𝙳𝚊𝚒𝚕𝚢 𝙰𝚌𝚝𝚒𝚟𝚒𝚝𝚒𝚎𝚜 24

1.6K 165 229
                                    

Notes!!!

Taufan : Halo guyss~~~

Solar : BODO!! Ini intro aku sabotase!! anjirlah wei! Giliran ku kapan woiiii anjARGHHH *ditendang Halilintar*

Halilintar : Bisa biasa aja ngga sih lar? aku yang baru muncul biasa aja tuh

Solar : *Teriak dari jauh* KITA BEDA GLEDEK!!!

Thorn : Damainyaa~~
kata author, disarankan sambil dengerin lagu di atas yaa ><


~~~~

Ice mengernyit tak suka, kenapa Gempa selalu memintanya untuk menyakiti dirinya.

"Tid---"

"Gempaaaa urghh"

Kantuk yang telah didatangkan oleh Ice pun seketika menghilang pergi entah kemana, kelopak matanya terbuka secara tiba - tiba ketika mendengar teriakan saudaranya.

Gempa langsung berdiri dari posisi nyamannya yang dibantu oleh Ice, dapat ia lihat Taufan yang berjalan sempoyongan kearahnya.

Wajahnya sedikit memerah, bulir keringat memenuhi wajahnya.

Taufan yang berteriak tadi langsung mendekat ke arah Gempa, menjatuhkan tubuhnya yang lemah pada pelukan adikknya.

Melihat kakaknya akan jatuh, Gempa langsung menangkap tubuh Taufan dengan selamat.

Betapa kagetnya dia ketika tangannya menyentuh tubuh Taufan yang sangat panas, perasaan tadi siang masih normal - normal saja saat menyapu halaman.

Tak bisa menyentuh dahi kakaknya, Gempa langsung menempelkan dahinya dengan dahi Taufan.

"Kamu demam fan, astaga panas banget dahimu" pekik Gempa tak tenang.

Manik babyblue milik Taufan terpaku pada bibir Gempa yang sedikit pucat, ia mengernyit bingung dengan bibir adiknya yang masih pucat.

'Apa Gemgem lupa minum obatnya?' batin Taufan disela -sela kepalanya pusing karena demam tinggi.

Panas tinggi dapat Gempa rasakan pada dahinya, ia langsung merebahkan tubuh kakaknya di pangkuannya.

Ia juga melepaskan beberapa kancing kemeja Taufan agar tak terlalu gerah, sesekali ia akan mengusap keringat kakaknya yang mengalir dari dahinya.

Ice yang melihat keadaan Taufan pun ikut memberikan hawa dinginya, berusaha memberikan kenyaman untuk Taufan.

"Blaze, Thorn tolong ambilkan air hangat dan kain lap ya untuk kompres Taufan"

Tanpa menunggu lebih lama lagi, kedua anggota TTM langsung melesat pergi untuk melaksanakan permintaan Gempa.

Gempa menatap wajah Taufan yang berada di pahanya, wajahnya memerah dan panas tinggi menyerang tubuh kakaknya.

Merasakan dingin pada pipinya, Taufan membuka kelopak matanya dan langsung menatap wajah adiknya yang khawatir.

Bibirnya tersenyum, ia pun mengambil telapak tangan Gempa lalu menciuminya dengan dalam.

"Ini pasti karena menyapu halaman tadi kan?" tanya Gempa khawatir.

Taufan hanya mengangguk lemah, enggan bersuara dan hanya menikmati perhatian adiknya yang membuat dirinya bahagia.

Ice yang berada di sebelah Gempa hanya mendengus kesal, ia seperti merasakan sesuatu hal yang telah di rencakana sebelumnya.

Ia memperhatikan tingkah Taufan yang semakin menjadi, memanfaatkan demamnya untuk bermanja dengan Gempa, dapat ia lihat Taufan menggigit jari jemari Gempa dengan sengaja.

Elemental Daily | Season I  [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang