"Jangan, jangan pernah mendengar gunjingan mereka, bully-an mereka tentang dirimu, mereka hanya iri."
-Jung Jiya-happy reading🪸🦋
Aku menatap langit-langit kamar sambil sesekali berdecak. Perasaan ku terus gundah setelah pulang dari sekolah tadi. Sampai saat ini aku belum mendapatkan kabar dari Jaemin ataupun teman-teman tentang kondisi pria itu. Aku benar-benar khawatir lebih mengkhawatirkan keadaan Jaemin daripada diriku sendiri.
Tanganku mulai mengutak-atik ponsel. Mulai mengetikkan pesan untuk Jaemin, meski sejak tadi aku tidak melihat status online darinya.
>>>>>
Nana🐝🌈
Na, bagaimana kabarmu?|
Na, kamu baik-baik saja kan?|
Na?|
Na, how are u?|
Jika kamu online, jangan lupa balas chat aku ya? Soalnya kamu sering lupa.|
Aku akan menunggu sampai aku tahu kabar kamu baik-baik saja.|>>>>>
"Na, balas dong..."
Tanganku naik menggaruk tengkuk leher ku yang tak gatal. Kembali aku menatap room chat yang langsung membuat ku terkejut.
Nana's 🐝🌈 is typing...
"Woah! Jinjja?! Akhirnya Tuhan.."
>>>>>
Nana🐝🌈
|Jishyy, hai!
|Kabar aku baik. Maaf jika membuat mu khawatir.
|Apakah kamu sudah makan?
|Oh iya, punggungmu baik-baik saja kan? Maaf atas perlakuan Jeno tadi.Na, aku yang harus tanya kamu sudah makan.|
Punggung aku sudah baik.|
Untuk apa kamu minta maaf sedangkan itu bukan salah kamu?||Tapi, karena aku kamu jadi terluka Jishyy.
Tidak apa Na.|
|Jishyy, banyak orang yang menyayangi mu. Jangan karena aku, kamu bertindak seperti tadi.
|Ku mohon jangan menolongku saat Jeno atau orang lain memukulku. Karena mungkin itu sudah hukuman untuk aku.Na, kamu orang baik. Tidak sepantasnya mendapatkan perilaku semena-mena dari orang. Apa lagi Jeno, dia itu egois nggak bisa mikir.|
Kamu tadi kenapa tidak melawan sih?||Aku memang salah, untuk apa aku harus melawan?
Sebegitu bersalahnya? Masalah kalian memangnya apa?|
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT J | love and hurt
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA!!] PART LENGKAP "Apakah kamu tau kisah tentang senja dan malam? Tentang cinta mereka yang bertentangan, mereka ditakdirkan untuk saling melengkapi namun tidak untuk memiliki. Seperti kisah kalian." "Lantas, jika kami tidak dapat...