24. Dusk and Night

50 30 0
                                    


"Senja dan Malam itu diciptakan untuk saling melengkapi. Tapi, bagaimana jika keduanya diberi perasaan? Tidak menutup kemungkinan mereka berdua akan jatuh cinta satu sama lain. Berusaha untuk memiliki, namun nyatanya hanya bisa saling melengkapi."

-Na Jaemin-

-Na Jaemin-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««

Semilir angin pantai menerpa surai rambut kecoklatan milik seorang pria yang terduduk dibibir pantai, menikmati Sang sandyakala diperaduannya dengan cahaya yang berangsur-angsur meredup. Obsidian legam nan jernih itu nampak teduh menatap penuh harap pada senja, diam-diam dia berbisik dalam hati berharap secercah harapan dapat ia rasakan. Kebahagiaan, hanya itu.

Dia bingung dengan perasaannya sendiri, dia mencintai dan menyayangi Jung Jiya itulah kenyataannya, namun dia tak tahu harus berbuat apa.

Bahkan sekarang dirinya tak tahu mengapa bisa berada ditempat itu. Seingatnya dia ada ditaman dan.. tertabrak? um, dia lupa juga.

"Minchii.."

Pria itu lantas berbalik. Seorang wanita cantik berdiri tepat didepannya kini. Seorang wanita berpakaian dress berwarna putih dengan sebuah mahkota bunga yang bertengger dikepalanya, membuat wanita itu hadir bak seorang bidadari. Senyuman yang begitu hangat juga menghiasi wajahnya, sangat cantik. Dia, Kim Seulgi.

 Dia, Kim Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Ini contoh gaun yang Seulgi gunain ya)

"B-bunda?"

Wanita itu mengangguk. Dia berjalan mendekati anaknya lalu membawa pria itu masuk kedalam dekapan.

Na Jaemin, pria itu masih tak percaya apa yang sebenarnya terjadi. Rasa senang, sedih, terkejut semua menjadi abstrak dibenaknya. Lantas dirinya memeluk dengan erat sang Ibunda. Tentu saja air mata itu tak tertahan, tangisannya pecah begitu saja setelah memeluk Seulgi. Menangis sejadi-jadinya dalam dekapan hangat yang selama ini dia rindukan.

"Jangan tinggalin, Minchii lagi.." lirihnya.

Tangan lentik Seulgi mengusap dengan lembut surai kecoklatan itu. "Tidak akan, sayang."

ABOUT J | love and hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang