Happy Reading!
...
Tepat saat malam hari, pukul sembilan belas lewat lima belas menit Reyhan beserta kedua orang tuanya datang dengan membawa beberapa makanan dan paper bag di tangannya.
Dua keluarga itu sudah berkumpul di ruang tamu, dengan Divya yang terus menunduk di samping ayahnya dan Haikal yang sibuk dengan makanan di hadapannya.
Reyhan sedari tadi sudah menahan gugup saat melihat aura lelaki yang berada di hadapannya itu, siapa lagi kalau bukan ayahnya Divya. Ini adalah perjuangan terakhirnya, apabila ia di tolak lagi berarti ia harus mundur.
Beberapa kali Reyhan menghembuskan nafasnya agar lebih tenang, sebelum memulai pembicaraan pria itu menghela nafas dan angkat bicara.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" suara Reyhan yang terdengar tegas di pendengaran mereka
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"
"Kedatangan saya sekeluarga kesini ingin meminta restu sekali lagi, untuk meminang putri om Divya Aiza Xaviera menjadi istri saya, ibu dari anak-anak saya, teman hidup saya, dan menjadi bidadari surga saya. Dan saya Muhammad Reyhan Al-Hanan ingin mengajak kamu Divya, untuk sama-sama beribadah di jalan Allah SWT, dan menggapai surga Allah bersama-sama" ucapan tegas yang disampaikan Reyhan membuat semua orang yang ada disana terdiam sejenak
"Apa kamu benar-benar yakin, tidak akan menyakiti apalagi bermain kasar pada anak saya? " tanya papa Ikhsan dengan raut wajah yang dingin
"Yakin om" jawab Reyhan menatap mata tajam itu
"Apa kamu yakin, tidak akan mempoligami apalagi menceraikan Divya? " tanya pria paruh baya itu
"Atas izin Allah, insyaallah saya tidak akan mempoligami apalagi menceraikan Divya. Karena Divya adalah perempuan pertama sekaligus terakhir di hidup saya setelah ibu saya sendiri. Saya akan berusaha untuk menjaga perasaan saya, dan saya akan berusaha untuk tidak menyakiti putri anda. Kalaupun itu terjadi, anda boleh memisahkan saya dengan Divya" ujar Reyhan penuh keyakinan membuat Divya sedikit takjub
"Saya merestui, dan kalau kamu melakukan kesalahan itu. Siap-siap, kamu akan saya pisahkan dengan putri saya. Perkataan saya ini tidak main-main, ingat itu! " ucap papa Ikhsan langsung di balas anggukan oleh Reyhan
"Baik om, terima kasih banyak atas restunya" Reyhan tidak bisa lagi menyembunyikan perasaan bahagia nya, ia langsung mencium tangan papa Rizky dan mama Wulan
"Tapi, kita tanya dulu sama orang yang bersangkutan" ujar Mama Wulan sembari tersenyum pada putri nya
"Bagaimana? " tanya papa Rizky menatap putri nya itu
"Bismillahirrahmanirrahim D-divya terima" jawab Divya sedikit gugup
"Allhamdulilah! " semua orang mengucapkan syukur termasuk Reyhan yang tersenyum bahagia menatap gadis pujaan nya itu
"Sekarang tinggal atur tanggal akad nya" ucap ayah Reyhan setelah meminum teh hangat
"Jadi kalian berdua mau tanggal berapa? " tanya mama Wulan
Saat semua orang menatap kearah Divya, gadis itupun langsung menjawab. "Divya ngikut aja" ujarnya lalu menunduk kembali sambil memainkan jari-jarinya
"Reyhan? " tanya ibunya
"Reyhan maunya lima hari lagi" jawab pria itu membuat Divya melotot kearah Reyhan
"Engga kecepetan? " tanya papa Ikhsan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Reyhan!
Random"pak! saya ini udah capek-capek ngerjain. kok tetep salah sih!! jawabannya kan udah bener" "yaa tapi, saya mau kamu pakai rumus yang A bukan yang B" "kan cuman beda rumus bapak!!!" "gak mau tau, kalau saya bilang pakai rumus yang A, yaa yang A" "...