Happy Reading!
...
Seorang laki-laki bertubuh tinggi tersenyum sambil melambaikan tangan tanda menyapa "hehe, hai" ucapnya menampilkan deretan gigi yang rapi
"Ardan? Ngapain? " alis Divya mengkerut bingung
"Sehabis sholat dzuhur boleh ngomong sebentar? " tanya Ardan sambil memainkan jari-jarinya, hatinya berharap gadis ini menerima permintaannya
"Eum boleh, dimana? " suasana yang ramai membuat Divya ingin cepat-cepat masuk kedalam kelas, tangannya ia simpan di belakang tubuh dan mata yang fokus pada ubin lantai.
"Di pinggir lapangan basket deh, tempat duduk yang rimbun itu" ucap Ardan masih menatap objek yang sama
Divya sedikit melihat tempat duduk yang terdapat pohon besar dan rimbun, lalu ia mengangguk "okee" balas Divya
"Aku tinggal dulu ya, nanti aku tunggu disana" setelah itu Ardan pergi dengan senyum mengembang
Saat kembali masuk kedalam ruang kelas, Divya menghela nafas panjang wajahnya sangat jelas bahwa ia kelelahan.
"Lo gak ada niatan buat kasih tau tu orang" ucapan Kila membuat tubuh Divya terhenti
Gadis itu menatap bingung pada Kila yang sedang duduk "Maksudnya? "
"Yaa lo gak ada niatan buat kasih tau Ardan kalau lo udah punya suami " Kila memelankan nada bicaranya
"Huft, mungkin nanti" jawab Divya duduk di kursinya lalu memijit pelipisnya
"Tadi dia suruh apa? " tanya Kila kembali
"Gue disuruh nyusul dia ke pinggir lapangan basket, yang ada tempat duduknya itu" balas Divya menjelaskan
"Katanya apa? "
"Tau, katanya ada yang mau di omongin"
﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍﹍
Setelah sholat dzuhur sesuai janji, Divya pergi menuju pepohonan rindang yang terdapat tempat duduk disana. Dia duduk sambil memeluk mukena yang terbungkus oleh sejadah sambil menengok ke kanan kiri menunggu seseorang.
"Heyy" tangan seseorang menepuk pundak Divya membuat gadis itu terlonjak kaget
"Eh! Astaghfirullah, ngagetin aja" Divya menoleh pada laki-laki yang sedikit terkekeh itu
"Hehe maaf, udah lama disini? " laki-laki itu duduk di sebelah Divya dan sedikit menjaga jarak
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Reyhan!
Random"pak! saya ini udah capek-capek ngerjain. kok tetep salah sih!! jawabannya kan udah bener" "yaa tapi, saya mau kamu pakai rumus yang A bukan yang B" "kan cuman beda rumus bapak!!!" "gak mau tau, kalau saya bilang pakai rumus yang A, yaa yang A" "...