𝙳𝚊𝚒𝚕𝚢 𝙰𝚌𝚝𝚒𝚟𝚒𝚝𝚒𝚎𝚜 18

2.3K 237 325
                                    

Notess !!

Taufan : Wadeyahh Guyss!!!

welkam bek with mihhh!! Taufan si tampannn eakkk

Gimana - gimana? kangen ngga sama Taufan yang jadi opening? 

intinya, reader harus ninggalin jejak komentar yaa.. wajib ini perintah dari Tuan Muda Taufan!!

 wajib ini perintah dari Tuan Muda Taufan!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~


Notes!

Ini adalah chapter terbaru setelah revisi, jika masih ada kesalahan kata kepenulisan bisa langsung komentar yaa

Nantikan, informasi tentang buku ini diterbitkan dan siap cetak menjadi novel!!


~~~


Hari - hari mulai berjalan seperti sebelumnya, para tetangga di sekitar rumah mereka ternyata sedikit rindu dengan keributan yang diciptakan oleh rumah elemental bersaudara.

Seperti biasa, salah satu dari 7 kembar  terlihat sedang berjalan menuju dapur dengan kondisi setengah sadar.

Tubuhnya berjalan dengan terhuyung - huyung, tangannya mengusap kelopak matanya yang sedang berusaha untuk terbuka.

Jiwa dan nyawanya masih belum terkumpul dengan jelas pada raganya, ia meraba sekelilingnya dengan tangan satunya.

Mencoba berjalan dengan perlahan, menuruni anak tangga satu persatu.

Remaja itu adalah Gempa, sepertinya tubuhnya sudah terjadwal jika jam menunjukkan jam lima pagi maka ia harus bangun untuk menyiapkan sarapan.

"Urgh, efek obat membuatku ingin tidur terus. Ini buruk, siapa pun pukul aku" racau Gempa tak jelas.

Ia menghentikan langkahnya diantara anak tangga, Gempa pun duduk dengan hati - hati. 

Tubuhnya ia senderkan pada dinding disebelahnya, kedua maniknya tertutup dengan rapat, nafasnya berderu dengan teratur. 

Tak selang lama, seseorang melangkah dengan pelan. Ia sedari tadi telah memperhatikan Gempa yang berjalan dengan terhuyung - huyung.

Seseorang itu adalah Halilintar, ia menyusul Gempa lalu duduk di sebelah saudaranya.

Manik ruby miliknya menatap wajah adiknya yang terlelap, raut adiknya masih terlihat lesu setelah pulang dari rumah sakit.

Tangannya membelai surai adiknya dengan pelan, agar tak membangunkan tidur adiknya.

Halilintar tersenyum singkat, melihat tingkah adiknya yang memaksakan dirinya untuk bangun dan menyiapkan sarapan untuk mereka.

Padahal sebelumnya, ia dan saudaranya yang lain sudah sepakat dengan Gempa, agar selama satu minggu kedepan Gempa harus istirahat total.

Elemental Daily | Season I  [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang