𝙳𝚊𝚒𝚕𝚢 𝙰𝚌𝚝𝚒𝚟𝚒𝚝𝚒𝚎𝚜 23

1.7K 194 174
                                    

Notes!!!

Blaze : aku senang sekali~~~
Dapet chapter dengan Gemgem~~~

Oh ya, untuk chapter depan nanti bakal adaaaArghhhh *ditendang Solar*

Solar : Apa? Ngga suka? Baca aja dulu 😏

~~~~

Gempa meringis geli, karena rambut Blaze yang menyentuh telinganya. "Blaze! telingaku bukan makanan"

"Tapi kamu sumber energiku, My Sweetie Pie"

Wajah Gempa semakin memerah karena menahan malu, sepertinya Blaze sedang dipengaruhi oleh Solar yang memiliki jiwa playboy.

Blaze tersenyum puas melihat reaksi Gempa, ia memeluk perut saudaranya dan menyamankan dirinya di paha Gempa.

Mendengar keributan dari ruang keluarga, Taufan yang baru saja tiba setelah membersihkan halaman depan rumah pun segera mendekat.

Manik babyblue miliknya memincing tajam ketika melihat duo anggota timnya sedang bermanja ria dengan Gempa, bahkan berpelukan dengan mesra.

"Mereka meninggalkan ku?!" tuduh Taufan tak terima.

Taufan memutar otak pintarnya agar bisa bermanja ria dengan Gempa, segala ide terlintas di pikirannya.

Ide cemerlang muncul dengan melesat, untuk membuat sempurna idenya ia memerlukan bantuan Solar.

Dengan cepat ia mencari keberadaan saudara bungsunya yang terakhir kali ia tahu, adiknya itu sedang berada di kamarnya sedang bereksperimen aneh.

Memanfaatkan kekuatan anginya, Taufan kembali keluar rumah lalu terbang menaiki hoverboard miliknya ke arah jendela kamar Solar.

Taufan mengetuk jendela kamar Solar dengan keras, melihat saudaranya melayang terbang di luar, dengan cepat Solar membuka jendela kamarnya.

Solar menatap aneh kakaknya yang datang dari jendela kamarnya, "Ada pintu kenapa harus jendela?"

"Ada yang susah kenapa harus yang mudah?" jawab Taufan seadanya, tubuhnya masih melayang dengan hoverboard miliknya.

Solar memutar maniknya lelah, tak mempedulikan Taufan yang mulai menjarah kasurnya.

Ia kembali mengenakan kaca mata orangenya, lalu melanjutkan kembali kegiatannya.

Taufan menyamankan dirinya pada bantal adiknya, ia sedang memantapkan idenya agar Gempa terkesan dengan dirinya.

"Solar, aku memerlukan kekuatanmu untuk menyempurnakan ideku" pinta Taufan.

Solar pun menoleh ke arah Taufan, menaikkan alisnya sebelah.

"Aku ingin membuat sesuatu untuk Gempa, ngga mau kalah aku" ujar Taufan kesal.

Mendengar perkataan kakaknya, Solar pun menyetujuinya.

Karena diantara semua saudaranya, hanya dia yang belum mendapatkan momen manis beduaan dengan Gempa.

"Bukannya giliranmu di chapter sebelumnya? Ngapain minta lagi, aku aja belum dapet giliran"

Solar mendecakkan lidahnya kesal, ia sedari tadi juga belum meminta maaf karena menyiapkan suatu hal.

Ingatkan dia untuk melakukan aksi demo ke ruangan author.

Remaja berkemeja babyblue itu hanya menatap adik bungsunya malas, "Halilintar yang belum dapat dari dua chapter sebelumnya, biasa aja tuh"

"Si listrik beda sama kita" cerca Solar selagi mengusak rambutnya asal.

Elemental Daily | Season I  [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang