66. One More Day

433 49 24
                                    

"Apa kau tidak bosan duduk melamun sendirian? Porschay?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau tidak bosan duduk melamun sendirian? Porschay?!"

Macau melihat kearah sahabat baiknya yang terlihat sangat layu, tapi pria tampan itu pun merapikan anak rambut milik Porschay dengan lembut. Lalu Porschay hanya tersenyum kearah Macau untuk menutupi semua kesedihannya. Walaupun Macau tahu bila Porschay menyimpan sejuta kesedihan.

"Phi Macau... Aku ingin tersenyum.." Macau hanya bisa terdiam membisu. Lalu Porschay menatapnya dalam. "Apakah senyumku bisa kembali lagi?"

"Ayo, kita pergi keluar untuk mencari kebahagiaan?" Bujuk Macau.

Tunggu, Porschay masih bingung dengan permintaan Macau. Tapi kali ini dia pun mengikuti ucapan sahabat baiknya. Pria cantik itu pun naik keatas boncengan motor. Kedua tangan Porschay pun menyentuh pinggang kekar milik sahabatnya.

Macau hanya terdiam, bahkan Porschay sedikit mendekatkan tubuhnya.

Tak berselang lama, keduanya sampai di safe house keluarga Minor. Bahkan kali ini keduanya memasuki safe house. Disana terlihat sekali bila kesedihan Porschay semakin memuncak.

"Tempat ini semakin membuatku sedih?" Kata Porschay.

"Tentu saja." Jawab Macau pada sahabatnya. "Tapi di tempat ini ada surga yang tersembunyi."

"Letaknya ada dimana?"

Macau merapikan anak rambut milik Porschay. "Ikutlah dengaku."

Pria tampan itu pun membawa Porschay untuk menaiki tangga batuan. Bahkan tempat itu berada tepat di belakang safe house. Sebab safe house keluarga Minor diapit oleh sebuah danau dan hutan pinus.

Keduanya pun berjalan menuju ke hutan pinus. Disana Macau mengandeng tangan milik Porschay. Bahkan pria cantik itu malah mendekatkam dirinya pada Macau yang membuatnya merasa aman. Hingga akhirnya Macau memberikan jaket kulitnya untuk sahabat cantiknya.

"Tempatnya sangat indah." Ucap Porschay.

"Mau menari denganku?" Tawar Macau pada sahabat cantiknya.

Porschay hanya mengangguk. "Boleh."

Hingga akhirnya mereka berdua pun menari bersama sambil mendengarkan musik yang suasananya segar. Lalu Macau melepaskan kaosnya di hadapan Porschay.

Kali ini pria cantik itu tertawa ketika melihat ekspresi lucu dari Macau. Bahkan sekarang ini Porschay telah melepaskan semua kesedihannya. Hingga akhirnya keduanya pun berpelukan.

"Apa kau sudah merasakan tawamu telah kembali?" Tanya Macau pada Porschay.

"Hmm.. iya."

Porschay memundurkan tubuhnya. Lalu Macau menyentuh pelan sepatu Porschay. Akhirnya mereka menari bersama lagi dengan bebas. Lalu akhirnya keduanya berdansa. Bahkan Macau mengharapkan satu hari lagi bersama dengan Porschay berdua.

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang