"tentang janji yang telah diucapkan, menjadikan senja dan hamparan laut yang luas, sebagai saksi bisu kisah cinta kedua pasangan itu. tak ada yang tahu jika akhir kisah mereka akan menyedihkan, luka yang tertoreh cukup dalam. meninggalkan kenangan pahit yang berkepanjangan."
°°°°°
"Lee Donghae?"
Pria yang dimaksud itu mengangkat pandangannya. Penampilan yang acak-acakan, dengan bulir keringat yang perlahan turun membasahi wajahnya.
Lee Donghae membulatkan mata sempurna setelah melihat siapa orang yang menegurnya. Dia terdiam cukup lama hingga pertanyaan beruntun dilontarkan oleh gadis didepannya.
"Apa yang kamu lakukan disini? Lalu, kemana saja kamu, kenapa tidak pernah masuk sekolah?" Sorot mata khawatir Seulgi terlihat jelas. Dia lalu mengeluarkan tisu dari tas kecil yang ia bawa dan dengan segera mengusap keringat pria itu.
"Aku keluar dari sekolah itu." jawabnya.
Donghae menatap mata indah itu, mata nan teduh. Dirinya tak pernah menyangka bisa melihat secara jelas pahatan sempurna karya Tuhan itu. Sangat cantik. Seulgi itu sempurna, semua hal tentang gadis itu sempurna. Dia cantik, pintar, baik, dan lemah lembut perilakunya. Astaga, mana bisa sepaket lengkap itu?!
"Kok bisa? Punya masalah? Pakaianmu compang-camping macam gembel ini kenapa? Jangan bilang kabur dari Korea kan?" Seulgi mengomel pun Donghae hanya tersenyum. Bagaimana tidak, gadis itu marah tapi nada bicaranya sangatlah lembut siapa pun tidak akan merasa bersalah jika dia marah seperti itu.
Merasa jika Donghae terlihat aneh,
Plak!
Ya, itulah yang terjadi. Bahu Donghae kembali menjadi sasarannya. Itu cukup perih, dan bukannya mengaduh kesakitan, Donghae hanya tertawa kecil tanpa suara.
"Aku hanya lelah dengan semua masalah di negara itu."
Seulgi menghela napas pelan lalu pandangannya turun menatap tangan pria itu dan menggenggamnya.
"Kata Jae-hyun kamu pergi karena marah sama aku." ujarnya sambil menyandarkan kepala dibahu pria itu.
Netra mata Donghae menatap lurus kedepan, dimana hamparan pantai Kuta, Bali tersedia. Begitu indah.
"Siapa yang marah? Aku tidak akan bisa marah sama kamu." Tangannya naik mengusap halus surai hitam panjang milik Seulgi yang terlihat sangat sehat.
"Lalu kamu buat apa disini?" Tanya pria itu.
"Kita kan ada libur seminggu, jadi aku minta sama ayah untuk liburan di Indonesia."
"Bisa ya, kita ketemu disini." Donghae tergelak, lalu menghela nafas lelahnya. Matanya berbinar kala diufuk barat matahari mulai terbenam. Sangat jarang, bahkan sudah tak pernah ia melihat senja. Memorinya kembali mengingat masa-masa bersama Seulgi yaitu melihat senja di sungai Han, itu adalah rutinitas mereka. Namun, sebab pelariannya dia pun tak pernah melihat keajaiban dunia itu dan lebih banyak menghabiskan waktu didalam rumah karena bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT J | love and hurt
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA!!] PART LENGKAP "Apakah kamu tau kisah tentang senja dan malam? Tentang cinta mereka yang bertentangan, mereka ditakdirkan untuk saling melengkapi namun tidak untuk memiliki. Seperti kisah kalian." "Lantas, jika kami tidak dapat...