30. Last flower

51 36 36
                                    


“Kan gue bilang juga apa, plot twist banget ini”
—Lee Haechan—


“lo mati ngajak-ngajak, bjir."
—Lee Jeno—

" —Lee Jeno—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


👾☠️💥🫂

"TUAN LEE DONGHAE, KAMI MOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI DALAM RUMAH DAN SERAHKAN DIRI ANDA SEGERA!"

"TUAN LEE DONGHAE. KAMI TAU JIKA ANDA SEDANG BERSEMBUNYI DIDALAM SANA."

"SEGERA KELUAR ATAU KAMI AKAN MENGGELEDAH RUMAH ANDA."

"LEE DONGHAE!"

Dengan sedikit kesal, Lee Haechan merebut mic speaker milik komisaris Kim Suho.

"WOI OM! KELUAR NGGAK LO!"

"LO HARUS NERIMA KONSEKUENSINYA!! JANGAN MAIN SEMBUNYI BEGINI! ENGGA LAKI BANGET!!"

Mark lalu mengambil alih mic tersebut.

"DO WE NEED TO GO IN?"

"YOU SHOULDN'T BE LIKE THIS. THE PUNISHMENT SHOULD STILL GO ON, THE COURT ALSO MADE IT LESS TO TAKE CARE OF JENO'S BODY FIRST, RIGHT? BUT NOW WE ASK YOU TO COME OUT AND SURRENDER YOURSELF."

Sore itu, Mark dan Haechan beserta para polisi mengepung rumah Lee Donghae. Setelah bukti yang kuat akhirnya hari yang mereka tunggu pun tiba. Menangkap penjahat handal itu.

Mark dan Haechan menatap rumah yang terbilang cukup besar itu dengan sedikit menyipitkan matanya. Tak ada pergerakan sama sekali dari satpam maupun penghuni lain dirumah itu. Sejak tadi pun, satpam yang menjaga pintu masuk hanya menjawab seadanya saja bahkan tanpa ada rasa takut.

"Lo yakin satpam itu bukan robot? Tatapannya aja kosong banget." bisik Haechan.

Mark mengalihkan perhatian nya pada satpam yang masih berdiri didepan pagar. "I don't know, but it looks like he's a robot." ujarnya.

Pria berperawakan bule itu lantas turun dari atas mobil Jeep dan langsung menghampiri satpam tadi. Tanpa mengatakan apapun, Mark meninju wajah pria tersebut dan ya seperti dugaan Haechan bahwa satpam tersebut adalah robot.

Saat Mark meninjunya, sebuah percikan listrik keluar begitu saja. Tentu melihat hal itu, semua anggota polisi bahkan Mark sendiri pun tidak percaya atas apa yang mereka lihat.

"Bagaimana—"

"Itu tidak mungkin." Ungkap Lee Taeyang sambil menggeleng.

Disaat semua atensi orang beralih menatap satpam yang ternyata adalah robot, Lee Donghae yang sedari tadi menyelinap didalam rumahnya pun mengambil kesempatan untuk keluar dari tempat itu melalui jalan pintas.

Lorong bawah tanah.

Dimana lorong itu bisa tembus pada stasiun kereta api bawah tanah, Seoul..

Tapi siapa sangka jika pergerakan kecil itu dapat ditangkap oleh salah seorang polisi. Pria itu langsung mengarahkan pistolnya lalu melesakkan satu peluru yang nyaris mengenai kaki Lee Donghae.

ABOUT J | love and hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang