Happy Reading!
...
Sesuai janji, kedua pasutri tersebut berangkat bersama menggunakan motor matic milik Reyhan.
"Sayang! " panggil Reyhan dengan keras karena posisinya sedang berkendara
"Iyaa" jawab gadis di belakangnya itu sambil membuka kaca helm
"Kita mampir ke minimarket dulu, masih sempet kan" Reyhan sedikit melirik kebelakang
"Terserah bapak aja, saya ngikut" ujar Divya
Reyhan meminggirkan motornya saat melihat minimarket yang sudah buka, lalu ia memarkirkan motor tersebut di parkiran.
"Lepas dulu helmnya" Reyhan yang sudah turun dari motor pun ingin melepas helm milik sang istri
"Saya tunggu disini aja" Divya menahan tangan kekar itu yang ingin menggapai helmnya
"Yaudah deh, kamu mau titip apa? " tanya Reyhan menatap wajah gadis cantik yang ada di hadapannya
"Hm, cokelat sama kopi" Divya tersenyum karena ia memang suka dengan dua makanan dan minuman itu
"Okee, kamu tunggu disini. Jangan kemana-mana! Jangan hilang ya! " telunjuk Reyhan bergerak kehadapan wajah Divya dengan suara memperingati, sebelum masuk ke minimarket ia menyempatkan menjawil hidung gadis itu.
Divya menatap punggung laki-laki itu setelahnya ia mengambil ponsel dan melihat pesan dari sang sahabat. Beberapa menit berlalu gadis berseragam putih abu-abu itu masih setia menunggu sang suami yang sedang mengantri dikasir. Ia sejenak melihat jam yang berada di ponsel, mungkin sekitar sepuluh menit lagi bel masuk berbunyi.
Divya terlalu fokus pada ponselnya sampai ia tak sadar ada seorang berbadan tinggi di belakangnya "Divya! Kamu lagi nungguin siapa" gadis itu terlonjak kaget
"Hah! "
"Ardan?!! " Divya menatap kaget pada laki-laki itu sambil mengelus dada
"Hehe, maaf ngagetin" ujar laki-laki itu, dia adalah Ardan yang menggaruk tengkuknya sembari tersenyum dan memperlihatkan gigi gingsul yang sangat manis
"Heum, lagi nungguin siapa" suasana menjadi canggung
"O-oh, nungguin a-abang aku" Divya berusaha untuk tetap santai walau hatinya resah
"Ooh sama bang Haikal" kepala Ardan mengangguk-angguk membuat rambutnya bergerak lucu
"Kamu belum berangkat? " Divya menaikkan alisnya heran
"Itu, aku mau beli sesuatu dulu. Habis itu baru deh ke sekolah" ucap Ardan menatap penuh pada Divya
Reyhan yang melihat interaksi antara istrinya dengan laki-laki manis itu mengepalkan tangan dan manatap tidak suka.
Saat giliran Reyhan membayar belanjaannya, ia buru-buru mengeluarkan dompet dan segera mengambil kembaliannya lalu berjalan kearah motor yang masih ada dua manusia itu.
"EKHEM! " Reyhan berdeham keras
"Eh bapak" bisa dilihat raut terkejut Ardan saat melihat gurunya ada disini
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Reyhan!
Random"pak! saya ini udah capek-capek ngerjain. kok tetep salah sih!! jawabannya kan udah bener" "yaa tapi, saya mau kamu pakai rumus yang A bukan yang B" "kan cuman beda rumus bapak!!!" "gak mau tau, kalau saya bilang pakai rumus yang A, yaa yang A" "...