28. The Melting Soul

48 36 0
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚💐 🕊˚୨୧⋆。˚ ⋆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋆ ˚。⋆୨୧˚💐 🕊˚୨୧⋆。˚ ⋆

Lee Donghae melajukan mobilnya, membelah jalan yang begitu sunyi malam itu. Sorot mata tajamnya menyiratkan kebencian. Kedua tangan yang memegang kemudi pun ia eratkan.

2 jam yang lalu ia baru saja tiba di Seoul. Dengan raut wajah dinginnya dia memasuki rumah mewah tersebut sambil menenteng dua tas berisi oleh-oleh yang dia bawa dari Dubai. Baru saja pria berperawakan tinggi itu menginjakkan kaki di ruang tamu, sebuah suara sepatu heels terdengar membuatnya menghentikan langkah dan menoleh ke sumber suara yang berasal dari dapur bersih.

Jung Irene berjalan dengan anggun menghampiri sang suami. Tidak, sama sekali tidak ada raut wajah kebahagiaan yang ia tampilkan, hanya tatapan tak suka yang ada. Dengan tangan yang memegang sebuah surat, wanita itu berhenti tepat didepan sang suami.

"Selamat datang kembali." ujarnya sambil menyunggingkan senyuman. "Dan, oh iya ini adalah ucapan manis sebagai surprise karena telah kembali." Dengan cukup kasar, Jung Irene menyerahkan surat tersebut pada Lee Donghae.

Lee Donghae menerima surat itu. Membacanya dengan seksama, setelahnya ia pun mengangkat pandangan. Dia berdecih, "kau begitu mandiri. Setelah surat undangan pengadilan yang orang suruhan mu berikan dan aku tidak datang, akhirnya kau memberiku surat perceraian. Apakah kau tidak salah mengambil keputusan ini, nona?"

"Justru ini adalah moment yang ku tunggu." balas Irene.

Lee Donghae mengepal tangan nya yang memegangi selembar kertas tersebut. Kepalannya cukup kuat hingga kertas tersebut kusut, bahkan tak berbentuk lagi.

"Apa yang kamu lakukan?!" sentak Jung Irene.

"Sudah sah kan? Untuk apa khawatir? Kita bukan siapa-siapa lagi, jadi silahkan angkat kaki dari rumah ini." balas Donghae diakhiri seringaian.

Mata Irene terbelalak. Dia sama sekali tidak memikirkan hal itu, bahkan...

Hei! rumah ini dibangun juga ada uangnya yang digunakan, bukan cuma uang pria sialan itu! Ini tidak adil!

"Jangan terlalu terkejut, saya sudah membeli rumah ini. Saya ingat kok jika uang mu juga digunakan dalam pembangunan, tapi saya tidak ingin ada keributan atau apapun itu." sambung pria itu sembari menatap sekitar rumah mewah itu, lalu ia menatap ponselnya "uangnya sudah saya transfer di rekening mu, silahkan keluar." telaknya.

Seperti terkena sihir, Jung Irene terdiam mencerna semua ucapan pria yang berada didepannya itu. Pria gila, tidak bukan gila lagi dia bejat!

"Ada apa? Kau tidak ingin keluar dari rumah ini? Atau perlu saya seret, hm?" Lee Donghae kembali bersuara, dia berdiri membelakangi Irene yang masih terdiam ditempat menatap penuh kebencian pada pria tersebut.

Tanpa keduanya sadari, seorang remaja berdiri diatas tangga mendengar semua perbincangan orangtua nya. Air mata terus berjatuhan, kedua tangan yang memegang pagar tangga pun bergetar. Keluarganya kini hancur, bahkan tak dapat disatukan lagi. Kemana sekarang ia harus mengadu? Bahkan wanita yang selalu menemaninya kini telah berpaling hati.

ABOUT J | love and hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang