"Siapa kamu sebenarnya, dan apa maksud dari setiap plot twist yang muncul ini? Apakah ada sesuatu diakhir cerita ini?
•Jung Jiya•🌷🌀🐢
Netra kami bertemu. Bisa dirasakan jika atmosfir disekitar kini semakin menipis. Aku dengan otak yang masih mencerna hal yang terjadi, berbeda dengan Jaemin yang kaget sekaligus pusing akan mengatakan alasan apa yang akan ia kemukakan.
"A-apa?"
"Hah?"
Topik yang menjadi ambigu setelahnya. Aku tersadar lalu ikut duduk disamping Jaemin meski ada rasa ragu yang masih bersemayam dihati.
"Kamu buat apa disini?" Itu Jaemin, akhirnya dia membuka pembicaraan diantara kami berdua.
"Jalan-jalan. Lalu kamu?"
Pria itu menghela nafas gusar, lalu memperlihatkan kepala kostum beruang yang ia gunakan. "Kerja." Jawabnya.
"Maskot? Bukan badut?"
"Maskot."
Kening ku mengerut. Sebenarnya tidak ada yang salah, hanya saja aku sempat mengira orang yang berhenti didepan sekolah dengan mengenakan kostum badut itu adalah Jaemin.
"Kamu tadi nggak masuk sekolah karena ini?"
Dia mengangguk. "Jadwal kerjaku hari ini sangat banyak, aku tadi ingin sekolah hanya saja terkendala duluan."
Pandangan ku masih setia menatap wajahnya yang memperlihatkan raut lelah dengan keringat yang masih bercucuran dipelipisnya. Aku lalu mengambil tisu yang selalu aku bawa didalam tas, dan dengan segera mengusap kening itu untuk membersihkan keringatnya.
"Kamu pasti lelah, apakah sudah makan?" Tanyaku sembari merapikan anak rambut yang sepertinya itu sangat menghalangi penglihatan nya. Maklum rambut Jaemin itu model mangkok.
Dia menggeleng.
"Benar kah? Na, kenapa suka banget skip makan sih?? Mau sakit?"
Dia tertawa kecil lalu tangannya naik menepuk kepalaku dengan pelan. "Tadi aku makan snack jadi masih kenyang sampai sekarang."
"Makan snacknya kapan?"
"Tadi siang, jam 1."
Plak!
Tak tanggung-tanggung aku memukul bahu pria itu hingga dia memekik kesakitan lalu kembali tertawa.
Aku bingung sekaligus takut karena pukulan ku yang begitu kencang. " Na, maaf, aku nggak sengaja. Beneran. Kalau kamu mau marah aku nggak apa-apa kok." ujarku dengan kedua tangan yang menyatu, hendak meminta permohonan maaf.
"Tidak apa, Jishyy. Aku baik-baik saja. Kamu itu lucu selalu lucu." katanya dengan tangan yang mencubit pipiku, itu pelan bahkan tangan kasarnya terasa lembut saat memegang pipiku.
"Lucu dari mana, coba?"
"Cerewetnya." Dia kembali tertawa begitu terhibur bahkan aku sendiri tidak tau dimana letak lucunya obrolan kami, tapi aku ikut tertawa melihat tawa mengudara Jaemin yang begitu indah.
Senyuman itu, senyuman yang ku rindukan seharian ini kembali dapat ku lihat. Dia pemilik senyuman yang indah. Sudah ku pastikan saat Tuhan menciptakan nya, pasti saat itu Tuhan tengah berbahagia hingga dia menciptakan seseorang dengan begitu sempurna.
Sehat-sehat ya, semestaku. ~ Jiya 2k17
"Nana! Ini kan udah sore kenapa belum makan?!!" Aku tak akan pernah tujuanku yang sangat wajib ku lakukan meski tadi sempat teralihkan, yaitu memarahi pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT J | love and hurt
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!!] PART LENGKAP "Apakah kamu tau kisah tentang senja dan malam? Tentang cinta mereka yang bertentangan, mereka ditakdirkan untuk saling melengkapi namun tidak untuk memiliki. Seperti kisah kalian." "Lantas, jika kami tidak dapat...