“Aku mengikhlaskan dia untukmu, tolong jaga dan sayangi dia. Aku tau kamu akan melakukan yang terbaik untuknya."
—Lee Jeno—
»»——✥——««
"Dek."
Saat hendak menaiki anak tangga, langkahku lantas terhenti, ketika mendengar sebuah suara yang begitu familiar di otakku.
Aku menoleh. Menatap kak Doyoung yang berdiri tak jauh dari ku.
"Baru pulang?" Tanyanya.
Aku mengangguk. "Kakak belum tidur?" Tanyaku.
Dia menggeleng. "Kata Ayah kamu pulang sendiri dari rumah sakit, makanya aku disuruh tunggu sampai kamu pulang." jawabnya.
Aku hanya tersenyum tipis menanggapi pernyataan tersebut. Sorot mataku turun menatap keramik dibawah sana, ku harap kak Doyoung tidak mendengar perdebatan ku dengan Guanlin tadi. Aku benar-benar tidak tau alasan apa yang harus aku kemukakan jika dia bertanya tentang itu.
"Em, aku naik dulu ya kak. Mau mandi." ucapku sembari menggaruk tengkuk leher yang tak gatal.
Kak Doyoung mengangguk. "Mandinya jangan pakai air dingin, nanti kamu flu lagi. Setelah mandi turun makan, bunda simpanin kamu makanan tadi." titahnya.
Aku mengulum bibir lalu mengangguk. Setelah itu aku mulai menaiki anak tangga menuju kamarku.
"Kakak lihat kamu tadi bicara didepan. Sama siapa?"
Langkahku kembali berhenti, lalu menoleh dengan sedikit takut. Ku lihat kak Doyoung masih berada ditempatnya, menatap ku dengan sorot penuh curiga.
"Guanlin ya?" tebaknya.
Aku masih diam, meski hatiku terus merutuki diri yang entah mengapa bisa se pengecut ini. Ah, ada apa dengan diriku? Jika hal yang aku lakukan tidak salah, mengapa rasanya sangat takut untuk menjelaskan semuanya?
"Kalian nggak capek, tiap ketemu bertengkar mulu? Udah kayak suami-istri yang permasalahin uang belanjaan saja." Kak Doyoung terkekeh pelan.
"Apaan sih, kak!" sungut ku, tak suka. "Ini kan baru pertama kali, aku berdebat dengan dia."
"Iya baru pertama debat, tapi hari-hari biasanya kalau kalian ketemu kan saling sinis."
Sialnya, memang seperti itulah diriku ketika bertemu dengan Lai Guanlin. Selalu saja, melayangkan tatapan tajam pada kakak kelasku itu. Entah, aku sendiri tidak tau mengapa hal itu bisa terjadi, padahal kami tidak pernah terlibat masalah apapun. Mungkin karena wajah pria itu sangatlah menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT J | love and hurt
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!] PART LENGKAP "Apakah kamu tau kisah tentang senja dan malam? Tentang cinta mereka yang bertentangan, mereka ditakdirkan untuk saling melengkapi namun tidak untuk memiliki. Seperti kisah kalian." "Lantas, jika kami tidak dapat...