05. I'll call you Nana!!

64 42 3
                                    


"Menyukaimu seperti bermain hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menyukaimu seperti bermain hujan. Yang awalnya aku bergembira, berakhir sakit."
-Jung Jiya-

[Happy Reading]

🎀💗

Aku terduduk dipinggir koridor sekolah dengan kepala yang bersandar ditiang koridor. Setelah kejadian tadi, aku merasa banyak hal buruk terus menghantui pikiran ku.

Aku masih tidak menyangka jika Jeno orang yang egois. Seperti, tadi itu bukanlah Jeno yang aku kenal selama ini, tapi tadi itu orang lain.

Mengingatnya, membuatku berfikir kenapa ya kita tidak perlu kenal saja dari dulu, jika tau akan seperti ini..

"Jiya?"

Pandanganku naik menatap seseorang yang entah sejak kapan berdiri didepanku. Jaemin. Pria itu berdiri dengan sebuah susu kotak ditangannya.

"Ada apa? Mengapa kau menangis? Apakah ada yang melukaimu? Siapa, sini biar aku yang memarahinya."

Aku menatap mata itu. Mata indah yang menatapku dengan sorot kekhawatiran. Melihatnya aku merasakan ketenangan, ku rasa masalah yang tadi membebani pikiranku mulai hilang setelah menatapnya.

Ya! Apa yang aku pikirkan? Gila jika aku menyukai pria culun ini.

"Jiya?" panggilnya.

Aku tersadar dari lamunanku. Tanganku mengusap sisa air mata di pipi lalu menggeleng pelan, "aku baik-baik saja."

"Kamu yakin? Jika baik-baik saja, lalu mengapa kamu menangis?" tanyanya.

"Aku rindu kedua orang tuaku.." cicitku dengan hembusan nafas berat.

"Mereka kemana?"

"Diluar negeri, ada kerjaan."

Jaemin ber-oh lalu mengangguk. Tangannya terulur memberikan susu kotak yang tadi ia bawa. "Buat kamu, siapa tau bisa menghibur."

"Susu stroberi? Terima kasih." Aku menerima susu itu. Siapa yang akan menolak susu stroberi? Tidak ada!! Haha..

"Kamu suka susu stroberi itu?" tanyanya saat aku meminum minuman itu dengan senangnya. Apakah tingkah ku seperti anak kecil? Yaaa, itu memalukan, tapi bagaimana lagi sesuka itu aku sama semua hal yang menyangkut stroberi, tapi itu hanya berlaku pada makanan dan minuman untuk hal lain, tidak.

Aku mengangguk. "Bagaimana dengan kamu?"

"Aku? Aku tidak menyukai produk makanan atau minuman yang terbuat dari stroberi. Tapi untuk buahnya, aku suka." jawab pria itu.

Aku paham dengan jawaban itu. Ah, dia tidak menyukai stroberi yang diolah. Jujur itu aneh menurut ku tapi ya, bagaimana ya, setiap orang kan punya seleranya masing-masing lalu, untuk apa aku mau protes.

ABOUT J | love and hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang