47 26
                                    

"Khun Venice, waktunya kita latihan taekwondo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Khun Venice, waktunya kita latihan taekwondo?"

Noah kali ini bertugas untuk membimbing Tuan mudanya berlatih beladiri, walaupun di hari liburnya masih ada beberapa tugas yang menanti Venice untuk berlatih. Bocah laki-laki itu juga melupakan pergelangan tangannya yang cedera.

"Aku ingin memperbaiki gerakanku yang sebelumnya, Paman." Venice masih ingat beberapa kesalahannya. "Ketika aku nanti di tes oleh Daddyku. Aku tidak ingin di kalahkan lagi."

Bahkan kali ini bocah laki-laki itu lebih senang berlatih dengan beberapa pengawal ketimbang sang Ayah. Sebab Vegas sama sekali tidak mau membiarkan Venice untuk menang sekalipun. Hal itu membuat Venice kadang merasa sangat kesal.

Noah sudah berdiri di hadapan Venice, bahkan keduanya saling memandang.

"Baiklah, kali ini kita fokus untuk berlatih dengan keras." Ujar Noah.

Kedua pria berbeda usia itu pun berlatih beladiri dengan sangat keras. Berkali-kali Venice jatuh dan bengkit lagi untuk mengalahkan pengawal mudah di hadapannya itu.

Tanpa disadari bila latihan keras Venice sedang di amati oleh Tesanee. Sebab gadis kecil itu sedang membawa air mineral dan handuk untuk Venice.

"Paman Noah, ayo kita berlatih sekali lagi?" Bujuk Venice yang bersemangat.

Noah pun segera menyentuh pergelangan tangan Tuan mudanya. "Kita latihan seperluanya, okey? Sebab pergelangan tanganmu sedang cedera dan butuh proses mengobatan, kan?"

Seketika Venice menyentuh pergelangan tangannya yang cedera, bahkan setiap malam Ibunya selalu membalut pergelangan tangannya dengan alat bantu cedera.

"Oh baiklah, terima kasih untuk latihan hari ini, Paman Noah." Ucap Venice pada pelatihanya. "Lain kali ajari aku lagi."

"Baik, semoga sehat selalu, Khun Venice." Jawab Noah ramah.

Hingga akhirnya Venice meninggalkan tempat latihan. Alhasil membuat Tesanee berlari untuk mengejar Venice yang meninggalkan ruang latihan begitu saja.

"Khun Venice, apakah anda tidak butuh minuman?" Tanya Tesanee lembut.

"Lain kali kau tidak perlu datang untuk melihatku berlatih." Kata Venice sambil mengambil air mineral di tangan Tesanee.

"Kenapa?"

"Aku tidak ingin di ikuti di rumahku sendiri." Jawab Venice dan berlalu.

Sejak awal Venice mengetahui bila Tesanee sering mengikutinya. Lalu untuk mematai dirinya dan informasinya akan di sampaikan pada Nang Minor. Hal itu membuat Venice merasa sangatlah risih di buatnya.

"Tapi... Khun Venice, maafkan saya yang berbuat lancang." Ucap Tesanee pada Tuan mudanya.

"Sekarang pergilah!"

Venice memang sedikit risih semenjak kemunculan Tesanee di kediaman Minor. Di tambah lagi gadis kecil itu telah memakai seragam pelayan keluarga Minor yanga anggun.

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang