47. Crying On the Way Home

586 77 92
                                    

Tankhun kali ini terlihat sangatlah panik ketika mengetahui bahwa semalam Vegas pergi ke Kanchanaburi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tankhun kali ini terlihat sangatlah panik ketika mengetahui bahwa semalam Vegas pergi ke Kanchanaburi. Parahnya lagi semua orang mendapatkan amukan dari Tankhun. Untung saja Arm sudah kembali ke Bangkok membawa putra kecilnya bersamanya.

Seketika amarah Tankhun mulai menurun ketika melihat balita kecil di samping Arm. Tanpa membuang waktu pria nyentrik itu pun mengendong Beanie.

"Astaga, kamu lucu sekali."

Balita kecil itu hanya bisa melihat sendu kearah Ibunya, karena Tankhun mengendonga Beanie seperti boneka.

"Ibuu.." Beanie merengek dan mengulurkan tangannya untuk terlepas dari gendongan Tankhun. Terlihat sekali bila balita kecil itu sangatlah lelah mendengar suara berisik dari bos Ibunya ini. "Ibuu... gendong aku."

"Tidak apa-apa, anak cantik." Tankhun membawa Beanie pergi jalan-jalan keluar.

"Khun Noo, bukankah ini sangat berlebihan dan bagaimana bila Khun Korn marah?" Tanya Arm.

"Kau adalah pengawalku. Jadi semua orang tidak boleh menyalahkanmu selain aku." Jawab Tankhun yakin.

Pria nyentrik itu pun segera mengendong kearah ruang bermain milik Wristband. Bahkan ruangan itu jarang di singgahi karena pemiliknya sibuk bermain gedget. Terlihat sekali bila Beanie sangat menyukai tempatnya dan sibuk bermain dengan boneka milik Wristband. Di ruangan itu hanya ada Arm dan Tankhun yang mengawasi Beanie agar tidak terjatuh ketika bermain.

Tiba-tiba saja pintu ruang bermain itu terbuka dan terlihat Wristband yang baru saja bangun tidur.

Beanie hanya menoleh dan melihat kearah Wristband pertama kali.

Bocah laki-laki itu melihat bila pakaian balita itu cukup feminim berwarna pink seperti anak perempuan. Tankhun segera mengendong Beanie agar tidak di kacaukan oleh Wristband. Sebab Tankhun tahu bila Wristband tidak cocok pada siapapun selain Venice.

"Aunty Arm, siapa bocah kecil di gendongan Aunty Tankhun?" Tanya Wristband sangat penasaran.

"Balita yang di gendongan Khun Tankhun. Itu adalah putra kecil saya Khun Noo." Jawab Arm lembut dan mensejajarkan tubuhnya pada Wristband.

Bocah laki-laki itu melihat kearah Tankhun yang berlalu. Bahkan kali ini Wristband telah menandai bila kelak balita kecil itu akan menjadi miliknya.

"Oh iya. Nanti anak Aunty akan jadi istriku." Jawab Wristband dan berlari menjauh.

Arm hanya tersenyum mendengar ucapan lucu Wristband. Pria cantik itu hanya menganggap bila hal itu hanyalah bualan anak kecil bau kencur.

Sementara itu, Tankhun sibuk menghubungi anak buahnya di Kanchanaburi untuk waspada.

"Kali ini tetaplah waspada dan terus lindungi Nang Minor. Sebab Khun Wegath sudah tiba di Kanchanaburi." Ucap Tankhun serius.

"Kami akan terus waspada dan melaporkan semuanya pada anda."

Dear Young Master [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang