𝙳𝚊𝚒𝚕𝚢 𝙰𝚌𝚝𝚒𝚟𝚒𝚝𝚒𝚎𝚜 07

3.3K 326 204
                                    

Intermeso ala Taufan !!

Taufan : Alo guys! welkam you to back with Taufan!!

Hayo.. siapa yang kemarin  nungguin notif update an dari cerita si Taufan yang ganteng ini?

Kasiann, kemarin Taufan lagi ada wawancara dari salah satu produk yang mau ngendorse, jadi sorry lah yauuu sibuk sangat ni

Nah, sekarang Taufan lanjutkan cerita absurd ini... Adioss honey :P


~~~



Blaze yang melihat kelopak mata Gempa mulai tertutup menjadi panik, bayangan seperti di film - film yang ia tonton pun menghantui dirinya.

Tak mungkin kan, terjadi pada saudaranya.

"Gem, jangan tutup mata kau lagi!" pekik Blaze panik.

Saudaranya yang lain pun ikut panik, Solar kesal karena lamanya dokter atau perawat yang sedari tadi ia panggil tak kunjung datang. 

Dengan kuasa cepatnya, ia pergi mencari dokter untuk memeriksa Gempa yang kembali melemah.

Thorn yang berada di pelukan Gempa semakin mengusalkan wajahnya ke dada Gempa, memastikan jantung dan nafas saudaranya masih terdengar jelas. 'Gem masih nafas lagi' batin Thorn khawatir.

Tak bisa Thorn bayangkan jika Gempa meninggalkan dirinya atau saudaranya yang lain, ia tak mau membayangkan atau memikirkan kejadian buruk yang sama seperti film yang ia tonton bersama Blaze dan Taufan.

Taufan pun terus memanggil nama Gempa, tangannya mengelus surai adiknya dengan lembut. Semoga saja apa yang dipikirkannya, sesuai dengan apa yang tengah dialami oleh Gempa.

'Gemgem cuma tidur, ya cuma tidur Fan. Jangan berpikiran aneh Taufan' Batin Taufan menyemangati dirinya sendiri.

Tak selang lama, Dokter pun datang dalam gendongan Solar. 

Jangan salahkan Solar yang terlalu panik sehingga ia dengan bodohnya menggendong dokter di punggungnya, entah kemana sikap tenang  dan otak jeniusnya pergi.


*acung tangan yang pengen di gendong Solar!!*


"Bodohnya kau, Solar" bisik Ice tepat di sebelah Solar yang berusaha mengatur nafasnya yang tak beraturan.

Solar berdecih kesal, dirinya hanya panik. Ingat itu!.

Dokter yang baru saja turun dari gendongan Solar pun menghampiri bed Gempa, sepertinya sang dokter masih terkejut karena Solar membawanya dengan kekuatan lompatan cahaya miliknya.

"Cepatlah dok, Gemgem menutup matanya lagi" tuntut Blaze tak sabar.

Dokter yang sudah merasa tenang, langsung mengecek keadaan Gempa. 

Memeriksa pola napas dan jantungnya menggunakan stetoskop, seakan telah menemukan jawabannya sang dokter pun mengangguk jelas.

"Saudara Gempa hanya kelelahan setelah berusaha untuk sadar dari koma nya, jadi kalian semua bisa lebih tenang" ujar dokter selagi menatap satu persatu wajah elemental bersaudara.

Mendengar keadaan Gempa baik - baik saja, semua orang disana mengelus dada syukur. 

Merasa dirinya telah selesai mengerjakan tugasnya, dokter pun pamit meninggalkan ruangan untuk memeriksa pasien lainnya.

Halilintar pun menggiring dokter keluar dari ruang rawat inap Gempa, abang sulung itu juga meminta maaf atas ketidaksopanan adiknya Solar. 

Setelah mendengar penjelasan dokter, kesemua elemental dapat menenangkan diri mereka. Perasaan mereka seperti menaiki roller coaster setiap liburan bersama kemarin, baru saja Gempa sadar dan tersenyum ke arah mereka.

Elemental Daily | Season I  [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang