34

3.5K 146 2
                                    

Happy Reading!

...







Seorang gadis tengah duduk di kursi panjang dekat lapangan, ia mengayunkan kedua kakinya yang tidak sampai menapak ke tanah itu, kepalanya sesekali menengok ke kanan dan ke kiri menunggu seseorang.

Gadis itu berdecak kesal dan mendumel tidak jelas, sampai akhirnya seseorang laki-laki berpakaian acak-acakan menghampirinya sambil terengah-engah.

"Maaf Kil, nunggu lama huh, huh" anak laki-laki itu bertumpu pada lututnya sambil menetralkan nafas

"Ck, lama banget! Emang kenapa sih ngajak gue kesini" Kila, gadis itu bergeser sedikit memberikan Ardan tempat duduk

"Huh, huh bentar gue cape huft" menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya perlahan

"Lo kemarin kemana jadi jam terakhir udah gak ada? " tanya laki-laki itu to the poin

Kila menyerngit lalu menatap aneh laki-laki yang duduk tak jauh dari dirinya itu "Lo nyuruh gue kesini cuman buat nanya itu doang? " tanya Kila speechless

"Ee enggak gitu Kil, maksud gue-"

Kila terkekeh menatap tak percaya kepada Ardan "Haha lo kerasukan ya? Lo kesambet apa sih Dan?!! Ya Allah" gadis itu menggeleng

Ardan lelaki itu bingung ingin menjelaskannya dari mana, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Aduhh gimana ya gue ngejelasinnya, pokoknya lo itu kemarin kemana? Sampai-sampai si Divya khawatir gitu"

"Gue ke RS, puas? " Kila menatap Ardan yang juga menatapnya

Mata laki-laki itu langsung beralih ke depan "E-emang siapa yang sakit? " tanya Ardan memainkan jari-jarinya gugup

"Lo kok banyak nanya si? Gak kaya biasanya tau gak" ujar Kila membuat Ardan menegakkan tubuhnya

"Emang gue salah nanya ini? Kita kan temenan"

"Salah, salah banget. Seorang Ardan yang dulunya lebih fokus ngejar Divya tanpa liat orang-orang disekelilingnya. Dan lo dari awal ngejar Divya gak pernah ada interaksi sama gue. Teruss, lo bilang kita temenan? Kita belum resmi ya jadi temenan, masih saling kenal btw" jelas Kila penuh penekanan membuat suasana disana menjadi berbeda

"Tapi setelah gue berhenti ngejar Divya, lo tiba-tiba datang di kehidupan gue Kila" suara Ardan sedikit dingin

"Ya karena gue kasian sama lo, pas itu posisi lo lagi down banget. Jadi yaa gue inisiatif buat ngehibur lo lah. Karena lo tau, gue juga pernah ada di posisi lo, posisi dimana suka sama seseorang tapi orang itu enggak bisa balas perasaan kita. Malahan gue belum berjuang apa-apa, eeh udah ditampar sama kenyataan aja haha" jelas Kila tertawa miris akan nasib percintaannya ini

Laki-laki yang sedari tadi mendengar penuturan gadis tersebut hanya bisa terdiam lalu menunduk menatap jari telunjuknya yang ia mainkan sendiri "Kil-"

"Sstt! Udah deh Dan. Kalau lo cuma nanyain hal yang gak penting, lebih baik gue balik ke kelas" Kila beranjak dari sana, tapi sebelum itu suara Ardan menginstruksi ia untuk tiba-tiba berhenti

Lelaki itu ikut berdiri dan mengeluarkan isi pikiran dan hatinya selama ini "Gue khawatir Kila! " ucap Ardan mengeraskan suaranya

Pak Reyhan! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang