𝙳𝚊𝚒𝚕𝚢 𝙰𝚌𝚝𝚒𝚟𝚒𝚝𝚒𝚎𝚜 06

3.4K 298 113
                                    

Taufan mengambil salah satu tangkai bunga cosmos dari vas bunga di sebelahnya, ia menyelipkannya di telinga Gempa. "Hum, cantik macam putri tidur" puji Taufan.

"Hnn" ringkih seseorang dengan suara lemahnya.

"GEMPA/MAMAA/GEMGEM!!" teriak mereka bersamaan ketika kelopak mata Gempa mulai bergerak.

Thorn yang sedari tadi memegang tangan Gempa semakin mengeratkan pegangannya, ia tak henti - hentinya berdoa agar saudaranya itu cepat sadar seperti semula. 

Melihat reaksi Gempa yang akan sadar, Solar dengan cepat menekan tombol pada bed untuk memanggil dokter atau perawat untuk mengecek kondisi Gempa setelah tak sadarkan diri selama dua hari.

Halilintar mengusap sebulir keringat yang mengalir dari dahi adiknya, ia berharap kali ini Gempa sadar dan dapat berinteraksi seperti biasanya.

"Bangun ya Gem, kami rindu denganmu Gem" gumam Halilintar lirih.

"Gemgem bangun ya Gem, nanti setelah pulang aku dengan Taufan tak akan terlalu nakal lagi. Jadi, cepatlah bangun Gem" ucap Blaze dengan sungguh - sungguh, air matanya mulai menggenang di kelopak matanya.

Mendengar ucapan demi ucapan dari saudaranya, Gempa berusaha untuk membuka kelopak matanya yang berat. 

Cahaya matahari masuk begitu cepat ketika Gempa dapat membuka kelopak matanya, ia mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya.

Kesemua wajah saudaranya dapat ia tangkap melalui manik goldennya.

Manik golden nya begulir kesana kemari, mencoba mencari tahu dimana mereka sekarang.

Dapat Gempa rasakanya, pipinya basah terkena air mata saudaranya yang menangis di atasnya.

'Air mata..?' batin Gempa ketika melihat semua saudaranya menangis.

'Ahh, mereka menangis tapi.. kenapa mereka menangis? mereka memanggil namaku terus menerus, ah aku tahu' 

Tak ingin melihat saudaranya menangis, ia berusaha menggapai wajah Halilintar yang dekat dengan dirinya dengan tangan kirinya yang tak bertenaga. 

Halilintar yang paham, langsung menangkap tangan Gempa. Ia menggenggamnya dengan penuh hati - hati.

"He-hey, ja- jangan menangis" ucap Gempa dengan suara yang parau.

Melihat senyum Gempa yang sayu, kesemua elemental bersaudara tak bisa membendung tangisannya.

Mereka semua menangis, perasaan mereka tercampur aduk antara bahagia Gempa sudah sadar dan sedih karena kondisi Gempa yang masih lemah.

Gempa terkaget melihat semua saudaranya menangis, bahkan Trio Cool yang di banggakan oleh fans mereka pun ikut menangis dalam diam.

"Th-thorn, jangan menangis ya" pintanya selagi mengusap pipi Thorn yang memerah karena menangis tersedu - sedu.

"Ka-kau membuat ki-kita khawatir" Taufan menangis sesenggukan, tak seperti biasanya yang selalu ceria.

Gempa tersenyum sendu melihat tangisan Taufan, ia tak bermaksud membuat mereka khawatir hanya saja tubuhnya tak bisa diajak bekerja sama lebih lama.

"Ayolah, berhenti menangis ya. Itu membuatku sakit melihat kalian menangis"

Gempa memberikan jeda dalam kalimatnya, tenggorokannya sakit karna telah lama berbaring tak sadarkan diri.

"Aku sudah sembuh sekarang, jadi tolong tersenyumlah untukku" pinta Gempa selagi tersenyum ke arah semua saudaranya.

Mendengar kata - kata Gempa sebelumnya, mereka semua menghapus jejak air mata yang ada pada wajah mereka.

Elemental Daily | Season I  [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang