𝙳𝚊𝚒𝚕𝚢 𝙰𝚌𝚝𝚒𝚟𝚒𝚝𝚒𝚎𝚜 16

2.4K 250 298
                                    





Notes!

Ini adalah chapter terbaru setelah revisi, jika masih ada kesalahan kata kepenulisan bisa langsung komentar yaa

Nantikan, informasi tentang buku ini diterbitkan dan siap cetak menjadi novel!!

~~~


"Hah?!"

Mendengar perkataan dokter, elemental brother menggelengkan kepalanya tanda tak setuju.

"Dok, apa anda tidak salah? tangan adik saya yang comel ini sedang berdarah - darah dok! masa udah pulang aja, yang bener dong dok"

Taufan tetap kukuh, bagaimana bisa adiknya sudah boleh pulang begitu saja ketika ia melihat sendiri kalau wajah Gempa masih pucat.

'Ngga masuk akal nih dokter,' batin Taufan kesal.

Saudaranya yang lain juga sepemikiran dengan Taufan, mereka tak percaya dengan perkataan dokter bahwa Gempa sudah boleh pulang.

Sang dokter pun mengangguk mantap, ia juga telah mengecek ulang kondisi gempa yang masih berada di gendongan Solar.

Solar memperhatikan tingkah saudaranya yang sedang menyembunyikan wajahnya, dapat ia rasakan ada yang menggelitik di dadanya.

"Gem, kau tertawa?"

Tak bisa menahannya lagi, tawa Gempa pun akhirnya pecah.

Wajah bahagia terpancar jelas, kedua pipinya sampai memerah karena sedari tadi ia menahan tawanya.

Semua elemental brother tertegun melihat wajah Gempa yang penuh dengan tawa, raut wajah saudaranya telah kembali seperti semula.

Tak ada lagi raut wajah lelah dan penuh tekanan, tak ada lagi senyum palsu yang dipaksa terlihat biasa saja di hadapan mereka.

Sang dokter yang sudah tahu menahu tentang ini hanya tersenyum senang, ikut berbahagia dengan pasien spesialnya.

Sebelum Gempa pergi ke taman, ia bertemu dengan perawat yang menanyakan mau kemana dirinya akan pergi.

Diberikan ijin oleh perawat ke taman, tetapi Gempa harus memenuhi syarat darinya sebelum pergi.

Syaratnya adalah, ia harus diperiksa kembali oleh dokter terlebih dahulu.

Setelah di periksa kembali oleh sang dokter, ternyata kondisi Gempa mulai membaik secara signifikan.

Entah karena daya tahan tubuh pasiennya yang kuat atau karena hal lain,

"Gempa, sepertinya kondisi tubuhmu sudah membaik padahal kemarin masih lemah. Apa karena alam memberikanmu kekuatannya?"

Gempa terkekeh pelan, sepertinya ia mengetahui jawabannya.

Setelah kakinya menyentuh lantai tanpa alas kaki, ia dapat merasakan seluruh energi menyelimuti dirinya.

"Kalau begitu, Gempa sudah boleh pulang kan dok?" tanya Gempa dengan semangat, ia sudah rindu dengan dapur kesayangannya.

Dokter hanya tersenyum melihat binar semangat pasien didepannya, ia langsung mengangguk memberikan jawaban kepada pertanyaan Gempa.

Gempa semakin bersemangat, akhirnya besok ia boleh pulang ke rumah.

Remaja bermanik golden itu segera meminta ijin, untuk melanjutkan perjalanannya ke taman Rumah Sakit.

Semakin kakinya menyentuh tanah yang di selimuti rumput pada taman rumah sakit, secara perlahan rasa sakit di tubuhnya mulai berangsur menghilang. 

Elemental Daily | Season I  [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang