𝙳𝚊𝚒𝚕𝚢 𝙰𝚌𝚝𝚒𝚟𝚒𝚝𝚒𝚎𝚜 04

3.7K 383 131
                                    


Beberapa jam telah berlalu dengan sulit, semua elemental bersaudara tak ada yang pulang. 

Mereka dengan setia menunggu Gempa keluar dari ruangan darurat, bahkan sekedar untuk mengganti pakaian yang basah pun mereka tak pedulikan.

Sebatas mengeringkan baju, pakai kekuatan Solar pun jadilah. Begitu kata Taufan.

Ide asal milik Taufan pun digunakan, mereka mengeringkan pakaian mereka dengan kekuatan milik  Solar. 

Tak butuh waktu lama, semula pakaian mereka yang basah menjadi kering dan hangat. 

Ingatkan mereka untuk menggunakan Solar daripada menyusahkan Gempa untuk menjemur.

"Bagus Solar, hemat air dan sabun" puji Blaze bangga, ia menunjukkan dua jempolnya ke arah Solar yang kelelahan setelah menggunakan kekuatannya terlalu banyak.

Ceh, Solar lemah :>

Solar yang kelelahan tak mengindahkan pujian Blaze, ia menyenderkan punggungnya ke belakang dan memejamkan kedua matanya. 

Ia sangat lelah saat ini, di tambah dia menggunakan lompatan cahaya dengan membawa dua saudaranya dalam satu waktu.

"Lelah hayati" gumam Solar.

Ice yang melihat saudara kembarnya kelelahan segera mengambil sesuau dari balik kemeja ajaibnya, ia mengeluarkan sekaleng kopi dingin dan menepelkannya di pipi Solar.

Merasakan sesuatu yang dingin di pipinya, Solar membuka sebelah kelopak matanya. 

Ia mengernyit heran ke arah Ice, bukan karna dia diberikan minuman tapi ia heran sejak kapan saudara mager nya ini membeli minuman.

"Minum" ujar Ice singkat. Seakan tahu, Solar akan bertanya darimana ia membelinya.

Blaze dan Taufan yang melihat hal yang ajaib segera mendekati mereka berdua, padahal hal seperti ini sudah sering mereka lihat dirumah tapi vibes nya selalu terasa baru. "Ice, aku juga mau! Aku mau soda rasa strawberry" pinta Blaze dengan semangat.

Taufan mengangguk semangat, tangannya menunjukkan dua jari kearah Ice. 

Maklum, mereka belum ada makan atau minum apapun sejak datang ke rumah sakit. Bahkan mereka belum makan siang di rumah.

Ice menaikan alisnya sebelah, melihat tingkah keduanya yang aneh. 

Karena tak mau membuat keributan di rumah sakit dan berakhir mereka di keluarkan, Ice mengambil dua kaleng minuman berwarna merah muda.

"Cayolah Ice dengan kantong ajaibnya" ujar Taufan senang, ingatkan dia untuk meminta biskuit kesukaannya nanti.

Halilintar yang melihat tingkah - tingkah absurd saudaranya hanya bisa menghela nafasnya lelah, ketimbang lihat mereka sakit lebih baik seperti ini. 

Tangannya masih mengusap rambut Thorn yang tertidur di bahunya setelah menangis tadi, adiknya itu langsung tertidur karna lelah.


*Ancung tangan yang mau tidur di bahu Mas Hali!!*


Tanpa mereka sadari, pintu ruangan darurat itu terbuka. Seorang dokter mucul dengan raut wajah yang serius, "Saudara dari Gempa?" tanya dokter kebingungan, ketika melihat banyak orang di kursi ruang tunggu.

Ice melangkah mendekati dokter, ia paham Halilintar tak bisa bangun karena ada Thorn yang tertidur di bahunya. "Iya kami saudara kembar Gempa, apa Gempa baik - baik aja dok?" 

Sang dokter menghela nafasnya berat, sebenarnya bukan masalah yang terlalu parah tapi dalam kasus Gempa bisa dikatakan cukup berat. 

Taufan yang melihat helaan nafas dokter yang berat pun segera mendekat, "Dok, tak ada yang parah kan?"

Elemental Daily | Season I  [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang