"Ini adalah chapter pertama, dimana saat itu aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda setelah bertemu denganmu."
{Jung Jiya}🎀📍💌
South Korea, 2017
"Woi warna rambut ini cocok buat gue nggak?"
"Dasar stres, lo mau dihukum kalau mewarnai rambut dengan warna ngejreng seperti itu?!"
"Hei, sialan! Balikin tip-ex gue!"
"Dasar gila, kok bisa lo nyolong jeruk yang bakal dijual nenek lo?!"
"Memang cucu durhengki."
"lo tau, kalo gadis-gadis dikelas kita ini sedikit miring?"
"Mangsud?"
"Lihat deh, ini masih pagi tapi kelas sudah serasa pasar di Itaewon."
"Yakk shibal sekkiyaaa!!"
"Hei-hei, lihat gue baru beli di Mall kemarin."
"Woah, lipstik keluaran baru ya?"
"Jinjja?!! Papi Suho gilakkk ganteng banget!"
"Heol, emang boleh seganteng ini? nikah ajalah kita Hee seung!"
Aku merotasikan bola mata, saat memasuki kelas 11-2. Kelas yang berisik bin rusuh setiap harinya. Entahlah, mengapa aku bisa ditaruh dikelas ini tapi yang jelas bukan mau ku juga.
Oh iya, perkenalkan aku Jung Jiya. Anak dari ayah Jung Jaehyun dan Bunda Kim Jisoo. Aku memiliki seorang kakak laki-laki bernama Jung Doyoung, pria yang sedang menduduki bangku kuliah dan juga merupakan anggota grup band, tidak hanya itu kakakku juga merupakan anggota relawan Korea yang bekerja sama dengan UNICEF. Ayahku merupakan seorang dosen disalaah satu universitas ternama di kota Seoul, beliau juga pengusaha tersohor.
ehm, pamer dikit ga ngaruh.
Ibu ku, dia juga orang sibuk asal kalian tau. Selain mengurus kami - Aku, Ayah, dan kak Doyoung - beliau juga punya butik dan toko bunga, usaha kecil-kecilan yang syukurnya banyak peminatnya.
"Ya, Jiya -shii!!"
Aku menoleh kesumber suara, dibelakang sana sudah ada 3 orang sahabatku yang berkumpul mengelilingi meja dengan berbagai macam snack diatasnya. Dasar.
"Astaga, anaknya bapak Jung Jaehyun cantik banget pagi ini." puji Kazuha gadis berambut hitam panjang.
"Tentu saja, dia kan tidak pernah stres memikirkan sesuatu, makanya dia selalu cantik." sahut Winter gadis disamping Kazuha, dia nge -wink kepada ku.
"Jangan seperti itu, lihatlah pipi chubinya kini memerah." beo Jennie.
Aku refleks memegang kedua pipiku setelah mendengar ucapan Jennie. Mereka itu selalu saja membuatku ingin melempar mereka ke kandang buaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT J | love and hurt
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!] PART LENGKAP "Apakah kamu tau kisah tentang senja dan malam? Tentang cinta mereka yang bertentangan, mereka ditakdirkan untuk saling melengkapi namun tidak untuk memiliki. Seperti kisah kalian." "Lantas, jika kami tidak dapat...