12

6.2K 195 0
                                    

Happy Reading!

...


"Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan" mereka duduk di halaman teras

"Apa tidak ada kesempatan lagi om, buat saya meminang Divya" ujar Reyhan menatap kedua tangannya

"Saya masih belum yakin sama kamu" sahut papa Ikhsan meminum kopinya

"Apa yang harus saya lakukan supaya bisa meyakinkan om? " tanya pemuda itu

"Ternyata se-cinta itu kamu sama anak saya" ujar papa Ikhsan sedikit terkekeh

"Yakinkan saya kalau kamu memang pantas untuk anak saya" setelah itu papa Ikhsan membawa kopinya ke dalam rumah

"Gimana caranya? " gumam Reyhan

"Gimana bang? " tanya Haikal menghampiri pria itu

Sebelum Reyhan menjawab, Haikal sudah memotong lebih dulu. Ia menatap kearah halaman yang tak begitu luas

"Pasti papa suruh lo buat ngeyakinin beliau, iya kan? " ujar Haikal di angguki oleh Reyhan

"Papa memang begitu bang, beberapa bulan yang lalu ada cowok juga yang datang ke rumah buat jemput adek gue. Dan dia juga minta ta'aruf, tapi karena menurut papa mereka masih muda dan adek gue sama dia itu seumuran jadi papa nolak dengan alasan belum yakin sama tu cowok. Cowok itu berusaha buat deketin papa dan ngeyakinin beliau, tapi yang namanya papa Ikhsan gak bakal bisa luluh" jelas pria yang duduk di samping Reyhan itu

"Gue harap lo cowok terakhir yang bisa ngeyakinin papa, dan jadi temen hidup adek gue. Karena gue tau lo itu kaya gimana" ucap Haikal membuat Reyhan terdiam

"Hmm yaudah gue mau pulang dulu, oh iya om Ikhsan dimana gue mau pamitan" Reyhan bangkit dari duduknya

"Tuh ada di dalem, masuk aja" ujar Haikal menunjuk kearah ruang TV

"Permisi om, saya mau pamit pulang" Reyhan menghampiri papa Ikhsan dan mencium tangan pria yang lebih tua darinya itu

"Ah iya, hati-hati" setelah berpamitan, Reyhan keluar dari pintu utama di ikuti oleh Haikal yang sengaja mengantar tamunya itu sampai teras.

"Gue balik ya" ucap Reyhan bersalaman ala pria pada Haikal

"Yoi, hati-hati bang" balas pria itu

﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍

Sementara di dalam kamar berwarna putih itu, terdapat seorang gadis sedang duduk di atas kasur dengan ponsel yang setia di genggamannya. Ia menggulir beberapa postingan yang ada di media sosial.

Tak berselang lama, notifikasi muncul membuat raut wajah gadis itu berubah. Langsung saja ia mematikan ponselnya dan melempar ke sembarangan arah, tenang ponselnya tidak akan hancur karena ia melempar di atas kasur juga.

"Apa gue keterlaluan ya? " monolog gadis itu merasa tidak enak karena menghiraukan pesan yang muncul tadi

"Tapi kan, gue gak suka sama tu guru" lanjutnya dengan tangan yang di lipatkan ke depan dada

Ting
Ting
Ting

Pesan baru muncul kembali, Divya sang pemilik ponsel mengambil benda itu dan melihat siapa yang mengirimnya pesan.

Pak Reyhan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang